Pengasuh untuk Pengeran Lumpuh
ng tak percaya. "Aku nggak
i ... mereka malah meminta ku untuk mau menikah dengan laki-laki yang tak ku kenali sama seka
aik saat ditanya soal cita-cita. Namun, bukan b
tak sanggup. Menikah? di waktu
i semua demi kita, Nara. Mengertilah s
a seakan musnah di wajah, membayangkan aku akan menikah.
lagi?! Kamu pikir Bapak rela begini? Coba
buruk. Bahkan, lebih buruk dari sekarang! K
ereka tidak tua dariku, kalau saja mereka bukan orang tu
ri tuntutan belajar rajin-sampai juara kelas. Sekarang-di mana letak ke
ka yang masih duduk di ruang makan. Makanan yang baru ku makan setengah itu. Tak ada a
nku. Yang ada dipikirannya, hanya menjadi kaya dan kaya. Bapak selalu menutu
tapi bukan dengan cara seperti ini. Sesulit itu kah, aku men
*
ang. Penyuka fanatik segala yang berbau drama korea dan china. Sa
t, waktu
ini?" tanya Lea yang tampa
u membalas perk
dukkan diri di sampingku. "Lo
- nggak terl
nget. Pokoknya, lo
. Kenapa sih, ini orang? Ke
ar
pelan. Menyadarkank
anya Lea bingung. Sikapku yang sedikit ane
jawabku tanpa sem
saja tanpa masalah rumit yang terjadi. Rehan juga memperlakukanku, layaknya seorang kekasih pada umumnya. Namun,
idak langsung aku harus menghen
i - aku tidak ingin egois seperti ini. Mempertahankan Rehan, di saat aku berstatus istri orang.
semua cinta be
Ayo cerit
ng ada di kelas membuatku menj
Aku duduk di salah satu bangku kantin dan berhadapan dengan Lea. Suasan
pannya memintaku untuk melanjutkan
u menghembuskannya kembali. "S
lo? Jangan bercanda, deh. I
aksi Lea yang seperti itu. "Memang,
.. tetap saja, tak ada satu pun kebohonga
u-satunya cara yang bisa dit
lo? Hayolah, Ra, gue nggak mau lo nggak sekolah lag
ue yang akan merasa kesepian, kalau lo nggak ada." Aku menghentikan ucapan, dengan
us juga sekarang terwujudnya. Tunggu lulus saja
akan menganggap gue mati besok aja. Lagi pula
imana? Rehan baik banget sama lo. Gue sendiri ngga
gue nggak mungkin selingkuh di belakang calon suami gue nanti. Pernikahan itu bukan permainan. Jadi - gue nggak akan mengkhianati dia. Mungki
matanya berlagak seolah menangis. "Lo nggak s
masalah Rehan, gue akan
e, kalau ada apa-apa. Lo har
*
Ayo p
i pacarku. Walaupun aku tak sekaya Rehan, tapi cowok itu tak sedikit pun malu berpacaran den
nyum leba
- yang punya pacar mah, sa
dekat. Virtual mulu sama cowok korea. S
ut terkekeh mendengar
na! Pergi! Makin lama, mata gue tambah sakit, lihat keromantisan lo
lo. Bye!" Rehan merangkulku
t gue!" teriak Lea sebelum aku da
an mengangkat jari telunjuk dan
*
elayang-layang mengenai keputusanku yang ing
diambil, banyak resiko yang ku dapatkan. Pertama
bantu
nya Rehan yang tengah
ara Rehan saja membuat hatiku tak rela berpisah dengannya. Yang bis
" rengek
kenapa?" tany
lap
ekeh. Kalau saja, aku ada dihadapannya saat ini.
sambu