Pengasuh untuk Pengeran Lumpuh
, kami sedang berada di atas motor yang sedang dikem
s." Kalimat itu lolos b
i
menabrak punggungnya. Terlalu terkejutnya, cowok itu menghentikan laju motor
mpatan itu pun tu
an meminggirkan motornya, lalu
g bukan april mop loh, masih lama
wajah, tak berani menatap ek
kamu tiba-tiba mengucapkan
jutkan. Memikirkannya saja, m
tinggalkan aku!" Rehan mengg
a sekali. "Maafkan aku, Han. Aku juga nggak mau seperti ini. Tapi - aku harus melepaskan kamu. Kamu berha
h! Aku suka kamu apa adanya. Aku nggak mau gadi
i ... aku nggak berhak. Aku nggak berhak mendapat cintany
atanya terlihat memerah. "Ngga
tepat di mata Rehan. " Kita nggak mungkin bersatu, Rehan. Aku nggak mau menyakiti pe
Kenapa kamu harus bersama dia? Aku bisa men
ta nggak akan setuju. Maafkan aku,
p hari aku berharap waktu cepat berlalu. Cuma karena aku ingin hidup bersama denganmu, Nara! Hanya itu, hanya itu keinginanku! tapi ... ken
akdir kit
h lagi. Aku memang bodoh, tapi jika aku tak berterus terang
*
atapan sedih ku arahkan ke langit malam
air mata. Sesakit itukah perasaanku? Hingga air
dunia ilusi. Dengan langkah gontai, aku mendekat ke arah pintu.
berdiri dengan raut khawatir ke ara
Mana ada, ini - tadi
Ibu masih denga
sama Ibu. Ngapain Ibu ke kamar
au besok kita akan bertamu
. "Kenapa
koknya, kamu harus berpakaian bagus,
gangguk
- Ibu yakin kamu mampu melewatinya. Cerita saja k
*
pat la
an keringat membanjiri tubuh serta wajahnya. Raut wajahnya terlihat me
yang lain, bro!" Cowok lainnya beragumen singkat. Pandang
ermainan itu. "Lo bertiga nggak akan tau. Ci
atuhkan tubuhnya ke lantai. Sekarang tangannya mulai mengangkat barbel lunge yang beratnya entah berapa kilo. "Gue nggak akan melepa
sahut Bino salah
dia, bego!" Sekarang
tu, tergila-gila sama cewek. Dua lagi, gilanya bacot mulu." F
*
di balik telfon
tu-satunya orang yang tepat, jika saja Rehan mampu membuatku
us sama
elfon sebentar. "Lo be
semakin keras. "Rehan sedih gara-gara
orang yang disukai pergi mutusin begitu saja. Terlebih, dia
ik buat dia, sudah cukup hubungan kami yang
h, Ra. Gue tau, tapi lo harus kuat menjalankannya. Ingat, perjalana
akin gue
lo bisa menghadapi. Kena
ue mau tidur. Ngantuk, besok
bestie!" ucap Lea memberi semangat. "S
enghantam mataku berkali-kali. "Lo
ke
n terputus. Aku
pak bahagia, tapi semuanya musnah saat aku sadar. Itu cuma mimpi, saat ini ... aku dan
sambu