icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sonia ( Pasangan Jiwa )

Sonia ( Pasangan Jiwa )

icon

Bab 1 Aku Sonia

Jumlah Kata:1032    |    Dirilis Pada: 16/06/2023

engan ibuku, yang kini juga masih aktif bekerja sebagai staf personalia pada perusahaan swasta. Di akhir pekan, biasanya kami menyambangi kedua orang tua beliau yang tinggal di kota Tangerang.

lalu, aku tidak pernah sekalipun bertemu dengan papa

an sejak perceraian itulah ibuku seorang diri bantin

kini beliau telah tenggelam dibodohi oleh wanita yang beliau pilih untuk dinikahinya. Dan hingga detik ini ibuku belum pernah m

kerap diakui oleh guru-guru dan teman-teman, serta tak ketinggalan keluarga besarku. Dan keberuntungan pun selalu menyertaiku hingga akhirnya aku bisa m

ya menguasai tugas-tugas dalam bidang pekerjaanku saja, tapi lama-kelamaan aku dituntut untuk bisa mengerjakan tugas beberapa rekan kerjaku yang lain. Dari mulai mempros

erangan mengatakan di hadapan beberapa teman yang

angkap ilmu yang dia berikan padaku. Namun dimanapun tempatku berpijak, aku tetap sebagai So

enyuman yang memikat. Aku tidak suka memiliki rambut panjang. Rambut hitamku ini jatuh beberapa senti di bawah telinga. Alisku cukup tebal, aku tidak pernah suka memperlakukan hal

Hanya sekitar seratus lima

kehadiranku pada hari bahagianya nanti. Meski kami tidak cukup dekat namun kami pernah duduk di satu kelas yang sama selama dua tahun.

Rencana ku untuk Sabtu ini, setelah jam kerja berakhi

kahan Cintya, pukul tujuh malam di salah satu

a aku lebih nyaman beraktivitas dengan menumpang moda transportasi massal yaitu kereta api. Selain karena waktu tempuhnya lebih cepat, tarifnya juga sangat terjangkau. Dan

satu angkatan, hanya Vina yang sampai saat ini masih sangat dekat denganku. Itu karena aku tipe orang yang tid

mu di loby gedung resepsi pukul t

aktunya kami harus menghadiri

umah. Hari ini ibuku libur, sehingga beliau beristir

kondangan ya. Ibu ngga apa-

kan juga jarang pe

t aku?", aku ters

i-hati ya, kamu sendirian di jalan.", uc

hkan diri dan mengambil porsi makan soreku setelahnya. Aku makan seorang diri di kamar diiringi alunan sederet musik pop favoritku yang ku putar dari

samping tubuhku yang masih tertidur, kemudian segera membangunkan aku d

au gelap, kamu ngga siap-siap?"

ba membuka kedua mata, "Iy

m kurang

belah mataku di samping ibu, aku juga menguap lalu buru-buru ku tut

bangun sekara

an.", seraya tersenyum kepada ibu dan beliau

encuci muka serta menggosok gigi. Lalu lekas kembali ke kamar untuk menyalin pa

i depan pintu l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka