WETON (Santet Tiga Generasi)
a
kusebutkan tanggal lahir
ke slide kanan. Terus menerus hingga sampai di tahun kelahiranku. Sepas
Bi Zaenab sedikit menjerit. "Sliramu pancen kelahira
memamerkan apa yang
u Kliwon memiliki watak yang kuat. Saat belum menemukan apa yang tepat dalam hidupnya, pemilik weton
mangkat menyang Jakarta, ketemu calon majikannu." (Sebaiknya kamu pulang dulu, Yuk. Beri tahu Ibum
ersenyum ha
, membawa kabar gembira pada Ibu yang
kelahiran Setu Kliwon supoyo rejeki mili deres nang omahe." (Setahu Ibu, terkadang weton tertentu dianggap mendata
ut liar di antara rimbunan padi yang tumbuh
rumah. Mempersiapkan tetek bengek ke
tang dengan mobil Ertiga miliknya
yuk, Yuk. Nanti telat loh) ajak Bu
an pintu untukku dan aku d
melihat wajah Ibu. Wanitaku itu masih berdi
*
ikanku. Rumahnya sangat besar, terdiri dari empat l
ahnya dicat serba putih dan terkesan glamour. Na
tiap sisinya. Aku tahu, tapi tak mam
Dalam hati bergelitik, pantas saja gaji asistennya besar. Bekerja di rum
kakan. Nampak sepasang suami istri
de mimik yang mereka tunjukkan pada Bi Zaenab, kam
rada di lantai
m polos, termasuk gorden yang menutupi seantero jendela berkaca
duduk. Duduk mengitari meja
Mugi-mugi dinten menika kasil (Saya bawakan lagi orang baru, Pak, Bu. Namanya
bergerak-gerak, bibirnya seakan mengucap se
ir di Sabtu Kliwon atau Rabu Pahing?) tanyanya dengan suara y
Sabtu Kliwon, Pak) Deng
istrinya dan si ist
mbut gawe maring keluargaku?" (Bagus.
king menika dalem dugi." (Ya, Pak
la aku menehi upah 20 yuta per wulan." (Tapi kamu harus tau. Kerja sama keluarga
a merekrut perempuan kelahiran Sabtu Kliwon dan Rabu Pahing. La
i antara rasa penasaran dan takut, aku bertanya pelan, "Pun