Suami Wasiat Kakek
adi lembur, ada u
ali sejak satu bulan ini. Katarina yang masih berjalan gusar, be
a? Kenapa ia lebih sering bersama Rengga yang not
i online dan mencari keberadaan Rafka. Beberapa kali ia berusaha meminta temannya mela
ndengus kesal saat taxi online yang ia tumpangi terjebak macet. Perasaannya gu
tinya kita akan terlambat beberapa menit
Pak." Katarina semakin re
n bertanya secara langsung ke Rafka. Wanita itu menarik napas
ya, agar tidak terlambat lama," usu
au bisa lebih cepat ya, saya sedikit b
mobil dan satu motor. Jalanan yang cukup sepi kali itu meskipun jam pulang kerja
sih saja tidak bernafsu dengannya. Satu langkah dua langkah, ia berjalan memasuki cafe itu dengan pelan dan memesan minuman. I
ng pelayan memberikan satu m
ni tidak?" setelah menerima matcha latte, ia menunj
u mengetuk ujung hidungnya berulang. Katarina seperti hi
n wanita itu menunjuk satu meja
tu terlihat sangat akrab dan dekat. Katarina yang masih diam mengamati setiap gerak
as? Em, tapi kenapa saat bersamaku dia seperti patung yang tidak berkutik dan dingi
ntara dua laki-laki itu semakin seru. Namun lagi-lagi Katarina hanya melihat ta
ak, Ayah
Ingin sekali ia duduk lebih lama di cafe itu lebih lama untuk mengawasi Rafka, kali
*
ia kenal kini duduk di seberang mejanya bersama Ren
Rafka dengan ber
a Rengga deng
ng diberikan Rafka sembari me
isini? Mau sampai kapan, Raf? Sepertinya ia mulai gusa
a duduk bersama Rengga. Membahas banyak hal tentang pernikahannya dengan Katar
ubungan dengan wanita manapun, kamu tahu itu."
mu, masa iya tidak ada nafsu saat tidu
a dalam satu kamar." Rafka beranja
*
ayah mertuanya itu mencarinya. Namun, Katarina enggan menemui lelaki paruh baya itu
sekalian ajak si suami es batu i
Kamu
yang dikirim oleh Rafka mampu membuat detak jantungnya tidak berat
balas pesan dari Rafka. Pikirannya masih berputar tentang beberapa pertany
ar sopir taxi online ya
tadi melamun," ungka
terbuka saat ia akan masuk. Gerbang hitam yang menjulang tinggi itu te
na melangkah pelan menuju r
lah menyimpan sesuatu, saat mata Katarina menyorot adiknya
u loh, jangan sampai kamu kabur-kabura
sa ia tidak menghindari ayah mertuanya karena takut. Ia berjalan memasuki rumah d
panggil Pr
apan disitu?" tany
ban yang diberikan Prama
ang menjelma dirinya. Ia berdiri tepat di depan sofa yang Pramana duduk. D
ri disitu?" tanya Prama
buat dua orang di ruang tamu