Suami Wasiat Kakek
an yang ada di hadapannya saat ini. Saat beberapa orang mulai pergi hingga menyisakan Katarina d
lau kamu seperti ini!" tegas Raf
akan, Raf!" Kalimat yang terlontar
u kira aku tidak sedih kakekku meninggal? Kamu kira aku diam saja itu tidak punya pe
asanya ia hanya mendengar ucapan singkat dan ketus. Akan tetapi saat ini ia dib
ay seperti yang Mas katak
lagi? Tidak, ikutlah pulang denganku atau kamu aku tinggal
i saja," desis
kan Katarina tanpa kata, hingga Katarian merasa
panggil Kat
*
er besar yang ia tarik masuk ke dalam rumah, Rafka yang berjalan cepat di depan. Suasana kama
i." Rafka menunjuk ke sebuah
arus apa?" tany
bertanya balik deng
it sore yang mulai menampakkan warna jingga, ia sudah merindukan kakeknya. Air matanya luruh memb
nya Rafka de
anik mata Katarina. Degup jantungnya jauh lebih cepat dari biasanya, tatapan Rafka mampu membuat detak
ungkin!" pekik Kata
Katarina duduk. Ia berlalu begitu saja tanpa kata dan perlakuan baik layaknya suami pada i
menikahimu karena terpaksa!"
*
ng cukup ramai, Pramana dengan tatapan tidak
Rio, cantik tapi sayang cucu pu
yang ia santap, suasana ruang maka
emestinya, bagaimana pun dia dimasalalu dia istriku se
disini, Mas Raf. Aku makan di da
ng Rafka melayang pada
kan makannya. Hening yang kini mendominasi ruang makan, Pramana yang
kak ipar?" tanya
rcekat saat suara berat Rafk
ta. Lanjutkan makanmu jangan banyak ta
kali akhirnya punya kakak pe
seolah tidak menyukai ungk
n. Ia tidak begitu mengenal keluarga Pramana, yang ia tahu hanya Pramana adalah anak laki-laki dari
*
anjang dengan isi kepala yang semakin bertanya-tanya. Mengapa suaminya begitu an
kanku dengan pertanyaan, mengapa memintaku menikahi pria es batu yang
" tanya Rafka
menikah. Tapi, Mas, mengapa kamu ...." ucapan Katarina terhent
u ingin bertanya selalu saja ditinggal semaunya
etiap malam ia selalu pulang larut untuk menghindari percakapan. Ia sel
dak di sentuh sama sekali?" Ka
apa hari ini," lontar Rafka
rumah bersama keluargamu?" t
ah lebay!" Rafka beranjak me
yaan Rafka, laki-laki es batu itu sud
Mas. Aku takut Ayahmu!" gu
ati kamarnya. Ketukan pada pintu membuat Katarina berjalan pelan dengan rasa takut
elesai Elegi meman
kut yang tercetak jelas diwajah Katarina. Tarikan napas panjang yang
a-apa?" tanya Elegi
Katarina berbalik tanya dengan
nmu, Kak. Aku hanya diberi pesan itu sa
a Katarina pada