icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami Wasiat Kakek

Bab 6 Ancaman dari Anak Laki-laki

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

iak laki-laki i

a yang berjalan dengan tegap diikuti beberapa bodyguardnya, tatapannya nyalang pada Pramana dan beberpa

ulai buram, "Mas Raf

am, dengan sigap Rafka menggendong tubuh Katarina. Langkahnya sempat terh

ungkap Rafka tegas dengan l

rina ke rumah, sepanjang perjalanan ke rumah Rafka sangat kha

ersihkan luka istriku," titah Rafka

merawat Katarina yang masih terbaring pingsan. Sudah beberapa waktu

u belum bisa secara terang-terangan mencintaimu," batin Ra

a ia melihat Rafka yang duduk di tepi ranjang. Untuk pertam

u ada di sini?" ta

pati Katarina yang baru saja siuman. Dengan reflek ia melempar satu nam

ukanya!" tegas Rafka dengan beranj

u-kupu, pipinya menghangat sepertinya rona merah

g pelayan yang ini melanjutkan men

" tanya Katar

tercetak jelas sekali. Tapi, kenapa ya saat Non Katarina sudah siuman malah din

*

n Rafka sembari be

iri?" tanya seorang bodyguard yang me

a orang yang ada di ruangan asing tadi. Suruh mereka ku

apa waktu yang lalu ia merasakan getaran pada hatinya. Menatap Katarina yang m

tarina. Duh, apa sih ini! Kenapa kepalaku jadi penuh dengan bayang

ayah ke sini?" tanya Pra

rkan beberapa kata pada ayahnya. Perlahan tatapannya nya

na sekali lagi pada R

ekali?" pertanyaan dengan nada yang cu

i paruh baya itu memang dengan seng

fka dan Pramana. Lelaki paruh baya yang sama seka

ri ini termasuk kejahatan!" pek

Ayah hanya bermain dengan anak

s dasar tindak kejahatan. Ini bisa dilaporkan sebagai penculikan be

ang sudah geram dengan tingkah ayahnya. Bug! Satu pukulan dari Rafka pad

santun sama sekali dengan

yang memiliki otak kriminal?" tanya R

semena-mena memperlakukan ayah begini!" pekik Prama

triku, aku tidak peduli dia cucu pungut atau anak jalanan sekalipun. Ditanganku dia adalah istriku dan tangan a

amu melarang ayah mengganggu hidup cuc

a, aku tidak segan melaporkan ayah ke polisi

lengan Rafka secara paksa. Tangan itu sudah siap menampar pipi Kanan Rafka, namun tidak sempat ia layangngkan

ada hal baru yang lebih menghancur

uatmu lega!" Rafka kini mulai menan

ja Rafka diikuti beberapa orang suruhannya. Rafka menghela

*

lihat sepi, Pramana dan Elegi yang entah di man

egi kemana?" tan

aja gak usah menghiraukan mer

mbali menikmati makana

g laki-laki muda dan tampan datang bersama Pramana, Elegi yang baru saja ingin bergabung makan l

alam kenal," lelaki itu mengul

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wasiat Kakek 2 Bab 2 Satu Keanehan 3 Bab 3 Di Sudut Cafe Bersama Rengga 4 Bab 4 Suamiku Homo 5 Bab 5 Sebuah Rencana Terselubung 6 Bab 6 Ancaman dari Anak Laki-laki 7 Bab 7 Siapa itu Atalas 8 Bab 8 Satu Bentakan dari Rafka 9 Bab 9 Atalas lagi 10 Bab 10 Tidak Ada 11 Bab 11 Sudut Cafe Lencana Ungu 12 Bab 12 Sebuah Foto Bersama Refaldy 13 Bab 13 Kepulangan Rafka Secara Tiba-tiba 14 Bab 14 Kegaduhan di Meja Makan 15 Bab 15 Atalas Pahlawan Kesiangan 16 Bab 16 Atalas Bawa Cewek 17 Bab 17 Alasan Panjang Rafka 18 Bab 18 Ketahuan 19 Bab 19 Maafkan aku, Mas. 20 Bab 20 Akar Kecemburuan Rafka 21 Bab 21 Pertanyaan Maut 22 Bab 22 Amarah Rafka meledak-ledak 23 Bab 23 Sebuah Usaha 24 Bab 24 Masakan Penuh Cinta 25 Bab 25 Kepergok! 26 Bab 26 Pramana Bahaya! 27 Bab 27 Karena Foto lagi 28 Bab 28 Penindasan Selama Ditinggal 29 Bab 29 Cerita Dibalik Karakter 30 Bab 30 Sebuah Pesan Singkat 31 Bab 31 Pertemuan Tidak Sengaja 32 Bab 32 Kekhawatiran 33 Bab 33 Pengorek Informasi 34 Bab 34 Mimpi Indah 35 Bab 35 Ancaman Terselubung 36 Bab 36 36. Rasa Bersalah 37 Bab 37 37. Aku butuh jawaban, Mas! 38 Bab 38 38. Katarina Ambruk 39 Bab 39 39. Kembali Sadar 40 Bab 40 Berhenti41 Bab 41 Sebatas Memenuhi Wasiat42 Bab 42 Belanja Bersama Atalas43 Bab 43 Gengsi Tinggi44 Bab 44 Sindiran Pedas Sang Suami45 Bab 45 Rafka, Jaga Ucapanmu!46 Bab 46 Siapa Penelepon Itu 47 Bab 47 Body Gitar Spanyol48 Bab 48 Ajakan Makan Siang49 Bab 49 Ujaran Kebencian 50 Bab 50 Ucapan Karyawan Jahat 51 Bab 51 Perubahan Pramana52 Bab 52 Ucapan Terima Kasih53 Bab 53 Teguran54 Bab 54 Tragedi Malam Itu55 Bab 55 Mimpi Aneh Katarina56 Bab 56 Penjemputan Paksa57 Bab 57 Pemecatan Paksa58 Bab 58 Sebuah Rencana Baru59 Bab 59 Sebuah Perpisahan Sementara60 Bab 60 Bekal Dari Atalas61 Bab 61 Perbuatan Katarina 62 Bab 62 Kadal Mesir 63 Bab 63 Rok Tutu64 Bab 64 Ternyata Itu65 Bab 65 Laki-laki Baru66 Bab 66 Pulang Bersama 67 Bab 67 Penakluk Wanita68 Bab 68 Aku Percaya Padamu, Kata!69 Bab 69 Sebuah Perdebatan 70 Bab 70 Siapa Pengirim Bunga Itu 71 Bab 71 Kecurigaan Besar72 Bab 72 Kiriman Makan Siang73 Bab 73 Hati-hati74 Bab 74 Kembali bertemu75 Bab 75 Pengirim Bunga Anonim76 Bab 76 Rencana Aksi77 Bab 77 50 Daster78 Bab 78 Melanggar Janji79 Bab 79 Undangan Makan Malam80 Bab 80 Nomor Tidak Dikenal81 Bab 81 Perasaan Gundah82 Bab 82 Galaxy Hotel83 Bab 83 Makan Malam Kacau84 Bab 84 Katarina Pembunuh85 Bab 85 Permintaan Damai86 Bab 86 Katarina Bebas 87 Bab 87 Sedih Yang Terbalut88 Bab 88 Tubuh Yang Lelah89 Bab 89 Berubah90 Bab 90 Bayangan Rasa Takut91 Bab 91 Kehampaan92 Bab 92 Pernyataan Singkat93 Bab 93 Tidak Ada Pembunuh Yang Mengaku94 Bab 94 Buah Kesabaran95 Bab 95 Untuk Pertama kalinya96 Bab 96 Mandi Serius97 Bab 97 Definisi Bahagia98 Bab 98 Marah99 Bab 99 Khawatir100 Bab 100 Benar Adanya