The Antagonist Motive
tumpuk-tumpuk dokumen di meja kerjanya. Mata itu t
mengembang terlalu berlebihan di bagian bawah. Gadis itu mengenakan gaun mewah berwarna ungu abad ke 19. Kalung d
ngat tinggi d
gadis ini a
kurus sepert
a, jelas terlihat bahwa gadis ini tidak pernah terkena sinar matahari secara langsung. Seolah-olah gadis ini selalu saja bermain p
agak terlalu membengkok menyesuaikan cengkraman tangan sang gadis. Dan kuku-kukunya memang sudah jelas se
erti ketumpahan berton-ton darah. Darah itu melumuri dan mewarnai rambutnya yang memanjang hingga sampai ke paha. Warna mata
eletakkannya ke atas beberapa tumpukan kerta-kertas tebal. Gadis itu tampak sangat tidak peduli akan keadaan di sekitarnya. Meski suara langkah kaki yang terdengar ag
adis itu tersenyum miring, mata emasnya yang bercahaya langsung menyempit saat sinar matahari pagi yang mere
sang gadis tampaknya mencair. Senyum di bibirnya bukan senyum manis yang biasa di tampilkan oleh seorang gadis bangsawan
tu, terdengar
ak 3 k
?" panggil se
r p
i kue yang baru di panggang dan di olesi dengan madu segar. Dan
sa. Dan yang terpenting, suara manis dan lembut it
itu kemudian meletakkan pena bulunya di botol tinta, dan menutup kerta
ian berdeham, kedengarannya seperti seseorang yang batuk secara tidak seng
ihat dari ketukan
k pintu lagi satu kali. Kali ini ketukannya mantap tapi tidak kera
ang pria saat kenop pintu terlihat
yang dibuka secelah demi secelah oleh seorang pria m
ersegi kotak ala orang inggris. Dengan bibir yang tipis
ng pria berwarna coklat muda yang hangat, warnanya seperti tanah tua berumur ratusan tahun. Dengan bentuk mata yang
lebat. Serta tidak ada bulu halus di wajahnya sama sekali. Sang pria mengenakan seragam seorang pelayan. Ra
langsung buru-buru bersiap-siap tanpa sarapan dan tanpa sempat menyisir rambu
a mengantuk yang teramat sangat. Sedangkan jas, keliman kerah kemejanya, dan ujung leng
tanpa melirik sedikit pun ke arah s
takkan di dalam botol tinta hitam. Tangannya mulai kembali membuka kertas-kertas yang tadi ia tutup, Yvonne mulai
Sekarang mata Yvonne meng
atunya lagi dan ia terlihat me
nghela nafas lelah. Edmund lalu berjalan ke arah meja kerja Yvonne. Setelah berdiri di sana, tangan
i tadi tidak me
elama hampir 300 tahun ini mel
ng sibuk bekerja. Yvonne
pan mata rakus, sekaligus menggebu-gebu dan bersemangat.
esty yang ia layani tertarik
mengambil dokumen yang dibawa oleh Edmund. Jemari lentik Yvonne dengan cepat membuka-buka lembaran-lembaran kertas
g mengerut dan terlihat penuh dengan selidik s
da Edmund setelah dia menut
lihat gelisah. Matanya sesekali melirik ke bawah dan kemudian menatap
kaku dan formal. Seolah-olah Yvonne adalah tuan dan majikan tiran yang
sty .... kenapa
ingnyakah Kristal itu Your Majesty? Sampai seluruh dunia ata
elama 300 tahun terakhir ini, Edmund sudah banyak melihat kemarahan
menebak bagai
kan berea
n sesuatu yang bukan urusannya. Edmund menarik nafas dalam-dalam, mempersiapkan hatinya yang mungkin akan me
da dengan pr
g berserakan, sang Your Majesty tersenyum. Sebuah senyum dengan mata emasnya yang berkilat kesenangan yang dipenuhi d
um di ketahu
dari 300 ta
nsual itu melengkung penuh seperti bulan sabit ke atas, dan senyum itu lebih terliha
a suaranya terdengar santai dan tanpa beban. Juga menyusup rasa tajam dan menusuk. Serta rasa pahit da
Nama yang ada di dalam buku dongeng anak-anak. Kisah tent
our Majes
ar saat disiang hari yang tenang. Yvonne mengetuk-ngetuk mejanya hingga ketukan jarinya menghasilka
n Pemimpin k
ngga terdengar derak kursi yang terdorong ke belakang.
n yang berperang memperebutk
ang hari ini bermekaran dengan cantiknya. Yvonne lalu menempelkan telapak tangan kirinya pada kaca jendela. Melalui bayangan pantulan je
enikmati kemenangan, dia ...." Yvonne berhenti sebentar. Membiarkan kata-katanya menggant
merasakan hawa dingin menyusup masuk di tenggorokan dan belakang lehern
tertohok dan pipi serta telinga yang memerah. Ia jadi bertanya-tanya, apa pertanyaannya salah ya? H
rang. "Mahkluk seperti malaikat, iblis dan lain-lain yang memang sudah ada sebelum penciptaan ....."Yvonne lalu berbalik dan kemudia
epenuhnya mati. Mereka sebenarnya abadi!" Yvonne m
khluk seperti mereka hanya akan menghilang sebentar, wujudnya terhapuskan. Tapi eksistensi dan jiwa mereka masih ada!" kening Yvonne berkerut sembari mata emasnya
s meja. Sedangkan ke sepuluh jarinya saling merapat dan keningnya ia dekatkan ke arah kedua jempol yang setengah mendekat. Mata emas Yvonne menyempit dan
u-gebu ingin mengambil ap
sama sekali tidak tahu apa yang dimaksud oleh Yvonne. Sangat susah baginy
ng Nona yang ia layani. Hanya saja, bagi Edmund dan semua pelayan yang bekerja di mansion ini, Your Majesty sama sep
erbeda-beda. Sedangkan lukisan itu, memiliki kesan seolah-olah ia saja bahkan tidak ta
icarakan kedua nama yang bahkan tidak banyak orang tahu itu disebut-sebut di sini, agaknya terdengar seperti perbuatan ileg
alah kedua malaikat kembar itu, Lucifer si hitam dan adiknya Lucien si putih berperang dan memperebutkan sesuatu. Yang disebut-seb
u, mau tak mau
aja. Itu sudah menjadi legenda dan sejarah
u. Hanya saja, sebagai penyihir, Edmund tahu jika beberap
a meskipun ia merasa takut. Ia tidak bisa mengen
sty yang ditugaskan oleh tuan Michael untuk mencarinya?"
selama beberapa
rinya diketuk-ketukan di me
"Aku ditugaskan untuk menghancurkannya, Edmund!" ucap Yvonne dengan nada yang d
ludahnya sendi
r tidak batuk-batuk. Karena ia sama seka
h oleh Michael, Yvonne terlihat marah sekali. Seolah-olah ia tidak t
tangan Michael den
ar untuk melihat pecahan jiwa Lucifer dan Lucien yang membuat M
stensi kuno yang sudah ada sejak awal dunia ini terbentuk. Sebuah kristal yang keberadaannya cukup membuat kolektor penyihir
ne bersemangat. Matanya yang tadinya berkilat berbahaya, kini
ka cantik pesanannya dian
ken
ngarannya sangat asing dan mist
ab Edmund. Tenggorokannya
ketimbang tersenyum manis. "Aku tidak sabar untuk
pembicaraan mereka terkait