icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Antagonist Motive

Bab 3 Penglihatan dan Kelahiran si Kembar

Jumlah Kata:3218    |    Dirilis Pada: 12/06/2023

da di luar kotak kayu langsung terpeleset dan jatuh ke dalam da

na ada di bawah itulah, Yvonne bisa melihat dengan jelas pemandangan atas yang mi

putih kusam bangunan bergaya Victoria itu. Menimbulkan berkas-

pemandangan plafon itu perlahan menghilang. Kini, terdengar bunyi klik pelan gembok yang

tuh seperti jatuh di dalam jur

nyerang Yvonne dengan berbagai macam suara-suara histeris yang luar biasa memusingka

ekali. Kepalanya mendadak ter

at dengan perasaan yang ca

ne di tengah kegelapan sembari ia terjatuh di dalam kege

DASAR SIALAN!!!! AKU SALAH

entunya perih. Karena ia jatuh, Yvonne tahu jika air matanya tidak akan turun ke pipi

dihukum karena kesalahan yang sudah ia buat. Gaunnya berkibar-kibar, topi

beban yang terangkat dari hatinya dan terbang entah ke mana. Dan r

yang merdu sekali! Yvonne tidak ingat siapa yang menyanyikan senandun

ia tidak sa

h lagi ke jurang gelap tanpa ujung itu. Melainkan seb

n melelehkannya. Sebuah jaman di mana batu di asah hingga dibuat menjadi kapak, pisau, serut, da

an berupa gambar-gambar yan

tiga orang yang ada di sana. Ada sepasang manusia, laki-laki dan pere

yang terlihat mewah. Yang laki-laki memakai

er laki-laki ini. Sedangkan yang perempuan memakai

ermata di leher, kedua tangan, dan sebuah mahkota yang terbuat dari anyaman daun-daun

butnya berwarna pirang

ru kehijau-hijauan seperti warna laut, dengan ram

sekali. Mereka duduk bersimpuh di hadapan seorang gadis yang berambut merah

tang sepanjang atas lutut. Di pinggangnya banyak sekali belati kecil dan besar, kalung aneh, bandul-bandul aneh, tas kecil,

Yvonne tahu jika gadis itu adalah dirinya saat berumur 14 tahun. Dirinya yang lebih muda

berpikir, dirinya h

ne muda hanya mendengus kecil. Tangan kirinya yang memakai banyak sekali gelang anyaman berbagai bentuk ber

i pada kedua manusia itu. Dengan gerakan tangan kanan yang terangkat di samping wajahnya, dirinya yang muda

ntaran katapel. Kedua kepala manusia yang memasang ekspresi ketakutan itu langsung jatuh

us di penggalan kepala itu mengucurkan darah di mana-mana. Dan tidak hanya itu, tubuh tanpa ke

gung itu. Tubuh si laki-laki dipenuhi dengan darah, kulit leher, baju kulit yang ia kenaka

a rambut Yvonne. Baik s

darah yang membuatnya seakan-akan mengotori salju dengan darah seekor mangsa. Pakaian

g tumbang ke depan di sertai dengan suara d

ngan hanya me

n sepatu bootsnya. Selopnya seketika itu langsung kotor terkena darah.

abuk pinggang, Yvonne muda lalu berjongkok dan

sli yang mirip mainan itu melompat keluar dan kemudian jatuh menggelinding di tanah. Yv

dengan b

ga sampai ke bibir dan telinganya. Dan kemudian Yvonne juga membuan

uga melakukan

ki-laki itu dan lalu membuang kepala yang sudah cacat itu. Dengan mata yang

ung, telinga, dan empat mata yang seketi

terangkat, baik Yvonne muda yang mengenakan pakaian kulit pemburu, dan Yvonne

asa kini berbarengan tanpa emosi dengan memakai kedua bahasa

an burung gagak unt

s permukaan air, hingga mengaburkan bayangan di atasnya. Adegan kilas masa lalu itu beru

anah dan pemandangan berup

ng cantik. Sebuah padang bunga yang penuh dengan bunga matahar

ga itu, dan berbagai macam bunga-bunga berwarna-warni, menyemarakkan padang rumput

buat dari kulit. Dengan rambut merah darah yang dibiarkan tergerai, dan anyaman mahkota

adang rumput ini. Anak kecil itu kelihatan manis dan ceria, dengan sepasang bola mata em

onne di masa kini itu tidak ada bedanya dengan udara. Di belakang anak kecil yang manis utu, seorang wanita

kecil lalu melompat-lompat sambil berteriak-teriak dengan suara yang manis. Anak ke

po

berlari sambil tertawa-tawa. Saat wanita paruh baya itu melewati

dilempari dengan batu kerikil. Mata Yvonne menggelap, dan saat

hh, Yvonne tersadar, kalau ia dari tadi masuk ke dalam halusinasi kristal merah itu. Dan kristal mer

nya, Yvonne lalu menunduk untuk melihat apa yang ada di dalam kotak kayu itu. Dan benar s

a sudah ada di das

di dalamnya. Dan bentuknya buka

hia

sinya yang kasar dan seperti ala kadarnya. Seperti batu permata yang belum dipotong rapi,

nnya terlihat hampir sama dengan batu Ruby. Mengerutkan keni

ang sudah jatuh di atas permukaan kristal kasar itu langsung terserap di dalam kristal mer

ua. Dan di dalam retakan dan belahan itu, keluarlah cahaya ya

yang ada di jantungnya untuk keluar dan membuat tabir pelindung di aekitarnya. Sebuah

kegelapan pekat. Asap-asap itu langsung membumbung tinggi dan menyebar di

ngan asap-asap hitam ini akan menggigil kedinginan, atau hipoterm

langsung menyambar-nyambar dan membuat ruangan penyimpanan langsung gosong. Seketika itu ruangan putih memb

yang ada di dekatnya. Dan seketika itu ruangan langsung dipenuhi dengan api-api meretih yang berkobar-kobar di mana

na-mana, sedangkan Yvonne yang berdiri di tengah kekacauan itu ter

a kepala Yvonne yang dimakan oleh asap hitam itu sama sekali tidak bergeming dari tempatnya. Yvonne baik-b

untur, dan lain-lain. Membuat udara yang ada di situ luar biasa panas sekaligus juga dingin. Terdapat perbedaan suhu yang

ruangan itu saja, tetapi seluruh ban

rterbangan di langit-langit, atap-atap kayu hangus yang sudah patah-patah t

dan berubah menjadi beling-belin

anya sudah hancur luluh lantak. Dan kini, sepasang mata emas Yvonne meny

atu sama

eperti bayangan siluet janin manusia yang seukuran dengan jempol tangan, terus membesar m

g hidup dan bernafas. Sedangkan tubuhnya yang awalnya hitam legam itu perlahan-lahan warna hitam

eluruhnya terbentuk sempurna membentuk bayi manusia yang baru lahir. Sedangkan di saat ya

bercahaya itu kemudian bertambah besar sama dengan bayi yang terbuat dari asap-as

n bibir, hidung, mata, wajah, dan kedua telin

laki itu turun perlahan-lahan seperti sedang terbang. Kemudian semakin rendah, hingga kedua bayi

hat kedua anak bayi itu agar lebih jelas. Bayi yang pertama memil

g serupa dengan warna rumput di pagi hari yang sudah dipotong. Bayi pertama yang tadinya

biasa meng

mengeluarkan air

in. Bayi itu lalu tertawa ceria dengan suara yang menggema

na biru langit yang teduh. Berbeda dengan bayi berambut merah yang tertawa dan terlihat senang melihat Yvonne yang

i ini ketakutan

memperlihatkan emosi apa pun. Tidak merasa panik, ataupun mencoba untuk menggendong, mencari bantuan, atau apa se

eperti p

ayi baru lahir, ataupun menyentuhnya. Bagi Yvonne, bayi hanyalah makhluk lemah yang hanya bisa menangis, min

. Dan mendengar suara tangisan bayi pirang

ara langkah kaki seorang pria? Barangkali? Terdengar semakin dekat di belakang punggung Yv

poh-gopoh seperti seorang nenek tua yang

suara lang

di belakang p

ty!!!" suar

ngar keras sekali seperti

i dengan sua

ngkan tawa si bayi berambut merah terdengar lantang sekali m

angisan keras dan tawa

lalakkan mata saat mendengar suara bayi itu. Dia dengan jelas melihat ada dua bayi tergeletak di ubin hitam

menatap dua bayi tanpa busana itu. "Bayi sia

ik sama sekali. Ia malah menatap satu jari telunjuknya yang berdarah. Bibir merah Yv

ma dengan war

angsung merogoh kantong celananya sendiri, menarik satu sapu tangan berwarna putih krem di sana, dan

tra itu dengan setitik darah merah cerah. Setelah mengelap jarinya itu, Yvonne langsung membuang sap

tatapan tanpa emosi yang dingin. Ia lalu menun

perintah Yvonne dengan wajah dingin selaya

Yvonne langs

sekali puing-puing bangunan yang terbakar, dengan bau

erawat dan mengasuh kedua bayi itu. Bayi yang menggemaskan sekali, hanya s

vonne y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 The Antagonist Motive Prolog : Permulaan2 Bab 2 Kristal Merah3 Bab 3 Penglihatan dan Kelahiran si Kembar4 Bab 4 Pertemuan Pertama5 Bab 5 Bertemu Untuk Pertama Kali6 Bab 6 Lupa Akan Dua Nama7 Bab 7 Berbincang Untuk Pertama Kali dan Janji Untuk Esok Hari8 Bab 8 Minum Teh Dan Susu Di Siang Hari9 Bab 9 Percakapan Canggung 10 Bab 10 Albert Menghilang11 Bab 11 Mau Selamatkan Albert, Atau Tidak 12 Bab 12 Selamatkan Albert! Sekarang Juga!13 Bab 13 Bunuh Para Serigala Itu!14 Bab 14 Pulang Kembali ke Mansion, dan Kehebohan Para Pelayan Setelah Selamat15 Bab 15 Kemarahan dan Bunga16 Bab 16 Bunga Ajaib, Penyangkalan dan Kenangan Manis17 Bab 17 Dipanggil Lagi18 Bab 18 Dua Hadiah Untuk Dua Tuan Muda yang Manis19 Bab 19 Masalah Si Merpati Kecil, dan Pembunuhan Pertama20 Bab 20 Kejahatan Pertama dan Amukan21 Bab 21 Pemakaman, Keprihatinan dan Duka yang Berpura-pura22 Bab 22 Ajakan Ke Festival, dan Kelahiran Sesosok Makhluk Misterius23 Bab 23 Berangkat dan Diserang!24 Bab 24 Pembantaian dan Jalan-jalan di Kota Besar25 Bab 25 Sate Daging Enak, dan Boneka Cantik yang Diinginkan Oleh Albert26 Bab 26 Boneka yang Dimenangkan, Makan Siang, dan Sesuatu yang Ditunggu27 Bab 27 Seorang Pria Malaikat yang Misterius28 Bab 28 Kemarahan Yvonne, dan Sesuatu yang Tertinggal29 Bab 29 Lari dan Tertangkap30 Bab 30 Penculikan, dan Bertemu dengan Anak-anak Tawanan31 Bab 31 Kebohongan Bercampur Kebenaran32 Bab 32 Susun Rencana Untuk Keluar Hidup-hidup33 Bab 33 Balas Dendam dari Anak-anak, Disiksa dan Diancam34 Bab 34 Rencana dan Kabur Dari Sini35 Bab 35 Mencari Jalur Tikus Untuk Kabur36 Bab 36 Percakapan Tentang Nona Berambut Merah Darah, dan Kerja Sama37 Bab 37 Kabur, Pura-pura Merayu, Tertangkap Lagi38 Bab 38 Lelang Dimulai