The Antagonist Motive
gai ruang serta bangunan-bangunan kecil yang elok di sekitarnya. Sebuah koridor
a ketimuran yang melengkung di sisinya dan dihiasi dengan ukiran patung-patung naga di s
h cerah yang rasanya seperti masuk ke benua
Ia hanya pernah mendengar cerita-cerita tentang benua timur, semenanjung cina selatan,
nia. Saat mendengar cerita-cerita koleganya tentang kampung halaman mereka mas
ndah ada di sana. Berbeda sekali dengan masa sekarang yang menurut Edmund dengar kampung halamannya itu sudah maju dengan bangunan-bangunan yang inda
i, Edmund tidak punya kenangan yang indah di kampung halamannya. Selain orang-orang yang masih percaya takhayul, b
h dengan tikus, wabah pes, mayat-mayat bertumpuk-tumpuk di sepanjang sungai dan da
yang itu, meski sekarang Edmund cukup senang karena kabarn
ana-mana. Edmund yang dibesarkan dengan ajaran agama yang kuat, dan besar terpisah dari kebobrokan yang ada di sana, hanya bisa meminta maaf dengan kikuk
penyimpanan?" tanya Yvonne pada
kan mendekati dan melihat-lihat relik Kristal berbahaya itu. Kristal yang konon menyimpa
kering dan sesak. Lidah rasanya pahit seperti menelan o
ati sekali. Seakan-akan takut ada intel tersembunyi yang mendengar pembicaraan tentang relik ber
in. Mimik wajahnya berubah kaku, masam, dan menunjukkan
tajam dan menusuk seperti ada bela
enak dan kepalanya menggeleng pelan. "Seperti tidak mau menunjukkan dirinya." E
hanya itu, Edmund?" tanya Yvonne dengan nada
a di dalam hati dan pikiran Your Majestynya. Y
Tidak galak dan pedas seperti yang sudah biasa terjadi. Oh, kalau bisa memi
a lama Yvonne marah, seberapa pedas mulutnya, da
ne yang sebenarnya. Kalau tersenyum seperti ini, berarti
orang-orang yang mengantar Kristal ini langsung tersedot, jik
hal ini, Edmun
ayun mengikuti gaun merah berenda dengan belahan kaki tinggi yang dikenakan oleh Yvonne. Hingga kaki jenjan
u-ragu untuk mengatakannya. "langsung sakit, Your Majesty!" E
ya kisut seperti mumi karna energi kehidupannya d
nya yang entah kenapa terasa dingin, padahal hari in
Dan lagi-lagi, seperti melihat hantu yang sangat menyeramkan saja, Edmund hanya tersenyum kikuk dan berusaha untuk menyembunyikan getaran tubuhnya saat ia me
ndan dengan memakai eye shadow merah terang, berpipi merah muda yang bersemu indah seperti kelopak mawar, memiliki bibir yang dioleskan
ulgar sekali seperti pelacur untuk ukura
vampir wanita. "Aku disebut sang penyihir agung bukan tanpa alasan, Edmund!" uc
engenal sang majikan. Seperti bukan Your Majestynya saja! Edmund hanya menelan ludah. Ia benar-benar bingung hendak membuka mulu
Seperti buah s
lumayan menyeramkan juga karena dandanan serba merah darah
rena hari ini siang hari. Untung saja dirinya melewatkan pekerjaan penting untuk menemani Yvonne pergi melihat kris
na siang-siang ini tidak akan ada hantu ataupun
h cuaca cerah saja! Lagi pula kalau ada apa-apa, semua kekacauan akan dilimpahkan padanya, ia harus mengurus segalanya. Dan itu artinya Edmund akan begadang se
rasa lelah dan tegang, Edmund memutuskan untuk menghirup nafas dalam-dalam, menikmati pemandangan indah di sepanjang
rasakan hawa yang berbeda di dekat bangunan penyimpan, yang berbentuk seperti bangunan d
tambahan berbentuk segitiga di bagian kiri, segitiga kecil menyem
meter lebih yang terbuat dari kayu yang dipernis bagus hingga berkilat dan tahan lama. Me
h dan kepala berat, serta membuat dada seper
an dari bawahannya yang menyebutkan kalau kristal itu menyebabkan siapa pun yang mendekatinya akan m
eh Edmund, orang-orang meninggal itu adalah para manusia biasa yang m
merah ini, tidak ayal jika energi mereka habis dan mereka mati mengenas
ristal ini tiba, mungkin sekitar setengah tahun. Wajar jika Yvonne selama setengah tahun ini agak terli
mual dan ras
kunang dan tubuhnya terasa kesemutan. Kulitnya juga serasa ditusuk-tusu
aripada harus mengalami rasa sakit seperti ini. Jalannya ju
aliknya. Gadis itu sama sekali tidak apa-apa, tidak sakit, mual, kepaya
an goyah hingga ia melambat, tidak mampu mengimbangi langkah kaki Yvonne yang semakin cepat. Seola
disedot oleh kristal merah itu. Justru sebaliknya, mata emas itu memancarkan rasa semangat dan binar
at-rapat untuk menahan muntahnya. Yvonne terlihat menaikkan alis, wajahnya sama sekali tidak menunj
knya kau pergi saja!" Yvonn
u melirik ke arah bangunan kecil itu lalu kembali ke arah Edmund.
ngan sisa-sisa tenaganya mencoba untuk b
pontan. Dan lalu, ia kemudian sadar, jika pert
Dan kenapa semua orang yang ada di mansion, semua pekerjanya
at takut. Gadis cantik dengan
lemah dan manis ini, adalah seorang peny
dan selembut sutra ketika dibentangkan.. Tetapi juga terdengar sangat menus
mund dengan sorot mata yang percaya diri sekali. Bibir itu melengkung m
gan suara yang manis. Edmund bisa merasakan ada
, apakah Edmund lupa siapa gadis yang berdiri di
jujurnya, Edmund lebih takut dengan gadis yang ada di depannya ini melebihi apa pun
i dan penuh dengan rasa kepuasan yang t
tak kecilmu
lus menyuruhnya untuk segera menyingkir dari sini, E
mbil ular-ular piton di sarangnya langsung? Edmund paling benci jika harus be
k memunggungi Yvonne. Ia bisa merasakan tatapan tajam gadis ini dibalik punggungnya
bil seribu langkah untuk menjauh dari sana. Pergi dari situ meningga
ada yang senang. "Nah, sebaiknya aku
nan yang kurang lebih ia buat hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang sesekali akan digun
tap. Sepatu hak tinggi yang dikenakan oleh Yvonne menimbulkan suara hentakan yang cuku
yang menjulang tinggi di depannya ini, ia langsung membuka pi
jah gadis itu terasa membeku. Poni di atas alis yang sengaja di belah tepat di tengah rambut kepalanya lang
batang yang menutupi sebelah alis dan menggantung di s
a harus menaha
n depannya. Karena angin yang bertiup kencang ini, rambut bagian belakang Yvonne langsung terbang. Angi
a
n etiket. Yvonne menarik nafas panjang-panjang. Sambil menahan rasa rindu dan amarah di dalam hatinya yang berkecamuk, Yvonne berusaha untuk menguatkan di
engan batu pualam. Ruangan itu sama seperti rumah-rumah pada umumnya. Memiliki sekat-s
mirip meja makan kecil untuk rakyat biasa, tanpa ada kursi. Dan di atas meja itu
k di kotak kayu itu. Gembok besi dan lis serta paku-paku besi yang berfungsi untuk menyambung papan kayu satu sama lain hin
langsung saja, suara-suara bisikan memenuhi kepala dan benak Yvonne. Suara-sua
senang, gembira, sedih, pilu, jahil, iseng, bersahabat, sampa
yang seketika itu membuat jan
anya berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika suara-suara itu hanya
rnya, gejala seperti mual dan jantungnya serasa diremas-remas pun teras
nne kini sudah ada di atas meja kayu yang entah kena
merasakan perasaan tidak berguna. Selama beribu-ribu tahun ini, Yvonne sudah cukup sabar. Ia tidak akan menyia
hingga tetesan darah pun langsung mengalir di antara jemarinya.
sendiri dengan disertai bunyi klik pelan. Dengan tangaka, tubuh Yvonne mendadak menegang saat ia merasakan ad
tidak bergerak. Sementara tangan Yvonne yang kaku tidak bisa bergerak, kotak k
rjungkal dan jatuh ke depan. Kakinya kehilangan keseimbangan, kedua tangan Yvonne
nya, tubuh Yvonne jatuh ke dalam kotak kayu itu hingga seteng
ti jurang t