Sentuhan Memabukkan Shifa
Say
i kekasihnya itu. Kedua tangannya sibuk bermain dengan buah dada Cahaya yang besar.
rang bagian intimnya. Karim mengabulkan permintaan Cahaya dan kecepatan seranga
han!" pinta Cahaya yang
asihnya itu mencapai puncaknya terlebih dahulu. Untungnya, pijatan yang intim kekasihn
ya, permainan mereka biasa saja. Tidak ada sensasi yang membuat Karim merasa kehil
ereka dengan selimut di kamar Karim. Setelah mereka merasa l
dengan kekehan kecil. Karim terkekeh kecil pula. Dia hampir lupa, karena dia ingin segera melampia
tadi," balas Karim dengan kekehan kecil. Cahaya la
apa, Mas?"
a-kata yang ingin dia utarakan. Dia tidak ingin membuat Cahaya menyadari apa yang telah dia lak
?" tanya Cahaya yang heran kenapa hal seperti itu membuat kekasihnya kebingungan
keluh Karim kepada kekasihnya. Cahaya menyentuh wajah Karim deng
Mas bisa untuk tetap lulus demi membahagiakan kedua orang tua
h bohong lepas di lidah pria itu. Karim menyadari kejanggalan itu. Selama ini, k
entar Cahaya seraya memainkan
sih memiliki beberapa mata kuliah. Karim hanya memiliki dua mata kuliah: Skripsi dan Team Proj
sennya," ucap Cahaya seraya melepaskan penyatua
im menyebut nama dosen y
mengeluh, "Kalau telat selalu memberikan huku
gaknya beliau enak kalau menguji. Pembimbing nggak ta
egas mengambil pakaian cadangan yang dia bawa
untuk mendapatkan wanita itu ke genggamannya. Hanya
l. Ternyata, mereka hanyalah menyentuh permukaan. Mereka terlalu
bisa dia dapatkan bersama Cahaya. Shifa juga lebih peduli dengan sikapnya yang terlihat ab
ya. Cahaya adalah kekasihny
ikir dari tadi, jadi gak enak gangguin," ucap Ca
Agak susah memang biar benar-benar berdamai," bela Karim. Ca
diri dengan senyuman centilnya. Karim tertegun. Dia menyadari bahwa Cahaya juga tidak bert
Pria itu tiba-tiba menambahkan, "B
Siangnya ada kelas Bu A
bertemu Prof Aaron setel
ka cepat selesai," pesan Cahaya. Karim meng
mencintainya, tetapi dia merasa tidak puas bersama Cahaya. Shifa adalah buah terlarang, teta
an cintanya kepada Cahaya seorang. Shifa sudah mengecewakannya kemarin dengan meninggalka
ktikan'. Hanya saja, dia menelpon Shifa satu kali di histori panggilan tentu mem
gubahnya menjadi A di sheet personal ku. Aku tidak memasukkan sama sekali ke sheet utama sa
inkan praktikan itu lagi," ucap Karim menutup wajahnya. Dia frustasi. Kenapa Sh
. Pria itu membaca pesan yang diki
aya, Mary, Zach, Olivia, dan Syahid. Sisanya dari angkatan senior lab sebelah. Cuma Prof Zahari kasih deadline demonstrasi tugas beliau hari ini jadi saya, Mary,
hingga tidak tahu kelompok mana saja yang kebagian sesi praktikum. Setidaknya,
p ke
rnya. Dia tidak bisa banyak berpikir saat in
secara tidak sadar dia telah mengetikkan pesan dan me
ku mengin
nya menginginkan Shifa. Shifa yang mendesahkan nama