Sentuhan Memabukkan Shifa
ng saat dia bangun pagi tadi. Apartemennya sudah dia rapikan setelah pulang dari lab, se
duluan. Kalau Mas ada perlu bisa kontak nomor saya. Sa
kelas. Dia tidak tahu apakah itu hanyalah salah satu permainan Shifa atau gadis itu memang peduli. Di sisi lain, hanya telu
ifa terdengar di seberang s
dengar samar suara Shifa yang terkejut dan
anya Shifa. Karim penasa
mu di apartemenku," jawab Karim datar.
sisi liar Shifa membuat Karim tidak yakin dia bisa mengendalikan dirinya jika bertemu Shifa, apalagi jika mereka hany
uar, aku tidak tahu siapa yang akan men
sana, saya akan kabulkan. Kapan?" tanya Shifa kepada Karim. Karim mengingatkan dirinya bahwa Cahay
pan kamu bisa
s saya baru selesai 15 menit yang lalu," lanjutnya. Karim
tunggu di depan apa
g. Ini salahnya yang membuat situasi yang kelak akan berlarut-larut. Karim mencoba menenan
nsual, memancing hasratnya, terlihat jernih di matanya. Karim menggelengkan kepalanya, meng
ifa. Masalah ini tidak boleh berlarut-larut," gumam Karim. Pria itu perg
ua," ucap Karim kepada dirinya sendiri. Lebih baik dia memberikan nilai bagus
n menginginkan Shifa berada dalam genggamannya sepenuhnya. Karim mengg
alam. Suara Shifa yang indah, dengan segala rayuan dan sentuhan maut g
tidak ingin kembali mengejar nikmat terlarang itu. K
urun ke lantai bawah. Dia harus menghadapi Shifa dan menyelesaikan masalah mereka. Dia tidak ingi
adarkannya dari renungannya sendiri. Saat dia menaikkan pand
at Karim menggelengkan kepalanya. Karim mengakui, Shifa terlih
Shifa mengikuti di belakangnya. Mereka berdua masuk ke dalam lift dan Kari
tup begitu Karim selesai menekan tombol lantai unit miliknya.
awab Karim. Lift itu terus mel
Shifa. Karim menjadi bimbang. Pikiran jahat Karim mulai menawarkan untu
kepada Shifa. Shifa menaikkan alisnya. Gadis itu tidak menduga Karim akan memb
esulitan merangkai kata-kata. Seharusnya, ini tidak sulit bagi Karim. Hanya sa
an itu, meskipun nalarnya mengatakan bahwa dia harus melepaskan. Shifa dapat menghancurkan hubungannya dengan Cahaya. Dia dan Ca
a-sama menyadari bahwa mereka belum resmi. Mungkin itu yang membatasi petualangan mereka bersama. Ha
katakan mutualisme pun sebenarnya Shifa yang mengincar keuntungan tertentu, tidak lebih. Karim dibuat mabuk oleh gadis itu hi
miimpin jalan menuju unitnya. Shifa yang menantikan jawaban tidak ber
m. Intonasi gadis itu datar, tetapi itu membuat Karim merasa teli
ujur kehilangan kata-kata," komentar Karim pa
menjawab dan masuk ke dalam apartemen. Shifa
membawa buah terlarang itu dalam jangkauannya. Pikiran j