TAWANAN CINTA TUAN CEO
nselnya guna mencari pembahasan untuk presentasinya besok. Ia makin pusing saat harus
dialihkan lagi ke lain arah saat Marcel sadar, "Apa lo
ih dulu menatapnya ikut berbicara, "Siapa juga yang ma
tap layar ponselnya, namun bukan lagi mencari topik untuk p
ampai jam pulang. Karena itu juga, Karina menatap
Karina membereskan buku-buku nya dan bangkit dari duduk.
ke belakang, "Lo, Marcel, Gue tunggu sekarang di parkiran, awas kal
ng Marcel dan teman-temannya yang lain hanya bisa mengedipkan
cewek? Dah lah, gue cabut duluan!" ucap Marc
tapan maut dari teman perempuannya itu. Sekedar informasi, jarak lapangan sekolah dan parkiran motor cukup de
i lihatnya, kan lama lama merinding ju
rkan ponselnya dan mengirim pesan pada salah satu kontaknya.
ung saja mendapat pukulan kuat di lengan kanan
s menurut agar tidak terjadi apa-apa. Ingat, sedikitnya Marcel juga takut saat
kan warnet untuk mengerjakan tugasnya. Karina turun terlebih da
" uca
sih k
Karina yang mengisyaratkan nya untuk diam
a?" ucap
pada pulang, kamu kenapa belum pulang?
arina lagi ngerjai
a kalau kamu lagi pacaran! Cepet sel
ng pacaran? N
a, cepat
tut
imana Karina mengelak, memang benar jika mereka akan mengerjakan tugas tapi
s Karina kemudian berj
sudah memesan tempat untuk keduanya. Sebelum masuk,
arin warnet nya. Sekarang giliran lo
kemana, hm? Hari udah sore dan tu
ya. "Tuh, warung. Lo beli soda sama cemila
hal tadi, ia benar-benar tak melihat warung itu. Selang lim
t fokus dengan tugasnya. "Nih." Marcel m
, pegel gue baca mulu." Karina menukar
ng telah di rekap oleh Karina, "Ini udah s
l dikit lagi,
iksa sekali lagi, hingga di lembar terakhir Marcel mene
en tersebut dan ingin cepat pulang. Beberapa s
ena tugasnya benar-benar sel
udah hampir di pertengahan jalan menuju rumah Karina, gadis yang sedang di bonceng Marcel
in dulu sama ortu, biar gak di amuk. Lo
yuruhnya berhenti. Karina melepas helm da
an!" ujar Marcel saat Ka
annya penasaran, "Baya
¤
terimakasih atas waktunya." Karina dan Marcel
pamit karena jam pelajarannya sudah habis. Melihat keadaan kelas yang masih ten
e mau minta maaf, ya. Gue tahu ini mungkin ngedada
nya Marcel. "
elum gue ngasih tahu pengumuman nya, gue mau minta maaf. G
, banyak banget, Rin
ang susah payah ia ciptakan ini berubah akibat emos
ah
an. Karina sudah menduga sebelumnya. "Pinda
indah," timpal Nita. Karina hanya ter
capek ladenin si Marcel mulu!" Karina kembali berjalan m
gue lo sebut?
e pindah? Gue juga seneng, Vin. Gu
sana! Gak usah balik ke sini la
gkahkan kakinya. Sedikit kencang hingga membu
ur, ia juga merasa aneh. Kenapa pula Marce
mau pindah?" tanya Renaldi. Ia mendadak dudu
ulu, beneran mau pindah? Yakin mau pindah? Ada apa sih?
a, aneh aja gitu. Kasian jug
gung. "Marcel? Emang kenapa
, dia gak punya
Sini
dengan kenangan yang akan m