TAWANAN CINTA TUAN CEO
luar dari toko. Ia berjalan sebentar menu
g tak kunjung ia temui. "Karina?" tanya seor
palanya. Ia mampu lihat dengan jelas siapa
rina antusias. Ia benar-benar di pertemukan k
Kamu gimana?
Lo mau
san mudah. Ia menatap pijakan kakinya kemudian kembali mena
gung. Pasalnya ia tahu betul Nita itu a
perempuan aku, Rin. Aku tahu k
Ia kembali mencerna baik-bai
s berjalan meninggalkan Karina yang masih terdiam. Pikirannya ka
jika menjemput anaknya ke sekolah itu berarti umur nya hampir 7 sampai 8
ir panjang lagi, Karina langsung masuk dan pergi menuju tem
ng kerjanya. Tangannya meraih kenop pintu dan perlahan membukanya, ia takut Mar
au gini ngapain buru-buru dateng, coba!?" geru
tugas atau jadwal apa-apa selain jadwal harian yang kemar
hanya itu, ia juga menyiapkan beberapa materi yang akan di bahas di meeting siang ini. Hampir memak
h orang belum dateng?" tany
jalan menuju dispenser kemudian mengisinya dengan air. Ia menungg
an berakhir terkejut akibat Marcel sudah ada di hadapannya. "Astaga
saya mau masuk ada suara atau enggaknya juga te
asing dengan Marcel yang sekarang ia kenal. Waktu memang telah banyak berlalu, begitu jug
aya gak marah. Persiapan buat meet
emua sudah sa
gus
di mulai pukul satu siang, bersamaan dengan Kepal
melamun. Tatapannya kosong ke arah lantai d
rce
, sorry. Kamu bilang apa tadi?" ucap
an jadwal meet
ang nya karena akan berujung masalah lagi. "Istirahat dulu, Cel. Lo gak perlu mendem semua sendiri s
Kar
pan berisi nasi dan lauk pauknya jatuh, oh
ng kosong. Sepertinya baru Kayla saja yang menjadi temannya di perusa
an daging. "Hari ini gimana kak? Usb yang aku ka
enapa hari ini telat, ya? Emang bias
Enggak, sih, Kak. Kak Marcel eh maksu
Mar
tiap karyawan, tapi enak kan, biar gak ca
deh, Kay. Dan pastinya semua di perusahaan
g? Ken
asik, dan gampang banget buat nyeri
keh pelan,
os ria dengan Kayla yang terlihat sangat
¤
henti-hentinya menatap layar ponsel yan
angkan kembali dirinya. Semakin ia coba untuk tenan
iap dengan beberapa map di tangannya. Marcel mengangguk
duanya telah di tunggu cukup lama. "Maafkan at
paham kok jika Bapak s
enalkan sekretaris pribadi baru saya." Marcel sediki
ikuk. "H-halo, Selamat siang semuanya. Nama saya Kar
semangat dari Karina. "Saya Daniel, Asisten manager di sini," ucap seorang laki-
atan tangan Daniel.
um dan mulai m