Selingkuh Dengan Suami Sahabat Sendiri
mat. la langsung berjalan menuju kamarnya. Dia tahu jika suaminya pasti kini sedang berada di kamar. Dengan pelan, dia membuka
hampiri Shania, dan kemudian
n sebentar. Sebagai permintaan maafku, aku membawa seikat
tahu kan aku paling tidak suka jika ada yang tidak mengikuti keinginanku? Kau juga tahu kan jika
epalanya yang sama sekali tidak gatal, dia be
janji, aku tidak akan
rse
agar Shaniaku yang sangat
pada Daffa, ia menyimpan m
imited edition, dan aku ingin menjadi orang yang pertama yang memilikinya. A
itu s
di pangkuan Daffa. Wanita cantik itu membuka kancing kemeja Daffa satu per
l. Satu minggu penuh. Dan ak
us berbuat sesukanya. Tubuhnya didorong oleh Shania sehingga dia berb
telinga Daffa dan kemudian menutup jarak
i malam yang sangat menye
*
bersemangat untuk bekerja, entahlah mungkin salah satu hal yang membuatnya semangat adalah karena dia bisa bertemu dengan Daffa. Hari ini dia akan
nnya sendiri. Cassy langsung berdiri, dan mengambil map berisi laporan untuk meeting, ia merapikan rambut dan kemejanya, dan setelah itu melangkahka
aporan untuk me
eh kepada Cassy, Pria Abimanyu itu menatap Cassy dari atas sampai bawah tanpa
asih untuk makanannya semalam, Presdir.
ya ke layar laptopnya. Cassy menghela nafasnya pelan, sepertinya Da
utkan pekerjaanku. Sekali
ucapan Cassy. membuat Cassy langsun
ngkahnya ketika mendengar suara Daffa memanggilnya.
ucap Daffa, menatap kepada
a tersenyum. Rasa bahagia kini muncul di hatinya. Daffa terdiam menatap Cassy yang menundukan wajahnya, jantungnya berdetak tidak kar
pernah melihat Shania tersipu karena ucapa
dia membalikan badannya dan langsung berjalan pergi. Namun langkahnya terh
risee
apan kalian ad
Daffa juga tampak sangat akrab. Ah, sepertinya mereka semua berteman. Dia hendak pergi, namun mengurungkannya ketika meli
innya. Daffa terdiam, menatap bagaimana Cassy dan teman baiknya itu saling bertatapan. Dia ke
saling m
ssy membungkukan badannya, dan langs
menghampiri Daffa dan teman-temannya yang lain. Da
lian bertat
is cantik yang tadi karena terpesona. Hahah.
dian duduk di sofa. Ia menatap
nkan kalian mendekati dia. Aku sangat tahu se
nya mungil membuat aku ingin menggigitnya." Rafi tertawa, dia berhigh
*
bisnisnya Daffa. Ya, dia membutuhkan susu itu untuk penawar jika dia mabuk. Dia yakin jika di sana pasti banyak sekali Wine dan minuman beralkoh
numan. Matanya berbinar-binar hanya dengan melihat banyak sekali minuman manis di sana.
rang memanggilnya. Ia tersenyum, namun senyumanya memudar ke
Presdir A
kita akan bertemu disini. Kau sedang apa?" S
eli susu. Kau se
berbelanja keperluanku. Oh iya Cassy, perkenalkan Daffa ini adalah suamiku. T
jika ternyata Daffa adalah suami teman baiknya. Dia mengg
. Aku sama sekali tidak menyangka jika Presdir
nyangka jika Cassy adalah temannya Shania. Dan dia tidak tahu apa yang dia
dan Daffa sangat serasi. Bukan begitu sayang?" Shania menoleh kearah suaminya, sambil meng
yum lemah, ia meng
ia. Selamat malam Shania, Presdir Abimanyu." Cassy membungkukkan badannya ke
kepergian Cassy, ia kemud
penampilan Cassy berubah drastis
ksu
na aku selalu membuatnya terluka. Tapi sebenarnya aku tidak salah apa-apa karena mereka yang terpesona olehku, bukan aku yang merebut. Dulu penampilan Cassy sang
. Aku sedang tidak enak badan." Daffa berdecak
asti akan sembuh jika menonton. Sayang... Daffa sayang...." Shania men
*
gi ke kantor karena ada pekerjaan penting yang harus dia kerjakan. Harusnya malam ini dia pergi ke pesta pembukaan kantor rekan kerj
k badan. Untuk saat ini, tidur lebih menggiurkan dibanding dengan bercinta. Dia kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang, dan memejamkan matanya. Ponselnya berdering, dan dia lebih memilih untuk mengabaikannya. Ponselnya berhenti berdering,
n, ada
. Tapi, apa kau tahu dim
gerutkan
gnya k
ada siapa tentang di mana alamat rumahnya. Apa kau tahu di mana alamat rumahnya? Siapa tahu saj
lagi aku akan sampai. Ka
a dan kemudian berjalan mendekati kamar mandi, "Shani
di tempat parkiran pesta temannya itu. Dia sama sekali tidak memperdulikan jika kini dia hanya mengenakan piyama. Dia keluar d
a pintu m
u mobil. Dia melihat Cassy yang sudah tertidur pulas, tanpa berbicara apapun,
u apartmennya?" Doni ikut keluar dari mobilnya.
cap Daffa, b
alam hanya mengenakan piyama demi menjemput karyawannya yang mabuk. As
a juga tanggung jawabku. J
malas, "Lebih baik kau ba
bagaimana Daffa langsung memasukan Cassy ke dalam mobil dan mendudukannya di jok d
daripada kau harus mengorbankan waktu istirahatmu demi d
nmu itu sama saja mengumpankan dia ke k
ya, ia langsung menjalankan mobilnya
a yang semakin menjauh, "Aku berani tar
*
alam sambil mengangkat tubuh mungil Cassy. Ia terdiam sejenak, bingung dimana letak kamar Cassy. Matanya tertuju ke seb
asuk ke dalam kamar, dan membaringkan Cassy di ranjang dengan sangat hati-hati. Ia terdiam sejenak. dan mendekatkan wajah
namun Cassy melingkarkan lengannya di leher Daffa. Mereka saling bertatapan, entah apa yang
kan Cassy menempelkan bibir mereka berdua. Tidak ada ciuman, hanya bibir yang saling menempel. Dan hal itu sukses
menyu