Selingkuh Dengan Suami Sahabat Sendiri
at. Aku menyu
. Perasaan yang ia rasakan untuk Daffa bahkan kini membuncah di hatinya. Ia me
tu. Daffa mendekatkan wajahnya, membuat hidung mereka kini bersentuhan. Pandangannya kini tertuju k
g T
ukan. Daffa langsung menjauhkan wajahnya, begitu pula dengan Cassy, ia langsung memaling
Wajahnya kini sudah memerah. Entah apa tadi yang mereka fikirkan tapi
sudah berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar. Cassy menghela nafas
Aku kehabisan garam. Ta
k tersenyum walaupun sungguh di dalam hatinya dia sudah san
san hanya untuk bertemu dengannya. Setiap malam, ada saja ya
e. Agar Kak Jackson tidak perlu repot-repot pulang pergi k
enyak." Jackson terkekeh pelan, kemudian segera berjalan per
ar. Dia masih sangat malu bertemu dengan Daffa. Tapi.... jika dia t
Dan untungnya Daffa sudah tertidur pulas. Ia berjalan mengham
ah lumayan tu
ejenak, menatap wajah tampan atasannya itu. Tampan, benar-benar
atunya orang yang diperlakukan lembu
dari kamarnya. Dia tidak mungkin tidur seranjang dengan Daffa. Daffa adalah atasa
embaringkan tubuhnya di sofa. Dia hanya berharap
*
a Daffa yang masih tidur. Ia menyentuhkan telapak tangannya ke kening Daffa. Dan dia menghela nafasnya lega ketika su
as
r suara berat Daffa. la terse
ntuk Presdir mandi. Dan ini baju kakakku, pasti pas di t
watku Cassy. Aku merasa
mengangguk d
ntuk kita." setelah berkata seperti itu, Cassy
lai merasakan perasaan yang sangat nyaman. Ia kemudian turun dari ranjang, ia menggeliat p
ndera penciumannya. Ia tersenyum ketika melihat Cassy sudah menyiapkan air hang
da Cassy. Aku merasa nyaman karena Cassy adalah sek
terdiam sejenak, mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Pandangannya tertuju ke sebuah foto yang tertempel di pe
ang pria yang
ngerutkan keningnya, berbagai pe
yar ponselnya. Ia terdiam sejenak, cukup ragu apakah dia harus mengangkat telepon dari Shania atau tidak. Namun, jika dia tidak me
o say
Kak Samuel bilang kau
rasa tidak eak berbohong seperti ini kepada istrinya. Tapi mau bagaimana l
anmu sekarang? C
dku Kak Samuel." Daffa berdehem sejenak, berusaha untuk mer
agi aku pulang.
angan rolex yang limited edition itu. Hari ini pembukaannya jam 9. Kau harus sudah ada di rumah jam 8
fa terkekeh pelan, dia membayangkan ekspresi wa
kalau begitu aku tutup te
ga menc
alikan tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar itu. Dia akan berpamitan pu
t kedua tangan di dadanya. Memperhatikan Cassy yang sedang membelakanginya, sibuk memasak. Sepertinya gadis mungil itu s
akan melihat pemandangan
kepada Daffa. Ia cukup kaget ketika dia membalikan tubuhnya, d
yum tipis, ia kemudian be
harus pulan
r nada kekecewaan
nyiapkan sarapan k
presi sedih dan kecewa dari raut wajah Cassy. Mungkin karena Cassy sudah memasak cukup banyak, tapi ternyata ia
malingkan wajahnya ke sembarang arah. Dia
ffa, setelah itu berjalan pergi ke kamar Cassy lagi untuk mengambil kunci mobilnya
*
eer
ereka baru saja meeting dengan perusahaan-perusahaan besar, sekaligus untuk membahas tentang tender besar, dan untungnya perusahaan Daffa lah yang memenan
a tender besar itu menjadi milikmu."
an berusaha untuk mendapatkan semua yang dia inginkan." Erik pun
emudian menoleh kepada Cassy yang sedari ta
ku
. Dia mudah mabuk." tiba-tiba Mike datang, dan kemudian du
nder besar ini. Kau memang hebat.
dan Cassy yang ada di kamar Cassy dan kini dia sangat yakin jika Ca
ne?" Rafi mengerutkan keningnya bingung, tidak mengerti da
u adalah stalker
nnya. Dia memilih fokus menatap Cassy yang kini tampa
kemudian tersenyum manis, "Aku
ar-benar saling mengena
tidak memperdulikannya, ia le
Dan kau terlihat semakin cantik." ucap Mike, sama s
dengan suara yang pelan.
i teguk. Ia meletakan gelas itu di meja dengan cuku
pulang, Ini suda
deras, Daffa. Jalanan akan
yetir dengan hati-hati." uca
adalah atasannya. Ia membungkukkan badannya dengan sopan kepada teman-tema
Mobilnya pun terparkir cukup jauh, dan mereka pasti akan basah kuyup karena berjalan
dungi kepalamu agar ti
aku tidak apa-ap
kemudian dia berlari menerobos hujan. Cassy juga tidak punya pilihan lain,
uk ke dalam mobilnya diikuti oleh Cassy. Pria Abimany
ksakan menyetir dengan kondisi hujan besar dan jalanan gelap. Perjalanan dari sini
k bisa menyetir." Gumam Cassy, bing
semalam disini, besok pagi kita pulang. A
*
ajunya yang basah kuyup. Daffa berjalan menuju kamarnya, dan membiarkan Cassy untuk men
arnya dan berjalan
mari hanya ada satu piyama. Kau memakai bajunya, dan aku memakai celananya. Tapi.... tapi
untuk kebersihan." Cassy tahu jika kini rona merah pasti sudah men
ya ke sembarang arah, dan kem
samping kamarku. Baiklah, aku harus masuk ke dalam kama
n Daffa yang kini berjalan pergi dan masuk ke dalam kamarnya.
ati. Kamar mandi nya pun benar-benar bersih, tidak ada debu. Setelah merasa cukup bersih, dia keluar dari kamar mandi itu dan kemudi
memang sangat mungil. Atasan piyama itu sedikit menutupi pahanya. Cassy mengedarkan pandangannya ke sekelilin
Namun sialnya, suara ponsel membangunkannya. Cassy mengerutkan keningnya pelan, bingung karen
dia pakai. Dan benar saja, di saku jas itu ada ponsel Daffa. Untungnya ponsel Daffa masih bisa menyala walaupun sudah terkena a
ari kamar itu. Dia harus segera m
? Ini Shania meneleponmu. Po
uk s
a. Dia melihat Daffa sedang menyandarkan tubuhnya di headbed sambil bertelanjan
a tidak berani menatap Daffa. Dia menundukan wa
mun tampaknya Shania mematikan teleponnya. Daffa terdiam menatap Cassy dari atas sam
malam Presdir." Cassy membalikan badannya,
u bisa meng
hnya. Ia menghela nafasnya pelan,
an dia rasa jika ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Dia kembali membalikan tubuhnya, hendak melangkahkan kakinya lagi untuk k
ir, ap
dan tidak sabaran. Dan hal itu membuat pertahanannya runtuh. Cassy melingkarkan tangannya di leher Daffa. la memejamk
ngkung tubuh mungil Cassy, sambil terus memainkan lidahnya di rong
n menatap kepada Cassy yang ada di bawahny
" ucapnya, tersenyum tipis. Tangannya mencubit
ut nafsu sudah mulai terlihat di matanya. D
nginkanmu.
tuk melepas celana dan celana dalamnya. Dan kemudian kembali mengungkung
menikmati