Selingkuh Dengan Suami Sahabat Sendiri
menyu
dan kemudian sepenuhnya masuk ke dunia mimpi. Ia menghela nafasnya pelan, perasaannya ber
dah menunggunya. Dia tidak sabar untuk m
*
endela. Ia merasakan kepalanya benar-benar terasa sakit. Dia ingat jika semalam dia mabuk. Namun setelahny
a libur kerja. Jadi dia bisa menghabiskan waktunya untuk memanjakan perutnya. Dia akan pe
tidak enak badan. Tubuhnya terasa panas. Ia menoleh ketika mendengar suara pintu terb
erjalan menghampiri Daffa, ia m
kau pergi ke Kak Samuel. Biar dia
n langsung sembuh jika dirawat olehmu." Daffa
gat terluka. Lebih baik sekarang kau pergi ke tempat Kak Samuel, istirahatlah di kliniknya dan minta obat. Kau pasti akan sembuh." Shania menatap kepada suaminya dengan tatapan hangat. D
ikl
lagi. dia tidak boleh terlalu lelah, lagipula Daffa
u akan sangat sed
baik sekarang kau mandi dan istirahat. Aku
*
Sebenarnya dia harus banyak menghemat karena dia sudah mengatakan kepada orang tuanya agar jangan mengiriminya uang, dia ingin belajar mandiri. Dia ingi
as
ilnya. Setelah sadar siapa yang memanggilnya, Ca
Nyonya A
, ia menatap kepada Cas
ali ya kita bertemu di
?" Cassy tersenyum canggung, sungguh dia benar-b
bibi atau Mama. Jangan
anya berkali-kali, ia
Tidak enak jika memanggil Mama, Nyo
ga. Tapi baiklah, jika kau ingin memanggil bibi." Bertha terkekeh pelan, ia mengu
kanan dan minuman. Kau kesini
ng pelan sambi
sa membawa belanjaan berat, tanganku kuat." ucapnya, sambil men
ang ke rumah bibi, nanti kita makan malam bersama D
*
jika pada akhirnya kau
ucapan kakaknya. Ia baru saja memin
ri, Kak. Aku tidak ing
datang kepadaku dan memintaku untuk merawatmu. Lalu, apa tugas Shania sebagai istrimu?
oleh kelelahan. Lagipula, tidak masalah unt
ahu sendiri kan jika dokter yang memeriksanya dulu itu sudah sangat tua, sudah pikun. Bisa saja dokter itu salah
ku mencintainya dan belum siap untuk kehilangannya. Sepertinya tidak akan pernah siap." Daffa menghela nafasnya pelan, dia tersenyum tipis. Sedangkan
engan cepat Daffa mengangkat telepon dari ibunya, dia tidak mau
llo
dim
rsama Kak Samu
supermarket yang di
el saja, atau aku telepon sopir keluarga kita untuk menjemput Mama." Daffa berde
bersama Mama, dan Mama tidak bisa mengantarkann
a Cassy, ia kemudian berdehem pelan, "10 m
*
tang Daffa dan Samuel, kakaknya Daffa. Cara Bertha bercerita mengingatkannya kepada ibunya sendiri, dan hal itu membuat dia benar-benar san
am
ukkan wajahnya. Jantungnya berdetak tidak karuan ketika melihat Daffa, dan dia benar-benar harus mengontrolnya. Dia harus menyingkirkan semua pera
rkan Cassy. Mama harus pulang." Bertha tersenyum leba
, dan kemudian mengeru
bi. Biar aku p
k. Sudahlah, bibi pulang dulu. Sopir keluarga sudah menunggu di depan."
rumahnya. Kalian hati-ha
ti di ja
berjalan pergi meninggalkan mereka. Ia kemudian
pulang," ucapnya, sambil
udian hendak meraih belanjaannya yan
saja yang bawa. Aku tidak
terkekeh pelan, ia kemudian membalikan badannya dan berjalan pergi meninggalkan
nkan mobilnya. Pria Abimanyu itu menyandarkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Cassy yang ada di
kau baik-b
." Daffa membuka matanya, dan kemudian menoleh kepada
k tangannya ke kening Daffa, ia ka
pa-apa, aku bisa pulang sendiri. Yang terpenting sekarang adalah
y, mencegah gadis mungil it
ban fikirannya. Aku baik-baik saja Cassy. Lagipula, ak
ini memalingkan wajahnya, dan bersiap untuk m
di apartemenku? aku akan merawatmu. Ang
ut rambut Cassy. membuat Cassy terdiam membeku. Gadis mungil itu langsung memaling
kalinya. Anggap saja aku melakukan se
*
an menyiapkan kompres untukmu. Mmm, maaf
sangat rapi, hanya saja penuh dengan boneka. Ia sudah tidak mempunyai tenaga untuk berbicara apapun, d
ika sedang demam, dia selalu terbiasa untuk membuka bajunya. Ia membaringkan tubuhn
ffa ad
, bilang jika aku menginap di klinikmu. A
a? Jangan bilang jika kau sedang
h benar-benar terasa pening. Aku akan beristirahat." Daffa langsung menut
ketika melihat pemandangan menggiurkan yang ada di depannya. Ia kemudian memalingkan wajahnya, berusaha sebisa mungkin untuk mengontrol detakan jantungnya yang menggila. Ia kemudian melangkahkan kakinya
langsung menempelkan kain pengompresnya ke kening Daffa. Jantungnya semakin berd
nar-benar ingin sekali berteriak kepada Shania jika wanita itu sangat beruntung memilik
irkan kain pe
ung mengambil kain pengomp
t. Aku... aku akan mengerjakan sesuatu di ruan
hnya menimpa tubuh Daffa. Ia melebarkan matanya, dan mencoba untuk beranjak bangun, namun Daffa
sini, di
pi.
gadis mungil itu berbaring di sampingnya. I
sti akan semb
ini karena Daffa sedang sakit. Tapi, hal itu tentu saja membuat perasaan yang ia rasakan kepada
karang merawatku jika aku sedang sakit akan
ku menyukainya Cas