icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Keevan & Arletta

Bab 3 Mengambil Keputusan Berat

Jumlah Kata:1428    |    Dirilis Pada: 04/06/2023

lan kem

mbuat tubuh Arletta membatu. Dia menggelengkan kepalanya meyakinkan apa yang dia lihat ini salah.

ulai berlinang membasahi pipinya. Dia tampak begitu ketakutan. Dia bahkan tidak tahu harus bagaima

pi sekarang? Dia harus di hadapakan dengan kenyataan mengandung anak dari pria yang telah membuangnya. A

Arletta tidak mau sampai hal tersebut dia lakukan. Yang salah adalah dirinya, bukan bayi yang ada di k

a terkejut. Wajah Arletata mulai memucat. Namun Arletta berusaha menguatkan dirinya. Dia menghapus

lihat kedua orang tuanya berada di hadapannya. Gadis itu tak ingin sam

aka-sang ayah-melempar sebuah bungkusan yang dia dapatk

ah payah. Arletta lupa untuk menyimpan testpack baru itu. Dia meletakanya di atas meja kamarnya, hingga membuat kedua orang tu

tak Arletta seakan blank tidak mampu lagi berpikir jernih. Rasanya Arlet

begitu menggelegar. Emosi pria paruh baya itu sudah tidak bisa

cewa, akan tetapi wanita paruh baya itu berusaha untuk menjadi penengah. Jika dirinya ikut menyud

Arletta, berusaha membujuk putrinya agar menceritakan padanya. Nadanya pelan, hangat, dan penuh kelembut

na harus menjelaskan pada kedua orang tuanya. Hingga perlahan bul

tu benar?!" bentak Raka pen

pit. Tidak ada lagi yang bisa dia katakan selalin kejujuran. Sekeras apa pun dirinya berusa

eskan air mata. Pasangan suami istri itu begitu hancur dan kacau

anmu!" Raka nyaris beter

tap tajam dirinya. Tak ada kata yang dia bisa katakan. Hanya permintaan m

ak

embuatnya tersungkur di lantai. Sudut bibir Arletta sert

putri mereka. "Pa, jangan seperti ini! Tenangkan dirim." Melisa berusaha menenang

uaranya. Nadanya terdengar putus asa. Tapi pria paruh baya itu tidak akan

kandungannya adalah Keevan, itu pun percuma. Karena Keevan akan segera meninggalkan Jakarta. Arletta yakin, jika Keevan mengetahui ke

merasa gagal sebagai ayah, tidak bisa menjaga putri tunggalnya dengan baik.

h dari bayi yang ada di kandunganmu!" seru Rak

nganku," ucap Arletta dengan isak tangisnya.

ilang gugurkan kandungan

, Arletta," ucap Melisa yang tid

menatap tajam sang istri yang sejak

at ke arah ayahnya dan berkata tegas, "Arletta nggak akan gugurin! Meski Papa memaksa, aku n

memejamkan matanya kala melihat ayahnya ingin melayangkan tamparan. Namun, Raka

ari sini!" teriak Raka yang langsung meninggalkan Arletta. Raut wajahnya

Dia tahu dirinya telah membuat keluarganya ma

Melisa seraya memeluk erat putrinya. "Ma

alau aku masih di sini. Aku akan membuat kalian malu. Biarkan aku pergi dari sini, Ma. Aku

*

alah hari keberangkatannya ke New York. Dia akan melanjutkan S2

itu berhasil mengusik pikirannya. Biasanya Keevan selalu me

an bertemu dengan Arletta saat di kampus. Tepat di mana dia meminta Arletta untuk tidak

t sekarang?" tanya Wisnu-sang

an mengganggukan kepalanya, lalu dia masuk ke dalam mobil. Wisnu langsung memasukan koper Keevan

ama tidak melihat Non Arletta, ternyata keluarga Non Arletta sepertinya tidak lagi tinggal di Jakarta,"

Keevan dengan wajah yang begitu ingin tahu. Pria

na hanya mengatakan Keluarga Non Arletta sudah

apa pun padanya. Gadis itu bahkan tidak bilang akan meninggalkan Jakarta. Padahal se

u. Tapi kenapa sekarang dia harus memikirkan gadis itu? Keevan benar-benar memben

ntuk mampir ke satu tempat?" tanya K

takut Anda terlambat. Dan jalanan pun hari ini ke

ejamkan mata singkat. "Ya sudah, tidak per

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pesta Kelulusan di Klub Malam 2 Bab 2 Luka Hati yang Mendalam 3 Bab 3 Mengambil Keputusan Berat 4 Bab 4 Permainan Takdir 5 Bab 5 Kamu Tetap di Sini!6 Bab 6 Memakai Topeng Sandiwara7 Bab 7 Cinta dan Kebencian Telah Menyatu8 Bab 8 Mama Kenapa Bersedih 9 Bab 9 Apa Boleh Bertemu Papa, Ma 10 Bab 10 Sejak Kapan Kamu Menjadi Wanita Murahan 11 Bab 11 Tidak Layak Menjadi Ayah Keanu 12 Bab 12 Pertemuan yang Tak Seharusnya Terjadi 13 Bab 13 Pertemuan Kedua 14 Bab 14 Berbohong Demi Kebaikan 15 Bab 15 Lebih Baik Mati daripada Menjadi Teman Tidurmu 16 Bab 16 Keanu Rindu Papa 17 Bab 17 Menjadi Pusat Perhatian 18 Bab 18 Sekalinya Pelacur, Tetap Pelacur!19 Bab 19 Apa Kamu dan Pak Keevan Memiliki Hubungan Khusus 20 Bab 20 Fakta yang Baru Diketahui 21 Bab 21 Tindakan Keevan 22 Bab 22 Sebuah Pembelaan yang Tak Main-Main 23 Bab 23 Maaf Tersembunyi24 Bab 24 Kejadian di Mall 25 Bab 25 Wajahmu Mirip dengan Keanu26 Bab 26 Perintah Keevan 27 Bab 27 Hasil Test DNA 28 Bab 28 Rasa Bersalah 29 Bab 29 Rahasia yang Terpendam 30 Bab 30 Paman Kenapa Memelukku 31 Bab 31 Jadi Kamu Lebih Memilih Wanita Murahan Ini 32 Bab 32 Sebuah Rencana 33 Bab 33 Arletta Sudah Memiliki Pasangan 34 Bab 34 Apa Kamu Sudah Tidak Waras ! 35 Bab 35 Rencana yang Telah Tersusun 36 Bab 36 Tertumpah Kopi Panas 37 Bab 37 Firasat Buruk 38 Bab 38 Insiden di Sekolah Keanu 39 Bab 39 Adanya Sabotase40 Bab 40 Tinggal Bersama 41 Bab 41 Keanu ingin Papa42 Bab 42 Dalang di balik Kecelakaan Keanu43 Bab 43 Rumahku Juga Rumah Keanu 44 Bab 44 Dua Wanita Iblis 45 Bab 45 Luapan Amarah 46 Bab 46 Pencuri Ciuman 47 Bab 47 Bertemu Arvin 48 Bab 48 Pertengkaran 49 Bab 49 Mabuk 50 Bab 50 Aku Membutuhkanmu 51 Bab 51 Sebuah Foto 52 Bab 52 Merasa Dibohongi 53 Bab 53 Siapa Davina Aira 54 Bab 54 Terungkapnya Tentang Masa Lalu 55 Bab 55 Hanya Kamu 56 Bab 56 Flashback Keevan and Arletta57 Bab 57 Flashback Keevan and Arletta II 58 Bab 58 Kamu dan Keanu Hanya Milikku!59 Bab 59 Rencana Arletta 60 Bab 60 Rencana Arletta II 61 Bab 61 Ancaman Keevan 62 Bab 62 Luapan Emosi63 Bab 63 Berhenti Menutupi Perasaanmu!64 Bab 64 Selamanya Kamu Hanya Milikku 65 Bab 65 Telah Menjadi Candu 66 Bab 66 Mencoba Bunuh Diri 67 Bab 67 Jangan Mengelak Lagi 68 Bab 68 Pengakuan Keevan 69 Bab 69 Membutuhkan Waktu 70 Bab 70 Bertemu Orang Tua Keevan 71 Bab 71 Kebijaksanaan Orang Tua Keevan 72 Bab 72 Perasaan Bersalah yang Semakin Dalam 73 Bab 73 Kita Akan Segera Menikah 74 Bab 74 Kesempatan Kedua 75 Bab 75 Melepas Rindu 76 Bab 76 Berbesar Hati 77 Bab 77 Bertemu Keluarga Arletta 78 Bab 78 Kemarahan Raka 79 Bab 79 Gunung Es Telah Mencair80 Bab 80 Ungkapan Hati 81 Bab 81 Perfect Ending82 Bab 82 Extra Part 83 Bab 83 Extra Part II84 Bab 84 Extra Part III85 Bab 85 Extra Part IV86 Bab 86 Extra Part V87 Bab 87 Extra Part VI 88 Bab 88 Ending Scene (TAMAT)