Keevan & Arletta
u benar-benar sudah gila. Kenapa aku bi
berputar tentang kejadian tadi malam. Sentuhan Keevan, dan tatapan Kee
aknya bercak kemerahan di dadanya. Sebuah tanda yang telah dibuat oleh Keevan, mengisyaratkan dia telah menjadi milik pri
Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri ada perasaan sedih dan takut. Bany
a pasti akan mencintaimu." Arletta berucap pada dirinya
adi malam Arletta mengingat bagaimana Keevan memuja setiap inci tubuhny
ngkah keluar kamar. Waktu menunjukkan pukul d
n menyapa Arletta dengan sopan kala
dan Papaku?" tanya Arletta
re ini sudah pulang," jawab sang pelayan memberitahu. "Maaf, Non. Tadi Ibu mem
panik. "Ah, itu. Tadi malam aku menonton di rumah temanku. Aku sampai lupa waktu," jawab Arletta denga
an dirinya menghadiri pesta kelulusan Keevan yang diadakan di klub malam. Demi bisa men
i saya akan sampaikan pada Ibu Anda. Kalau begi
buru meninggalkan rumah. Dia tidak ingin pelayannya itu banyak bertanya. Dasarnya, Arletta selalu sulit berbohong. Beruntung, kedua orang tua Arlet
*
a tadi pagi dia belum sempat sarapan. Namun saat Arletta hendak menuju kantin, langkah Arletta terhenti kala melihat sebuah mobil sport berwarna b
eva
tung ketika dia melihat Keevan turun dari mobil bersama dengan Nasha-teman satu angkatannya.
it terkejut saat Arlett
n yang tampak begitu mesra dengan seorang gadis. Dia ingin bertanya
Arletta sedikit kasar, menjauh dari orang
merintih kesakitan saat Keevan m
paskan cengkraman tangannya. Iris mata cokelatnya,
ekali?" Arletta balik bertanya dengan tatapan mata yang begitu s
encampuri urusanku," jawab Keevan me
tapi kita
enjadi sepasang kekasih, kamu salah besar! Aku nggak pernah terpikir hal itu! Lebih baik
lah pisau yang tertancap di hatinya. Saat bulir air mata Arletta hendak menetes, dengan cepat Arlett
Letta. Jangan berlebihan. Kamu tau gimana aku. Aku
. Harusnya dia tidak boleh menaruh harapan lebih pada Keevan. Tapi, Arletta tidak pernah mampu menahan dirin
dup kamu, Keevan?" Arletta kembali bertanya denga
tang aku," ucap Keevan menegaskan kembali. "Sebentar lagi aku akan ke New York. Aku akan melanjutkan s
menggigit bibir bawahnya, menahan tang
jutkan S2 di sana,"
bilang kalau mau ke
i aku sudah m
pernah bilang tentang kamu yang i
ing untuk k
u aku cinta sama kamu! Apa pun tent
an lagi Arletta mengungkapkan perasaan padanya. Sejak di awal os
alnya Keevan pikir setelah dirinya lulus akan terbebas dari kejaran Arletta. Namun apa yang
u untuk bicara." Keevan tak mengind
tapi kamu punya waktu untuk Nash
tta. Apa yang terjadi tadi malam nggak akan merubah apa
asahi pipinya. Dia tidak lagi sanggup menahan air
yang masih tidak bergeming dari tempatnya. Keevan bungkam saat meliha
Ada rasa keinginan Keevan mengejar Arletta, namun dia meras