icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Keevan & Arletta

Keevan & Arletta

icon

Bab 1 Pesta Kelulusan di Klub Malam

Jumlah Kata:1272    |    Dirilis Pada: 04/06/2023

alam itu. Tampak beberapa kali pria berusaha menggoda gadis itu. Akan tetapi sang ga

n seksi mondar-mandir mengantarkan pesanan. Sesaat gadis itu melihat banyak sekali pasangan yang saling be

van Danuarga—senior kampusnya yang merupakan cinta pertamanya. Malam ini Arletta berpenampilan cantik

eevan. Gadis itu segera melangkah mendekat ke arah Kee

malam ini. Tidak biasanya gadis ini berpenampilan cantik. Sehari-hari di kampus, K

u. Aku harap kamu menyukainya.” Arletta menyerahkan seb

l kotak itu dan meletakan ke atas meja seraya menjawab dingin, “

. Lagi pula aku juga ingin tahu gimana klub m

ndas. “Lebih baik kamu pulang, ini sudah mal

ingin di sini saja bersamamu. Hari ini hari kelulusanm

kamu itu masih kecil. Kamu belum pantes datang ke t

un bisa masuk ke dalam klub malam. Pesta kelulusan Keevan, diadakan di salah satu klub malam terkenal di Jakarta. Dan Keevan tidak pernah meny

mu berbicara seperti kita berbeda sepuluh tah

tik selanjutnya, Keevan menyambar gelas sloki di hadapannya, dan meneg

i anak kecil. Padahal dia sudah cukup dewasa. Lagi pula usianya tidak berbeda jau

bukan anak kecil lagi.” Arletta yang mulai kesal, dia mengamb

ya. Sontak Kevan langsung merampas gelas sloki di ta

n milik Keevan. Entah apa nama minuman itu, tapi kepala Arletta mulai memberat. Saat

ya pulang! Ini bukan tempat untuk anak kecil

etta menjawab seraya mengaitkan tangannya ke leher Keevan. Kini Arletta membenamkan wajahnya ke leher Keeva

buh Arletta, namun dengan cepat Arletta merapatkan

endekatkan bibirnya ke bibir Keevan. Dia mencium bibir Kee

i Arletta, kemudian menyunggingkan senyuma

nya amatiran. Tapi itu tidak salah, karena memang A

kanku bagaimana caranya berciuman.” Arletta mengerat

enangkup pipi Arletta, menatap manik

. “Iya, aku ingin

dis itu begitu manis. Membuat Keevan sampai kehilangan akal sehatnya. Ini pertama kali Keevan mencium bibir Arletta. Selama ini pria itu memang

gimbagi permainan bibir Keevan. Pria itu menciumnya dengan begitu hebat. Arletta ingi

ya. Dia berusaha menjauhkan tubuhnya dari tubuh Arletta. Akan tetapi gadis itu ti

g tidak mabuk berat, gadis itu masih terbilang cukup sadar. Tapi kepalanya

Keevan?” tanya Arletta seraya menatap manik ma

hadapannya, dan menenggaknya kembali winenya hingga tandas. Dia mem

an, Keevan. Sentuh aku, Keevan. Please.” A

adanya. Keevan Danuarga—pria terkenal di kampus yang selalu berhasil meniduri semua gadis cantik

kat. Bahkan Keevan merasakan hembusan napas lembut Arletta menyentuh bibirnya. “Kamu a

epalanya seolah meyakinkan Keevan. “Aku ngg

ong Arletta menjadi semakin berani. Selain itu, tatapan mata Keevan selalu mampu memorak-porandakan hati Arletta. Berp

atinya, Arletta ingin menjadi miliknya. Apa pun cara

annya ke dinding. Dia mengungkung tubuh Arle

inga Arletta. Dia tahu Arletta masih sadar. Meski pengaruh alkohol begitu terlihat. Tap

k Keevan yang begitu tajam. Nyatanya tatapan itu selalu tidak mampu Arletta hindari. Tatapan yang selalu melumpuhkan saraf di sekuj

Lantas pria itu mendekatkan bibirnya, ke telinga Arletta dan berbisik tajam, “Kau se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pesta Kelulusan di Klub Malam 2 Bab 2 Luka Hati yang Mendalam 3 Bab 3 Mengambil Keputusan Berat 4 Bab 4 Permainan Takdir 5 Bab 5 Kamu Tetap di Sini!6 Bab 6 Memakai Topeng Sandiwara7 Bab 7 Cinta dan Kebencian Telah Menyatu8 Bab 8 Mama Kenapa Bersedih 9 Bab 9 Apa Boleh Bertemu Papa, Ma 10 Bab 10 Sejak Kapan Kamu Menjadi Wanita Murahan 11 Bab 11 Tidak Layak Menjadi Ayah Keanu 12 Bab 12 Pertemuan yang Tak Seharusnya Terjadi 13 Bab 13 Pertemuan Kedua 14 Bab 14 Berbohong Demi Kebaikan 15 Bab 15 Lebih Baik Mati daripada Menjadi Teman Tidurmu 16 Bab 16 Keanu Rindu Papa 17 Bab 17 Menjadi Pusat Perhatian 18 Bab 18 Sekalinya Pelacur, Tetap Pelacur!19 Bab 19 Apa Kamu dan Pak Keevan Memiliki Hubungan Khusus 20 Bab 20 Fakta yang Baru Diketahui 21 Bab 21 Tindakan Keevan 22 Bab 22 Sebuah Pembelaan yang Tak Main-Main 23 Bab 23 Maaf Tersembunyi24 Bab 24 Kejadian di Mall 25 Bab 25 Wajahmu Mirip dengan Keanu26 Bab 26 Perintah Keevan 27 Bab 27 Hasil Test DNA 28 Bab 28 Rasa Bersalah 29 Bab 29 Rahasia yang Terpendam 30 Bab 30 Paman Kenapa Memelukku 31 Bab 31 Jadi Kamu Lebih Memilih Wanita Murahan Ini 32 Bab 32 Sebuah Rencana 33 Bab 33 Arletta Sudah Memiliki Pasangan 34 Bab 34 Apa Kamu Sudah Tidak Waras ! 35 Bab 35 Rencana yang Telah Tersusun 36 Bab 36 Tertumpah Kopi Panas 37 Bab 37 Firasat Buruk 38 Bab 38 Insiden di Sekolah Keanu 39 Bab 39 Adanya Sabotase40 Bab 40 Tinggal Bersama 41 Bab 41 Keanu ingin Papa42 Bab 42 Dalang di balik Kecelakaan Keanu43 Bab 43 Rumahku Juga Rumah Keanu 44 Bab 44 Dua Wanita Iblis 45 Bab 45 Luapan Amarah 46 Bab 46 Pencuri Ciuman 47 Bab 47 Bertemu Arvin 48 Bab 48 Pertengkaran 49 Bab 49 Mabuk 50 Bab 50 Aku Membutuhkanmu 51 Bab 51 Sebuah Foto 52 Bab 52 Merasa Dibohongi 53 Bab 53 Siapa Davina Aira 54 Bab 54 Terungkapnya Tentang Masa Lalu 55 Bab 55 Hanya Kamu 56 Bab 56 Flashback Keevan and Arletta57 Bab 57 Flashback Keevan and Arletta II 58 Bab 58 Kamu dan Keanu Hanya Milikku!59 Bab 59 Rencana Arletta 60 Bab 60 Rencana Arletta II 61 Bab 61 Ancaman Keevan 62 Bab 62 Luapan Emosi63 Bab 63 Berhenti Menutupi Perasaanmu!64 Bab 64 Selamanya Kamu Hanya Milikku 65 Bab 65 Telah Menjadi Candu 66 Bab 66 Mencoba Bunuh Diri 67 Bab 67 Jangan Mengelak Lagi 68 Bab 68 Pengakuan Keevan 69 Bab 69 Membutuhkan Waktu 70 Bab 70 Bertemu Orang Tua Keevan 71 Bab 71 Kebijaksanaan Orang Tua Keevan 72 Bab 72 Perasaan Bersalah yang Semakin Dalam 73 Bab 73 Kita Akan Segera Menikah 74 Bab 74 Kesempatan Kedua 75 Bab 75 Melepas Rindu 76 Bab 76 Berbesar Hati 77 Bab 77 Bertemu Keluarga Arletta 78 Bab 78 Kemarahan Raka 79 Bab 79 Gunung Es Telah Mencair80 Bab 80 Ungkapan Hati 81 Bab 81 Perfect Ending82 Bab 82 Extra Part 83 Bab 83 Extra Part II84 Bab 84 Extra Part III85 Bab 85 Extra Part IV86 Bab 86 Extra Part V87 Bab 87 Extra Part VI 88 Bab 88 Ending Scene (TAMAT)