icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Keevan & Arletta

Bab 7 Cinta dan Kebencian Telah Menyatu

Jumlah Kata:1575    |    Dirilis Pada: 04/06/2023

ma-rekan kerja Arletta-bertanya pada Arletta yang baru saja keluar dari ruang meeting. Pada

Dia tak ingin sampai Rima melihat dirinya menangis. Arletta memasang

atu padaku," dusta Arletta dengan senyuman yang sengaja dia buat-b

h seperti habis menangis. "Arletta, matamu kenapa? Apa kamu habis menangis

nyak debu. Aku alergi debu, Rima," dustanya lagi. Sialnya, meski

di ruang meeting ada debu. Tapi kenapa Arletta mengatakan di dalam ada debu? Rima bisa past

let

Arletta mengalihkan pembicaraan. Dia tidak mau lagi Rima menanyakan matanya yang meme

enunjukan tempat kerjamu," jawab R

melangkah mengikuti Rima. Terlihat Arletta berusaha untuk ber

rnah lupa dengan apa oleh Keevan. Pria itu memperilakukanny

pa pun. Keadaan tetap sama. Bahkan luka di hati Arletta tetap sangat amat menyayat

l kantor menyapa Arletta dengan hangat. Pun pria itu mengulas seny

Dia senior arsitek di sini." Rima ber

tersenyum tulus mem

Karena memang sejak tadi tatapan Arvin tak henti menantap sosok Arletta. Wanita cantik dan terlihat lemah lembut serta anggun. Pakaiannya terbilang sopan

"Arvin, kamu ini kebiasaan. Selalu saja mengusik

hanku di mana? Arletta memang cantik. Namaku dan namanya mirip. Siapa tahu kami memang jodoh yang sengaja dipertemukan di kantor ini

elan. Dia tak menyangka kalau Arvin sampai memikirkan nama mereka yang hampi

l. "Arvin, kembalila

u minim memperlihatkan paha sekaligus kaki jenjang wanita itu. Lekuk tubuh menggoda. Bahkan dress yang dipakai wanita

cantik itu pun terhenti tepat di hadapan Arletta. Mereka saling melemparkan tatapan dingin. Raut

terdengar begitu anggun bercampur denga

lir air matanya nyaris menetes. Tapi tidak! Arletta tidak membia

ita itu mengulas senyuman di wajahnya. Nada bicaranya matang layaknya wanit

a cantik yang baru datang. Ditambah kini Arletta dan Nasha sama-s

ngenal Arletta?" tanya

punggungnya. "Arletta adalah teman satu angkatanku saat aku kuliah dulu. Apa Arletta bekerja

Bu. Arletta adalah arsitek di Mahad

"Terakhir aku mendengar kamu sempat berhenti kuliah, Arletta. Tapi ternyata kamu meneruskan ku

anita itu berkilat sedikit tajam menahan amarah. Akan tetapi, Arletta berusaha keras un

pendidikanku. Menunda bukan berarti aku tidak meneruskan lagi kuliahku." Arletta berkata begitu tegas

h. "Dunia begitu sempit. Ternyat

i ruang kerjanya, dia sedikit terkej

am pelukan Keevan. Wanita itu bergelayut manj

ha memeluk Keevan. Sebuah pemandangan yang disajikan Keevan lima

oleh Arletta. Bahkan hingga detik ini Arletta masih merasakan itu. Namun, Arletta bersikap acuh seolah t

npa sengaja Keevan melihat ke arah Arletta yang sekaan bersikap acuh. Akan tetapi, enta

pertemuan terakhirnya dengan Arletta lima tahun silam. Kala itu Arletta memergokinya b

ok diam saja sih," cebik Nasha seba

tahuku, Nasha?" tanya Keevan dingi

mu ke Jakarta. Tadinya aku ingin menjemputmu ke Bandara. Tapi tadi malam kamu malah nggak ngebolehin aku. Ya sudah aku memutuskan menemuimu di kanto

apas berat. "Kamu tah

dari sini. Memangnya kamu nggak kangen ak

ungkan agar Keevan mau membawanya pergi dari tempat ini. Nasha tak peduli meski banyak yang melihat

Hanya senyuman palsu yang dia lukiskan di wajahnya saat ini. Cemburu? Tentu saja tid

n membawa wanita itu meninggalkan tempat itu. Karena jika Keevan t

a semakin melemah. Lagi. Kejadian lima tahun silam kembali terulang. S

awanya. Tentu Nasha tahu Arletta pernah menyukai Keevan. Nas

enal PakKeevan Danuarga?" tanya Rima kala Keevan dan Nasha sudah pergi. Tampak

Lima tahun mereka tidak bertemu tetap saja Keevan tak akan pernah melihatnya. Sedangkan dirinya? Jauh dari dalam lubuk hati Arlett

nya saja. Tidak mengenal dekat. Yang aku tahu dia adalah seniorku d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pesta Kelulusan di Klub Malam 2 Bab 2 Luka Hati yang Mendalam 3 Bab 3 Mengambil Keputusan Berat 4 Bab 4 Permainan Takdir 5 Bab 5 Kamu Tetap di Sini!6 Bab 6 Memakai Topeng Sandiwara7 Bab 7 Cinta dan Kebencian Telah Menyatu8 Bab 8 Mama Kenapa Bersedih 9 Bab 9 Apa Boleh Bertemu Papa, Ma 10 Bab 10 Sejak Kapan Kamu Menjadi Wanita Murahan 11 Bab 11 Tidak Layak Menjadi Ayah Keanu 12 Bab 12 Pertemuan yang Tak Seharusnya Terjadi 13 Bab 13 Pertemuan Kedua 14 Bab 14 Berbohong Demi Kebaikan 15 Bab 15 Lebih Baik Mati daripada Menjadi Teman Tidurmu 16 Bab 16 Keanu Rindu Papa 17 Bab 17 Menjadi Pusat Perhatian 18 Bab 18 Sekalinya Pelacur, Tetap Pelacur!19 Bab 19 Apa Kamu dan Pak Keevan Memiliki Hubungan Khusus 20 Bab 20 Fakta yang Baru Diketahui 21 Bab 21 Tindakan Keevan 22 Bab 22 Sebuah Pembelaan yang Tak Main-Main 23 Bab 23 Maaf Tersembunyi24 Bab 24 Kejadian di Mall 25 Bab 25 Wajahmu Mirip dengan Keanu26 Bab 26 Perintah Keevan 27 Bab 27 Hasil Test DNA 28 Bab 28 Rasa Bersalah 29 Bab 29 Rahasia yang Terpendam 30 Bab 30 Paman Kenapa Memelukku 31 Bab 31 Jadi Kamu Lebih Memilih Wanita Murahan Ini 32 Bab 32 Sebuah Rencana 33 Bab 33 Arletta Sudah Memiliki Pasangan 34 Bab 34 Apa Kamu Sudah Tidak Waras ! 35 Bab 35 Rencana yang Telah Tersusun 36 Bab 36 Tertumpah Kopi Panas 37 Bab 37 Firasat Buruk 38 Bab 38 Insiden di Sekolah Keanu 39 Bab 39 Adanya Sabotase40 Bab 40 Tinggal Bersama 41 Bab 41 Keanu ingin Papa42 Bab 42 Dalang di balik Kecelakaan Keanu43 Bab 43 Rumahku Juga Rumah Keanu 44 Bab 44 Dua Wanita Iblis 45 Bab 45 Luapan Amarah 46 Bab 46 Pencuri Ciuman 47 Bab 47 Bertemu Arvin 48 Bab 48 Pertengkaran 49 Bab 49 Mabuk 50 Bab 50 Aku Membutuhkanmu 51 Bab 51 Sebuah Foto 52 Bab 52 Merasa Dibohongi 53 Bab 53 Siapa Davina Aira 54 Bab 54 Terungkapnya Tentang Masa Lalu 55 Bab 55 Hanya Kamu 56 Bab 56 Flashback Keevan and Arletta57 Bab 57 Flashback Keevan and Arletta II 58 Bab 58 Kamu dan Keanu Hanya Milikku!59 Bab 59 Rencana Arletta 60 Bab 60 Rencana Arletta II 61 Bab 61 Ancaman Keevan 62 Bab 62 Luapan Emosi63 Bab 63 Berhenti Menutupi Perasaanmu!64 Bab 64 Selamanya Kamu Hanya Milikku 65 Bab 65 Telah Menjadi Candu 66 Bab 66 Mencoba Bunuh Diri 67 Bab 67 Jangan Mengelak Lagi 68 Bab 68 Pengakuan Keevan 69 Bab 69 Membutuhkan Waktu 70 Bab 70 Bertemu Orang Tua Keevan 71 Bab 71 Kebijaksanaan Orang Tua Keevan 72 Bab 72 Perasaan Bersalah yang Semakin Dalam 73 Bab 73 Kita Akan Segera Menikah 74 Bab 74 Kesempatan Kedua 75 Bab 75 Melepas Rindu 76 Bab 76 Berbesar Hati 77 Bab 77 Bertemu Keluarga Arletta 78 Bab 78 Kemarahan Raka 79 Bab 79 Gunung Es Telah Mencair80 Bab 80 Ungkapan Hati 81 Bab 81 Perfect Ending82 Bab 82 Extra Part 83 Bab 83 Extra Part II84 Bab 84 Extra Part III85 Bab 85 Extra Part IV86 Bab 86 Extra Part V87 Bab 87 Extra Part VI 88 Bab 88 Ending Scene (TAMAT)