icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bismillah, Aku Ikhlas

Bab 4 Kapan Hamil

Jumlah Kata:968    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

mu bisa bersabar, ya." Mas Ilham mengatakan itu dengan penuh hati-hati. Sepertinya di

ham, aku akan berusa

as dari wajahku yang membuatku seketika tersipu.

knya seraya

mm

gen puny

Bukankah beberapa hari lalu dia baik-baik saja

sesaat tanp

enatap lekat wajahku, yang membuatk

sok ikut

tanyaku tanpa me

riksa ke

g kupikirkan saat ini adalah salah. Aku memiliki firasat jika

u juga periksa, kok," jelas Mas Ilham lagi yang membuatku

au menerimaku??" Kutatap mata pria yang menjadikanku istri ini dengan penuh tanya. Aku ing

cuma berniat periksa, kalaupun salah satu dari kita mandul, kita harus sama-sama saling menguatkan. Bukannya malah meminta berpisah. Kamu ingat itu, ya," ter

sakit untuk memeriksa kesuburan kami, berharap memb

i-laki, sementara diperiksa oleh dokter perempuan. Kami diperiksa di ruangan terpisah. Tidak

ambil besok hari," ucap sang dokter saa

asaran. "Kenapa harus besok

emeriksaan sesuai prosedur. Jadi, paling cepat

menjadi suamiku ini sangat penasaran dengan hasil yang akan pemeriksaa

kita kembali lagi untuk melihat hasilnya

saja bersikukuh ingin

kamu tahu sendiri besok aku aku ada ja

ke sini untuk mengambil hasilnya, Mas," sahutku memberi s

begitu?" tanya

akin. "Iya, Mas.

un pamit pada sang dokter untuk segera pulang. Dan besok, aku akan kembali ke

*

kan h

ngan. Setelah berpamitan pada seluruh anggota keluarga, ia be

ku padanya yang dibalas de

meriksaan kemarin kamu telepon aku ya, Dek," p

a,

menuju jalan raya, meninggalkanku sen

bu mertua saat aku

cepat menghampirinya. Saat ini, ibu

kesuburan?" tanya ibu mertua tanpa

. "Iya, Bu. Tapi has

tampak seperti elang, sangat tajam menata

k mengambil hasilnya," jawabku ragu. Entah mengap

p-siap!" titahnya. Tampaknya ibu ingin

rumah sakit?" tanya

a, tapi aku males banget kalau harus ikut ke rumah

gguk ragu.

erdesak-desakan dengan penumpang lain sehingga jilbab yang kupakai jadi terlihat kusut dan amburadul. Seper

uangan dokter. Karena kami sudah ada janji

erempuan berjilbab putih yang l

as kursi depan sang dokter. Saat ini, aku sangat gugup kare

p tajam ke arahku. Tampaknya ia takut jika

n penuh keyakinan. "

at dan secara bersamaan, karena aku juga sangat penasaran. Kedua netraku terb

.. Mas Ilha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka