Mendadak Dinikahi CEO
kukunya gelisah. Ia berjalan mondar-mandir di depan
mati kopi di tangannya. Ia menatap datar
banget date
g masih menikmati minumannya. Dengan cekatan tangann
ama banget. A
jalanan. Te
agi kita bakalan dipanggil buat naik ke pesawat!" Wanit
i. Salah kamu yang
a. Kini, ia dibuat gelisah dengan waktu. Bukan hanya karena Kang gowalk, tetapi suara sala
, seperti itulah ia di saat melihat kang gowa
syarat pada pria paruh baya yang sibuk mencarinya. Den
a itu yang dibalas senyuman canggung pria itu. Hening menyelimuti
a, w
betisnya yang ditendang dengan high heels Chayana . Pria itu berdiri dan t
banyaka
i menutup mulutnya saat Chayana menyambar dan langsung menggande
ampai akhirat." Chayana
melebar saat Ray menang
nghangat. Ia mengalihkan tatapan dar
a sudah d
*
h yang tersedia di kursi pesawat. Setelah memilih maja
madu setelah hancurin pern
i Ray dan Chayana . Tunggu, bukankah
hela napas kemudian tertawa kecil. Di samping itu
seberapa brutalnya seorang Chayana Sun Fobos. Yan
i karena tidak jad
ang sudah tersenyum miring. Niatnya untuk membuat Chayana mar
nggak ngerebut ca
warin diri buat jadi istr
punggung karena ucapan Chayana . Ia kembali berdiri di
p sinis Delima. "Lo!" Tangan Delima mencoba meraih rambut Chayana , t
tam itu. Ray menatap Delima yang sudah berkaca-kac
ul dia pa
i menyandar pada sandaran kursi. Ia terlampau kesal sampa
oleh salah sayu pramugari di sana. Ia menghela
*
Dari tadi ce
ra, ia kembali dibuat heran oleh ekspresi wanita itu. Kini
u malu banget, sumpah! Untu
atakan itu sementara ia dibuat kesal oleh Delima. Namun, apa yang dikatakan Ray ada benarnya
ke mana se
Kita akan ber
rbinar senang. Ray yang melihatnya mencob
ereka. Chayana mengernyit bingung saat R
l bagian depan, untuk mempers
sil rampok, yah. Aku enggak mau pu
kening Chayana . Ringisannya tak mampu ia
mobil yang baru
n beli
obil seperti ini belum cukup untuk pamer ke kamu
yang itu dimakan oleh Ray. Memang d
anya Chayana sembari mengam
21 miliar
dengan 300 mil
a . Lelaki itu yakin bahwa Chayana tak akan pernah menyesal men
t Ray menoleh cepat. Baru sekejab ia senang bisa pa
rga mobiln
a kamu
jalanan. Wanita itu menghela napas dan melirik sinis ke a
is. Entah apa yang dipikirkan para pria sampai meng
beli yang
anget! Tuh uang mending dip
ng masih fokus menyetir itu berdeham seje
ik menikmati pemandangan di luar kaca jendela mobil. Tidak tahan den
ang butuh makan pas kamu kasi ma
atas kemudi. Matanya fokus ke jalanan, tapi telinga? Sudah ia pasang baik-baik. Bahaya