Mendadak Dinikahi CEO
taan Ray, pria itu akan pergi begitu
ap
kamu itu?" Ia mendelik menatap Ray
a, d
iem aja
wot Chayana. Dia bahkan harus memund
dak mau diam,
an jawaban pria lempeng itu. Chayana sudah bersiap membalas perkataan Ray. Namun, uru
ingis sembari menyumpah serapahi Ray. Pria gil
kamu sudah ...." Ray memutar matanya ke atas, Chayana ikut melihat
ang
oal kejadian tadi. Jadi kamu enggak u
n nyaman. Sementara Chayana sudah selesai dengan acara makannya.
aan saya tadi, apa say
bali bergelut dengan cuciannya, teta
ikahan yang normal saja. J
hayana memotong ucapan Ray. Ia menegakkan punggung kemudian b
ak ada kontrak pernikahan tapi semua yang menya
enandatangani kontrak tak kasat mata. Wanita ad
lu, izin u
in menjawab apa. Namun, refleks bibirnya berucap, "Yah, Salah satu
u kotor juga
menganga tak percaya akan reaksi Ray yang suda
ku hal yang se--sep
Kenapa harus mengambil topik tentang
Gue dil
an lo doyan
pat berdiri dari duduknya sa
a, dong! R
tikan se
menyilangkan tangan di depan wajahnya. Ray meletakkan kedua tangan
itu bertingkah seperti seseorang yang terani
n kamu suka t
an pria itu mengelus lembut pinggang Chayana. Menahan tengkuk wan
a merasakan sensasi seperti ini. Karena
a, Chayana masih diam. Ia meng
li la
ah
. "Ayo, sekali lagi!" Ray mundur selangkah demi selangkah saat Chayana me
as,
rst kiss aku! Masa aku bengong aja
lagi. Namun, sulit. Bagaimana bisa tubuh s
bang k
ia itu, kemudian melihat ke arah tangga dan
tangga kelima. Chayana cemberut dan
arah Chayana. "Besok kamu akan saya baw
annya. Ekspresi yang semula cemberut kini harus dibuat merasa
lum pergi dari sana, masih dengan wajah datar, Ray
ma ka
kesepian. Walaupun baru kembali bertemu dengan pria itu, C
ditambah penolakan Chayana di hari yang sa
ii
but. Netranya masih menatap ke arah
tangga pertama, Ray memanggil Chayana ya
uk ke kamar? Atau kam
kecil. Matanya terpejam dan langsung
ku tangannya di pegangan tangga. Men
tangga. Ray yang melihat itu kembali melanjutkan jalannya menuju k
am
membawa pria itu pergi. Tinggi Chayana yang lumayan jauh d
*
u meregangkan badan dan duduk di tepi ranjang. Ia mengalihkan tatapannya
gga rubah dan pokemon. Ray sekarang tahu
penggemar anime. Yang membuat Ray heran, kenapa wanita seang
uka ani
ya
an saja? Maksud saya ... wani
ksi kali. Udah. Kamu tidur sana. Jangan nung
ian menarik selimut menutup tubuhnya. Ia memejamkan mata
an menatap wajah Chayana dengan lampu
ha
ada ja
ght
ta dan ikut menyu