Mendadak Dinikahi CEO
yan
kok." Suara Chayana terdenga
u okey,
g sedang menangis terdengar. Tangan pria itu terkepa
r. Iqbal dengan segera mengambil pesanannya. Te
ibuat tercengang saat menatap layar leb
kusuma dan Morgan
salah dengar? I
a adiknya itu pergi untuk menghadiri
nya ... Chayana Ayna Prakusuma .
otel. Beberapa penjaga menghadangnya. Memint
li ini. Ia kemudian mengerang saat penjaga
ni tidak bisa mengendalikan emosinya. Dia pun mendoro
ah
at. Pria itu mengepalkan tangan kuat da
kahi adiknya. Saat sampai di sana pun ia dibuat
t! D
akunya. Dial telepon menunjuk
ana mendekat pada Iqbal dan menurunkan bahu pria itu.
awa adik dan
dan Chayana menelan ludah takut. Papa
*
r di hotel itu. Lebih tepatnya kamar y
skan apa ya
Iqbal. Ia pun tak sadar kal
a-tiba membungkuk dan m
m tanpa izin menikahi adik saya." Iqba
karena menikahi Cha
pa
"Dan terima kasih sudah menja
enar-benar gila. Dan sekarang dia menjadi a
ilang pernika
inya Chayana sudah memiliki wali dari pihak keluarganya. Hanya
. Adiknya itu menunduk dalam sembari melirik pria yang ba
ng menggenggam tangan Chayana dan me
kan tautan tangan mereka.
a sama Chayana." Damian b
ngeluarkan kata lagi, Chay
kamu liat. Aku
masih pacar kam
atnya mant
car
ranya. "Kamu berenc
Reina. "Iya.
u selingk
napa kalau aku selingkuh lagi? Sebelumnya ka
ian seorang duda adalah candaan belaka. Ternyata benar-benar d
ggak pikirin
h? Kamu ada temen bu
gatkan dirinya tentang mantan istri Damian. Dulu, saat
ntara Ray sibuk dengan macbook di tangan
p Chayana . Ia melangkah agar
pasti aku bakalan nikahin kamu.
p Damian dengan nyalang. "Hubungan kita
ii
udah enggak mau sama kamu. Jadi stop bujukin d
icara sama kamu. T
g mendaratkan tamparan pada Chayan
kamu lakuk
elajaran pada
mu
ah
rgidik ngeri. Wanita hamil itu
ta gila itu. Chayana kemudian menjambak rambut Reina dan men
a ke atas kasur. "Gue udah nahan kesabaran karen
Damian mencoba melepaskan mereka tetapi gagal. Sem
ih ganas sep
itu ide yang sangat gila. Mengingat mereka yang cukup terken
brutalan adiknya. Matanya melirik Chayana yang sudah bangkit da
s lega. Kelegaannya tentu tak berla
masuk,
ok melihat kedatangan beberapa polisi. Ray yang tadinya sibuk
tuan itu hanya mampu Iqbal lontarkan di dalam pikirannya. Ia masi
*
arena sudah memulai keributan. Namun, Chayana tetap men
sama Iqbal dan Ray. Hening yang menyel
enapa di
ay tengah memainkan macbook-nya. "Lupa tad
ludah. Ia bera
a a
sia
lisnya. Kasihan? Mengapa
ikasihani olehnya. Bukannya disambut atau diberikan kesempatan me
lan di pipinya. Ray meringis. Tangannya mengusap sudut bibir yan
gis sakit. Kakinya ingin melan
sekali kamu menikahi pu
u Ray sembari menatap marah padany
ta itu yang mamp
uu
darat lagi pada