Saving My Two Sons Mentally
limat tersebut seraya menenteng dua tas besar di kedua tangannya, ada rasa l
lah sekian lama terkekang." Riana menghirup oks
az, agar tak terkena silaunya cahaya dari matahari tersebut. "Panas ya, Nak. Maaf ya, ib
a mengindahkan para tetangga yang sed
a?" tanya mbak Parti, sa
," jawab Riana de
iri, gak di a
ng melihat tatapan Riana seperti memancarkan kesedihan, pun mulai
ti sebentar lagi bias
um pahit. Bagaimana Riana mau naik angkot, sedangkan uang saja dia tidak me
. Riana menggigit bibirnya bawahnya hingga kencang, dia bingung dengan keputusannya sendiri. "Gimana nih, lanjut
"Lewat ajalah. Masa tadi aku udah maksa buat p
hnya. Sitta yang sedang menjemur pakaian, melihat Riana berjalan. Dahi Sitta m
ang mau minggat." Meskipun Sitta melihat dengan jelas Riana yang sedang berj
e dalam rumah
n keningnya saat melihat Sitta
k Riana gendong Faaz sama nent
eran kamu, Ta?" tan
ku mau negur
usul Riana kalau gitu. Tad
kkan ke arah mana Riana pergi. "Ya udah, ibu nyusul
itta mengang
ra klakson yang berada di belakangnya. Bahkan dia ha
nya Minah yang sudah mensejaj
Mau -" Belum selesai Riana berbicara, ibu me
segala kayak gini? Ma
ana dengan menahan air matanya
ut ibu dulu, sini ibu bonceng." Minah
mau pulang aja," to
baik-baik di rumah." Minah m
a." Riana berusaha merebut kembali tas yang diambil oleh me
Minah melirik jok
menolak ibu mertuanya sendiri. Sesampainya di rumah Minah, Ri
Indra? Cerita ke ibu, janga
a mengadu kepada kedua orang tua Indra, suaminya justru akan semakin marah padanya. Tapi jika
nda dia takut untuk mengatakannya pun, kembali bertanya lagi. "Jujur saja, kamu
-benar tidak kuat menahan perih di dada saat mengingat kela
gnya apa yang Indra lakuka
mau. Setiap mas Indra nyuruh pasti harus langsung aku kerjakan, kalau tidak dia bakal marah, b
pasti bisa langsung aku kerjakan, tapi sekarang k
seperti itu?" tany
ih untuk menidurkan Faaz, mas Indra langsung marah dan memukuli aku. Aku diseret, di injak kakinya, di tampa
ra kayak gitu, maafin Indra ya, Na. Ibu
menjawab apa. Pasalnya yang sedang dia curhati saat ini
a, Pak Darno, datang menghampiri
sampe mau pergi kayak gitu?" tanya pak Dar
inya." Bukan Riana yang bicara, tetapi ibu mertuanya lah yang menjawab
ang sebenarnya. Mereka sangat menyayangkan dengan sikap Indra y