icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Saving My Two Sons Mentally

Bab 2 Saving My Two Sons Mentally

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 27/05/2023

h susu lagi. Faaz pasti juga udah nga

erjatuh dengan posisi memeluk anaknya. "Susah banget sih disuruh nurut sama suami? Siapa yang suru

apan malam. Faaz juga haus. Aku pun capek," sahut Riana mencoba

juga?" Indra menginjak kaki Riana dengan kencang. "Mendingan kamu pergi aja

a yang merasakan sakit di kakinya a

atau pergi dari rum

suaminya yang kasar. Akhirnya Riana pun memilih mengalah. Untuk kesekian kaliny

gak keluar juga dari kamar, bakal aku le

n suaminya, Riana masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap. Wanit

alan yuk sama ayah!" ucap Riana mencoba menenangkan

sama dengan pria yang benar-benar tidak bisa memperlakukan wanita deng

dia poles untuk menutupi mata sembabnya. Mereka naik kendar

nya. Riana segera memasangkan topi selimut bayi di kepala

rsenyum saat dirinya menampakkan wajah di depan banyak orang. Riana selal

i tertidur dalam gendongan Riana. Begitu mereka tiba di rumah, wanita itu segera masuk

*

as. Namun, langkah Riana terhenti begitu ia melihat putranya yang terbangun. "Eh

di samping putranya sembari menyusui Faaz. "Tidur lagi ya,

dari mushola yang berada di samping rumahnya. Indra merasa aneh karena tak mendengar suara ap

sang istri. Pria itu pun berdiri di ambang pintu sembari melihat istrinya y

hati Indra tatkala istrinya itu m

, "Iya, Mas." Jantung Riana berdegup

teriak-teriak bisa gak

ke dapur malah enak-enakan di kasur! Bu

r lagi ya?" pint

rang ya sekarang

erisikan kamu. Mas kan tahu, aku harus nyusui

a sih! Udah bangun ya biarin melek, g

. Kasian kalo gak di tidurin lagi," s

yang sedari tadi berdiri di tengah-tengah pintu pun

nangis gimana?" tanya

usah bawel! Kamu mau ram

beranjak dan melangkah menuju dapur. Riana menghembuskan nafas pan

deh," ucap Riana seraya menepuk dahinya. Riana yang sudah berada di dapu

as, sambil menunggu nasi matang, Riana mulai menyiapkan bahan-bahan yang

Indra di sana." Riana menggigit bibir atasnya, me

. Meski pun memasak adalah hal yang biasa dia laku

" Riana bertanya-tanya pada dirinya sendiri s

samaan. Ketika dia memasak, sambil menunggu masakannya matang Riana menyapu dapur lantai dapur dan mencici

Riana, tapi hal itu tak bertahan lama karena saat Riana henda

dra kemana sih sebenarnya." Riana benar-

lu deh. Gak enak rasanya kalau denger

sedang sibuk memainkan ponselnya dan membiarkan Faaz yang terus-menerus menangis.

Faaz nangis tapi kamu mala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka