Saving My Two Sons Mentally
h susu lagi. Faaz pasti juga udah nga
erjatuh dengan posisi memeluk anaknya. "Susah banget sih disuruh nurut sama suami? Siapa yang suru
apan malam. Faaz juga haus. Aku pun capek," sahut Riana mencoba
juga?" Indra menginjak kaki Riana dengan kencang. "Mendingan kamu pergi aja
a yang merasakan sakit di kakinya a
atau pergi dari rum
suaminya yang kasar. Akhirnya Riana pun memilih mengalah. Untuk kesekian kaliny
gak keluar juga dari kamar, bakal aku le
n suaminya, Riana masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap. Wanit
alan yuk sama ayah!" ucap Riana mencoba menenangkan
sama dengan pria yang benar-benar tidak bisa memperlakukan wanita deng
dia poles untuk menutupi mata sembabnya. Mereka naik kendar
nya. Riana segera memasangkan topi selimut bayi di kepala
rsenyum saat dirinya menampakkan wajah di depan banyak orang. Riana selal
i tertidur dalam gendongan Riana. Begitu mereka tiba di rumah, wanita itu segera masuk
*
as. Namun, langkah Riana terhenti begitu ia melihat putranya yang terbangun. "Eh
di samping putranya sembari menyusui Faaz. "Tidur lagi ya,
dari mushola yang berada di samping rumahnya. Indra merasa aneh karena tak mendengar suara ap
sang istri. Pria itu pun berdiri di ambang pintu sembari melihat istrinya y
hati Indra tatkala istrinya itu m
, "Iya, Mas." Jantung Riana berdegup
teriak-teriak bisa gak
ke dapur malah enak-enakan di kasur! Bu
r lagi ya?" pint
rang ya sekarang
erisikan kamu. Mas kan tahu, aku harus nyusui
a sih! Udah bangun ya biarin melek, g
. Kasian kalo gak di tidurin lagi," s
yang sedari tadi berdiri di tengah-tengah pintu pun
nangis gimana?" tanya
usah bawel! Kamu mau ram
beranjak dan melangkah menuju dapur. Riana menghembuskan nafas pan
deh," ucap Riana seraya menepuk dahinya. Riana yang sudah berada di dapu
as, sambil menunggu nasi matang, Riana mulai menyiapkan bahan-bahan yang
Indra di sana." Riana menggigit bibir atasnya, me
. Meski pun memasak adalah hal yang biasa dia laku
" Riana bertanya-tanya pada dirinya sendiri s
samaan. Ketika dia memasak, sambil menunggu masakannya matang Riana menyapu dapur lantai dapur dan mencici
Riana, tapi hal itu tak bertahan lama karena saat Riana henda
dra kemana sih sebenarnya." Riana benar-
lu deh. Gak enak rasanya kalau denger
sedang sibuk memainkan ponselnya dan membiarkan Faaz yang terus-menerus menangis.
Faaz nangis tapi kamu mala