icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Saving My Two Sons Mentally

Bab 3 Saving My Two Sons Mentally

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 27/05/2023

an bahu tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel

erus, hmm? Sabar ya, Nak. Faaz haus ya? Ik

itu membuat kedua sudut bibir Riana tertarik keatas begitu

elanjutkan mencuci piring. Posisinya yang masih menggendong Faaz, sama sekali tak me

melangkahkan kakinya menuju ke kamar dan akan meletakkan Faaz di atas ranjang. Akan tetapi ternyata Indra

kehausan," jawab Riana dengan hati yang mulai berd

ana dengan tatapan tajamnya. "Kenapa gak di selesaikan dulu! Faaz biar disini, daripa

nangis terus menerus. Kamu yang ada di sampingnya justru cuekin Faaz dan pilih mainin hp daripada nenangin anaknya. Padaha

ak terima dan langsung berdiri untuk mendekati istrinya. "Faaz itu masih ke

erhatiin dia dulu? Aku tuh yang kerja sampe gak bisa konsentr

ah samping. "Jangan ngejawab terus bisa gak! Kam

sedikit badannya. Sebuah air mata luruh dan Riana langsung me

pernah bisa terelakkan. Sudah banyak sekali Riana

ke dapur lagi buat nyelesein tu

kahkan kakinya kembali menuju dapur. Riana mengelap kompor. Dia juga tak lupa membi

az menangis. Hal itu membuat Riana semakin tergesa, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk m

nyodorkan piring dan segelas air p

ya sudah datang. Riana mengambil Faaz dari

irnya kembali melangkah pergi menjauh. Faaz pun tidak serewel tadi, han

ngering sambil menggendong Faaz, l

i gendongnya. Sebentar lagi ya, jemuran ibu t

mata, rasa sesak menghampiri dadanya. Ia benar-benar sudah tidak tahan me

alu sakit kalau aku terus bertahan dengan suami y

mana kam

dang mencuri, Riana langsung menghentikan a

kkan baju-bajunya ke dalam tas. Dia baru saja sele

u," ucap Indra dengan penuh penekanan, seolah m

ngapain?" Riana kembali melanjutk

pi, apa alasan kamu sampe masukin baju k

da pilihan lain menurutnya, selain pergi dari rumah. Dia tak ingin jika kesehatan mentalnya dan

ah ada tujuan apa kalau

u pulang ke ruma

u terkesan jelek di ma

ok gak pernah mau ngakuin kesalahannya,' cibir Riana di dalam hati. Dia masih cukup waras untuk tida

tiba-tiba dia merasakan kasur di sebelahnya bergerak. Riana refleks lang

kamu lih

k di sini." Riana kembali melanjutkan ak

unkan sedikit egonya untuk membujuk Riana. Indra meneguk ludahnya deng

kamu mau

tak habis pikir dengan pola pikir Indra yang selalu tak pernah merasa salah kepada siapapun. "Kamu

ini aja. Jangan pulang, aku akan usaha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka