AMBISI GADIS DESA
un
jang kue yang harus dia jual demi menutupi kebutuhan keluarganya. Lelah, lapar dan
ngan
e .
gsat menjadi tatapan semua orang di jalan. Tak menyangka gadi
... sin
delapan tahun banyak pemuda yang menyukainya diam-diam. Mereka akan melamarnya ketika
a Nayna menghampiri wa
esal. Saat membuka kalimatnya, gadis itu berkata dengan sopan dan hormat. Tak ada
ah makan?" tanya s
beri kemarin sore masih ada," jawabny
pai semalam. Nanti sepulangnya kau dari berjual
awabnya lagi se
i persinggahan Nayna maupun para pemuda pengamen. Rosita
i lalu datang ayah tiri malah pejudi dan pemabuk,"
wanita itu mampu mendidik anaknya dengan bena
uda berperawakan gemuk menghampir
nunjukkan sekantung krese
aliannya ambil kamu aja," ucap Tohir
li dagangannya meski tidak setiap hari hanya ketika ada acara saja di rumahnya. Nayna
n 25 per
100 pera
sudah setahun ini dia lakukan. Jika bukan karena Rusdi ketua preman penjaga terminal
ya Rusdi ketika melihat Nayn
ianya di kepala lima, tetapi dia tak mau d
nan. Jangan kamu, Nayna. Kamu tuh nggak bisa bawa keranjang berat," ucap Rusd
ak ada rasa lelah baginya meski udara kian panas, tetapi Nayna tetap semangat. Dia
n ... le
... siapa ya
isanya masih banyak terutama gorengan. Sejenak Nayna duduk di kursi kayu panja
beli makan. Kasihan ib
hatnya. Dia akan makan jika dagangannya ini habis dan pulang la
cil buat apa
in saja," kata pemuda berta
irinya bersama dua teman lainnya. Dia beranjak berdiri, tetapi k
," ucap Nayna melarang prem
an om kamu," timpal pemuda c
Ini buat beli obat ib
Jadi ya daganganmu milik aku,
ilik Bang Rusdi?" tanya
i punyaku. Jadi siapapun yang berdagan
il, tetapi dia tahu maksud dari perkataannya mereka
rus berani dia tidak boleh
palagi ibunya, Banh Hen
ekar pria bertato itu hendak menyentuh waja
... k
hampiri Rusdi dan anak buah lainnya. Nayna bers
l buruk sama kamu?" tanya ana
api dagangan Nay diambi
ngani mereka. Preman baru netes kok berani ke
ikan diri. Tak disangka wilayah seluruh terminal dikuasai Rusdi. Rusdi memang dipercay
lari, B
. Apa dia tidak tahu kalau bang Rusdi di s
si keranjang itu benar-benar tak tersisa sedikitpun. And
anya Rusdi sembari menggand
t Nayna tersenyum tak ingin
y. Lah wong Turi ke rumahmu liha
udah banyak menolongnya selama ini dan dia enggan meminta b
rin tuh preman yang berani memakan daganganmu,"
ang. Sudah sore lagian," per
or itu hilang dari pandangannya. Pria itu menghela napas panjang melihat rona kehidupan ibu dari Nayna.
*
s kecil itu berjalan menyusuri jembatan batu kecil hingga sampai ke rumahnya.
. Ketika hendak ke rumahnya, Nayna harus melewati rumah orang kaya terlebih dulu lalu jalannya
sa mengantarkan nenek waktu itu," kenangnya sambil berj
i melewati sungai di sisi kiri dan sawah milik Pak RT barulah
as harian, ada yang menjadi petani atau sopir bus kebanyakan. Na
ya ibu goreng tempe. Aku l
suara gaduh dan lemparan piring disertai umpatan kasar. Nayn
samb