icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

AMBISI GADIS DESA

Bab 6 Pria Pemalas Tak Tahu Diri

Jumlah Kata:3062    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

, Nay. Ambil pakaian i

karena Rusdi menyuruh gadis kecil itu menginap di rumah sakit saja

yna sembari melangk

memanaskan soto yang dibeli oleh Indra untuk dirinya dan sang i

yang mahal, kan? Untung tidak b

potnya di kertas notanya. Mak

bisa beli soto ini, Man.

g, Bu. Ini ga

ekerja sebagai mandor di tempat usaha penggilingan padi pamannya, teta

melaporkan kepada pamannya. Mau tak mau mereka tutup mulut demi kebutuhan hi

, Bang," ucap Lastri adik P

cuma ambil barang," sahut Parman tanpa

nafsu makan kalau lihat anak ini," oceh

tuk mengambil pakaian ganti. Sejenak Nay melihat kamar ini tak ub

lipat milik Parman ada di samping lemari dan ada noda darah. Nay seger

u mencuri uang anakku!" Terdengar suara ker

sa mengoceh tak jelas," desis Nayna

k sih? Apa kamu tidak punya t

engar kok,"

an ambil ua

Itu uang ibu dan aku," kata Nayna yang hanya bi

sang ibu sudah hancur yang disimpannya di bawah kolong ranjang. Rencananya u

i dia bergegas keluar dari kamar Maya lalu menutup kembali pintunya. Namun ad

dua soto dan dua esnya? Kamu makan sama siapa,

" Lastri protes padahal dia ingin membawa s

Parman te

masuk perut Nay dan Mas Indra, Kak," kata Nayna

u yang beli, Man? I

ng. Dia tidak mau membalas kalau tetangga memberinya lauk pauk atau kue. Dia m

Indra mengernyitkan dahi m

a beli dimakan keluarganya si Parma

apa-apa. Nanti

mah sakit. Tanpa sepengetahuan Nay, Indra tersenyum. Dia bahagia menden

an kesedihan menyap

Gadis itu sedikit terkejut, tetapi dia sadar jika Indra tak

*

i tak masalah jika Indra mengantarkan Nay ke kamar Maya. Pe

dra saat melihat Nayna b

Indra," kata Nayna berupa bisikan

serius?" Indra merasa Nay

ibu. Apa pisau lipat ini yang

erlihatkan benda itu yang masih terdapat bercak darah sehingga mem

" Pertanyaan Indra mendap

gkus pegangan pisa

napa?" Nayna tampak bingung

Nay s

sidik jari tidak boleh dihi

n film, Mas

a nanti aku tunjukkan ke kakek ya. Biar si Pa

gkus pisau lipat itu dengan koran yang dia temukan di bawah ranjang sang

Nay da

mengomel pada ibunya. Dia mengenali mereka yang tak lain adalah ip

cara dengan kakak bibi," kata Maya yang tak

ik,

a bibinya bukan menjenguk karena kasihan, tetap

*

buah hatinya yang tertidur pulas di lantai beralaskan karpet. Dia

dua kalinya. Sudah cukup suami pertama yang menggoreskan luka di hatinya, t

h menjanjikan sawah untuk Parman asal mau menikahi Maya. Maya pikir jika p

gan merepotkan kami lagi. Kamu bu

ikahimu meski jadi istri keempat ti

an tidak mau kerja. Masih untung ayah memb

sa harus menghubungi keluarganya karena meminta bantuan soal keuangan bia

a bersama Pardi, tetapi siapa sangka jika pria itu memutuskan

yahmu dan menjadi milikku kelak. Tapi kau m

r dan tak pernah dapat warisan kecuali rumah yang sekarang dit

endapati sang ibu terjaga sembari duduk

wab Maya menggeser tubuhnya aga

as Indra belikan ibu n

anmu, Nduk," kata Maya memegang perutnya yang berbuny

sakit saja buat menghangatkan kembali?" tany

pula ini tengah malam. Memangnya Nay tidak takut keluar?" Maya

jadi takut," sahut Na

tu. Yang harus kamu takutkan itu manusia, Nduk,

a manusia lebih menakutkan daripada hantu," kata Nayna mer

dan Rusdi. Kedua orang itu bisa menjaga dan menyayang

akan selagi Parman tidak ada di s

" ajak Maya terkekeh melihat

di depan menemani. Meski banyak nyamuk dan dingin tak

samb

, Nay. Ambil pakaian i

karena Rusdi menyuruh gadis kecil itu menginap di rumah sakit saja

yna sembari melangk

memanaskan soto yang dibeli oleh Indra untuk dirinya dan sang i

yang mahal, kan? Untung tidak b

potnya di kertas notanya. Mak

bisa beli soto ini, Man.

g, Bu. Ini ga

ekerja sebagai mandor di tempat usaha penggilingan padi pamannya, teta

melaporkan kepada pamannya. Mau tak mau mereka tutup mulut demi kebutuhan hi

, Bang," ucap Lastri adik P

cuma ambil barang," sahut Parman tanpa

nafsu makan kalau lihat anak ini," oceh

tuk mengambil pakaian ganti. Sejenak Nay melihat kamar ini tak ub

lipat milik Parman ada di samping lemari dan ada noda darah. Nay seger

u mencuri uang anakku!" Terdengar suara ker

sa mengoceh tak jelas," desis Nayna

k sih? Apa kamu tidak punya t

engar kok,"

an ambil ua

Itu uang ibu dan aku," kata Nayna yang hanya bi

sang ibu sudah hancur yang disimpannya di bawah kolong ranjang. Rencananya u

i dia bergegas keluar dari kamar Maya lalu menutup kembali pintunya. Namun ad

dua soto dan dua esnya? Kamu makan sama siapa,

" Lastri protes padahal dia ingin membawa s

Parman te

masuk perut Nay dan Mas Indra, Kak," kata Nayna

u yang beli, Man? I

ng. Dia tidak mau membalas kalau tetangga memberinya lauk pauk atau kue. Dia m

Indra mengernyitkan dahi m

a beli dimakan keluarganya si Parma

apa-apa. Nanti

mah sakit. Tanpa sepengetahuan Nay, Indra tersenyum. Dia bahagia menden

an kesedihan menyap

Gadis itu sedikit terkejut, tetapi dia sadar jika Indra tak

*

i tak masalah jika Indra mengantarkan Nay ke kamar Maya. Pe

dra saat melihat Nayna b

Indra," kata Nayna berupa bisikan

serius?" Indra merasa Nay

ibu. Apa pisau lipat ini yang

erlihatkan benda itu yang masih terdapat bercak darah sehingga mem

" Pertanyaan Indra mendap

gkus pegangan pisa

napa?" Nayna tampak bingung

Nay s

sidik jari tidak boleh dihi

n film, Mas

a nanti aku tunjukkan ke kakek ya. Biar si Pa

gkus pisau lipat itu dengan koran yang dia temukan di bawah ranjang sang

Nay da

mengomel pada ibunya. Dia mengenali mereka yang tak lain adalah ip

cara dengan kakak bibi," kata Maya yang tak

ik,

a bibinya bukan menjenguk karena kasihan, tetap

*

buah hatinya yang tertidur pulas di lantai beralaskan karpet. Dia

dua kalinya. Sudah cukup suami pertama yang menggoreskan luka di hatinya, t

h menjanjikan sawah untuk Parman asal mau menikahi Maya. Maya pikir jika p

gan merepotkan kami lagi. Kamu bu

ikahimu meski jadi istri keempat ti

an tidak mau kerja. Masih untung ayah memb

sa harus menghubungi keluarganya karena meminta bantuan soal keuangan bia

a bersama Pardi, tetapi siapa sangka jika pria itu memutuskan

yahmu dan menjadi milikku kelak. Tapi kau m

r dan tak pernah dapat warisan kecuali rumah yang sekarang dit

endapati sang ibu terjaga sembari duduk

wab Maya menggeser tubuhnya aga

as Indra belikan ibu n

anmu, Nduk," kata Maya memegang perutnya yang berbuny

sakit saja buat menghangatkan kembali?" tany

pula ini tengah malam. Memangnya Nay tidak takut keluar?" Maya

jadi takut," sahut Na

tu. Yang harus kamu takutkan itu manusia, Nduk,

a manusia lebih menakutkan daripada hantu," kata Nayna mer

dan Rusdi. Kedua orang itu bisa menjaga dan menyayang

akan selagi Parman tidak ada di s

" ajak Maya terkekeh melihat

di depan menemani. Meski banyak nyamuk dan dingin tak

samb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka