icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

AMBISI GADIS DESA

Bab 5 Jangan Lukai Ibuku

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

tu di pos terminal bus. Mas Indra memberiku sedikit pengetahu

di rumahmu?

tetangga lagi menagih hutang pada ibu atau pria pemalas itu. Tak ada

apa i

arti. Dari wajah mereka aku melihat ada sesuatu yang sedang terjadi di ruma

sakit. Ibumu barusan

ndra karena aku tak bisa berpikir.

Nay ke rumah sakit," sahut

takut terjadi sesuatu sama i

keranjang ini tar

ibu yang membuatku takut dan cemas. Aku berharap kejadian setahun

ar ibumu hanya

ar tak perlu mencemaskan apapun. Perasaanku seketika tenang saat di

menelepon Bang Rusdi untuk meminta bantuan. Sebab aku tak punya b

anya dulu sama pu

u, Dek?" tanya seorang s

asuk dan menuju tempat pusat pelayanan di depan pintu masuk. Mas Indra yang mena

ya Artika, Sus. Di m

sebent

a. Aku mengedarkan pandangan ke area rumah sakit dan

ika melihat ada ibu duduk di kurs

at dan ibu memegang perut kirinya seperti menahan sakit. Saat

ngan ibu Ma

i tetap harus diperhatikan agar luka yang s

esok. Seharusnya ibu Maya menginap s

biar luka ibu cepat sembuh," kataku mena

al. Ibu hanya kena luka kecil k

emam akan membuat Nay semakin bersedih

nolak dengan alasan biaya yang akan mahal dikeluarkan. Aku tahu biaya rumah sakit

p, Sus. Biayanya saya bayar sekara

kakek d

Bang. Saya ma

harus cepat pulih. Aku melakukan

kelas dua. Sebentar saya ma

ti langkah suster yang mendorong kursi roda menuju lorong lalu berbe

akan ke sini lagi mengganti infusnya

kasih,

a Husna,

butku. Dia menyunggingkan senyum yang tulus dan pa

watan kelas tiga saja. Ini mahal,"

h asal ibu sehat," kata Mas Indra memba

cengeng. Ibu tidak suka," ucap i

u menepuk bahuku memberi kekuatan. Jika tak ada Mas Indra dan Bang Rusdi m

iba Bang Rusdi datang dengan nada emos

menjatuhkan pisau la

k akal," sela Mas Indra dan aku ya

n yang mel

ku tahu ibu tidak seceroboh itu menjatuhkan pisau lalu terjatuh. I

Parman melaku

rman. Luka itu bukan karena kamu jatuh, tetapi di

lisi?" Aku menatap ibu yang menundukkan kepala.

bawa Nay keluar ya. Ibu m

menarik tanganku untuk segera meninggalkan Bang Rusdi

melukai ibu?" tany

, Nay. Nanti ak

reka. Begitu Bang Rusdi keluar, dia tak menatap kami. Pandangannya tertuju ke depan

Nanti aku ke sini lagi s

mu sore buat a

iriku dan mengusap punggungku. Dalam keheningan di kamar hanya terdengar

samb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka