AMBISI GADIS DESA
alan bus. Jam setengah enam aku ada di depan rumahmu," ucap Mas Indra
akarta?" tanyaku padanya p
mpung kalau kamu ikut kejuaran lomba," kata
n Parman. Kamu fokus belajar saja untuk bes
gga sepeda motornya hilang dari pandangan lalu kulangkahkan kaki memasuki gerbang s
lah otomatis aku yang disalahkan," ujar Laras tib
yaku tak mengerti seraya
sekolah kita tak bisa mendapat piagam
bidang matematika. Aku hanya bisa berdoa dan menyerahkan semuanya pada sang kuasa. Hari ini diriku
pandai dan fasih. Semua pelajaran bisa aku kuasai kecuali satu ini.
ra," ujar ibu Hindun. Wakil kepala sekolah membe
aan esok. Bila begini aku senang, karena aku bisa membantu ibu
*
r sebentar di warung dekat terminal y
ya Bi Rosita. Teman satu-satunya
mau bibi Rosita tahu jika beberapa mi
tirimu hampir m
asalah ini. Buktinya masih ada saja or
Rosita dengan suara kerasnya mengham
rumah mami kalau dia melayangkan pisau kepada istrinya. Kes
ibi Rosita menatapk
ang hasil penjualan nasi bungkus. Bibi Rosita terliha
, Nay? Masukkan saja di
yang kerja di kejaksaan. Bebaslah dia," imbu
ercuma saja dibahas karena orang yang mela
*
us menyiapkan dua puluh kotak nasi sendirian sedangkan si Parman aku
ang!" teriakk
r suara Parman menggelegar seperti petir di sian
di dalam rumah. Segera aku belar
tu itu tertutup rapat dan mereka tak mendengar saa
lakukan i
orang sukses. Wajar dong dia harus memb
ia tak pernah mengakui Nay anaknya selama i
asti ini ada hubungannya dengan tem
Katanya kamu meminta uang pada dia aga
u membiayai kehidupan anaknya selama
memiliki anak. Masyarakat tak akan bersimpati dengan
Ayahmu hanya memberikan sebidang sawah sedangkan wanita itu b
h temannya adalah istri baru ayah. Ke
kakek begitu juga ayah kandungku yang ingin kaya dan
i urusanku dengan Pardi mantan suamimu i
pa uang i
aku bersena
n agar Parman tak melakukan itu
embuatku mati
ri di depan pintu. Dia menatapk
mu. Gara-gara ayahmu yang tak mengakuimu jadi kakekmu memaksa aku agar menjadi ayah sambu
kan Nay. Dia tidak salah,
eminta anda menikahi ibu," kataku ketus padanya. Biar aku masih
ang beban," ucapnya melangk
karena pria tak tahu diri itu. Ibu ter
man, kel
keluar. Adikmu
masuk ke rumah ketika mendengar suara pria da
mukul kasti dan adiknya Parman yang menangis. P
samb