icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

AMBISI GADIS DESA

Bab 8 Parman Senang, Kami Nelangsa

Jumlah Kata:1593    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

telah Indra menyerahkan pisau. Meski sidik jari pada benda itu bisa dipastikan melalui se

, Parman," kata Rusdi saat mendapati Parman

arman terkejut ketika meliha

laporkan atas penyiksaan istrinya," ucap Rusd

" tanya petugas polisi menunjukkan fo

melihat pisau lipatnya ada di tangan pihak kepolisian kini. Dia mengum

sdi? Ini

ika seorang petugas kepolisian memperlihatkan foto pisau lipat. Maya terhuyung k

apa?" tanya petuga

tu menyuruhnya untuk berbohong. Maya bingung harus berkata apa. Memang benar Parman yang

ang Parman yang sudah melukaimu," desak

da ini yang dipakai suami anda untuk melu

tu ketakutan jika harus berkata jujur. Setahun lalu dia sudah mengatakan kebenarannya pada keluarga s

n asal tuduh," sangkal Parman ta

di pisau lipat?" t

nama saya?" Parman menyangkal lagi, tetapi Rusdi ta

memang benar benda ini ada sidik jari anda maka anda bisa kami tetapkan seb

rasan pada istri saya? Jangan asal

rang wanita muda mun

an, tetapi wanita itu akrab dengan anak sambungnya da

narkan ucapan

lihat langsung Parman melukai Maya, saya yakin pria inilah pelakunya. Karena saya yang mendapati Maya ber

lisi membuat laporan, Ibu Kasih. Ibu Maya pun harus ikut ka

siksa terus oleh Parman dan akan membela wanita itu dari kejamnya Par

kalian pada paman saya di kejaks

at Parman dibawa polisi. Maya berjalan tertatih ditu

sekolah. Aku minta tolong jaga Maya, Ka

Bang

n ini. Ada yang bersyukur jika Parman ditangkap polisi. Parman licin bagaikan belut jik

*

ereka terasingkan oleh teman yang lainnya karena perbedaan status, Fa

ah, Nay," kata teman sekelas

dalam hatinya. Dia merasa semua pembayaran untuk

cepat

i kursi. Gadis pemakai anting emas itu memang tidak pernah menyukai Nay se

Nay?" tanya Sulis yan

kantor kepala sekolah dulu

gala pelajaran, sayang dua tahun lalu dia dikalahkan oleh Laras ya

rjadi apapun pada ibu atau dirinya. Dia masih ingin sekolah dan me

engetuk pintu ruang kepala sekolah setelah mende

cap Fadly mempersilakan Nay

emanggil saya?"

amu usia be

h sepuluh tahun, Pak,"

atika tingkat provinsi mewakili kelas lima y

ada batas

urang dari itu dan kamu satu-satunya yang bisa membawa nama sekolah kita

s takut. Senang karena dia akan masuk televisi, tetapi di

emampuanmu, Nay. Di kelas matematika k

k? Lalu saya sama siapa ke

nya, Nay," kekeh Fadly meliha

a terlalu semangat

berangkat sama Bu Hindun, Bu Sukm

juga ik

Bahasa Inggris," jawab Fadly

tanda tangan sebagai bukti

mbacanya dan cukup terkejut dengan hadiah yang diperoleh selain

y memandang Nay ya

a kembalikan formulirnya setelah

manggilnya dengan kesal dan emosi. Terbayang sudah hadiah yang akan diperoleh jika menang. Dia

*

ertunjukkan formulir kejuaraan kepada ibunya. Dia tahu sang ibu b

pa lag

h ayah tirinya dan keluarga dari pria pemalas tersebut. Nay tidak tahu apa yang telah ter

mbiarkan keponak

mimpi, Maya. Kami punya Wono seorang haki

n. Ibunya masih tertunduk tak berani melihat tatapan semua orang

panggil

belakang kepada Nay. Nay memandang nenek tirinya, ayah tirinya d

. Jika kamu berani, aku yang akan memasukk

nya," dengkus ibu dari Parman melengg

juga a

u tertuju kepada dirinya. Nay menatap tajam kare

bu lalu kepada ayah tirinya. Meski dia tak pernah menyukai pria

," kata Parman meminum

Ada ujian di sekolah?" Maya

. Kata beliau Nay harus ikut k

a tampak senang beda d

ya?" Nay mendesak sang ibu agar meng

pa? Kalau sendiri

u dan Lar

a uang, Nduk. Ibu tidak bisa meminjam uang ke paman dan b

menangkan lomba itu. Kalau bisa juara satu," sahu

uang dari ibu kepada

ga tahu kalau

ya tersenyum aneh memandang Nay lalu melenggang pe

samb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka