AMBISI GADIS DESA
un 19
tuk menagih hutang karena kalah main judi. Ayahku itu orang yang bodoh dalam beker
" tanya seorang pria
ulah di sini malah memanggil namaku sembarangan. Aku memang
tanya itu di mana si Parman?" Pr
pergi sambil naik sepeda motor ke ara
. Kurang ajar si Parman!" Sepe
ayahmu!" Tangannya diarahka
Mau beli obat saja tidak bisa," kataku berbohong. Biarkan saja aku
seperti si Parman yang menyembunyi
sendiri kalau ayah itu suka judi dan minum alkohol jadi semua uang yang saya hasilkan dari ju
bantah omongan
m kan tanya sama say
sama anak kecil. Kita cari saja di
membantu. Wajar menurutku karena mereka sudah bosan melihat keadaan kami seper
ahnya Farida," kataku masuk rumah dan menghampiri
udah pergi. Ini N
akut sama mereka," ujar i
at gorengan dan lemper," kataku mengajak i
, lemper buatan ibu dan terkadan jika ada uang lebih ibu akan memb
sambal saja oleh ibu. Banyak yang membeli daripada jajanan lain sebab kata mereka lebi
an makan rendang berdu
kan Farida tiba-tiba pria pemalas datang sambil mengambil lauk
alas itu mendelik matanya da
buat makan mal
bih senang menyebutnya pria pemalas sepe
ak ya aku makan. Sudah sana pergi. Wajah k
mukulku, tetapi hal yang kutakutkan adalah dia sering memberi tat
emanku. Mereka selalu mengatakan hanya ibu yang boleh memegang tubuhku dan aku pernah tak
u. Itu makanan kesukaan ibu, tetapi malah direbut lalu de
itu seperti ini. Masa m
kek menjodohkan ibu dengan laki-laki tak berguna membuat hidup kami
reka tidak punya pilihan dalam hidupnya? Hanya karena ibu janda dan ka
g sedikit," bisikku pada ibu. Ibu hanya
kan mengajak ibu makan apapun yang ibu inginkan. Aku ingin me
*
noleh saat ada y
Ind
beli nasi bungkus yang aku jual di luar terminal bus. Aku bersyukur su
siang belum?" tany
d--
ng lapar sekali. Sebenarnya uang tadi akan aku gunakan membel
Kamu nggak bisa be
u diajak ke mana olehnya. Aku hanya mengikuti langkahnya dari bela
ta masu
as?" Aku tak masuk. Semua
aku terima gaji sebagai
wanita gemuk yang memiliki hotel juga tempat usaha. Aku tidak tahu apa
ang hari dan satpam di hotel belakang terminal di malam hari. Mas In
arena aku tak kunjung datang. Aku malu karena pak
s kelapa muda dua dan satu
ai meneguk air liur ketika mencium aromanya yang harum. Aku dan ibu hanya bisa makam
terus. Ayo
g itu ke mulut. Benar kata orang-orang jika soto daging di sinikan membagikannya dengan ibu. Biar aku makan sed
ay?" tanya Ma
s sebagian bu
satu porsi. Makan
beli banyak, Mas?" tan
at belikan ibu kamu, Nay."
Kalau mau nambah
Mas Indra dan Bang Rusdi. Mereka selalu menjagaku ketika berju
Aku tak peduli kika ada satu tatapa dari pria di luar yang memandan
samb