Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya
ketika Arya tanpa perlawanan
makin murka pada dirinya yang telah berani membawa istri barunya ke istana mereka. Ah, bukan, istana Shanum tepatnya, kar
ras, saat baru beberapa langkah
erhasil. Wanita itu begitu tegar, dan sama sekali tidak terpengaruh dengan kehadirannya. Pad
ajak aku ke kantor hari ini, lagian kenapa sih tiba-tiba Mbak Shanu
hanum ke kantor, biasanya juga dia nggak tertarik ke sana sama sekali,
ng ke rumah sendiri gi
arus kerja, Nara," ucap Arya lagi. Ama
sama dia, Mas!" ancam Anara. Ia tak su
ni." Arya tersenyum paksa a
ra pada akhirnya. Arya tersenyum girang kare
akibat perdebatan tadi. Baru beberapa langkah, keduanya
n, karena tadi sempat melihat Arya berjalan ke arah ruangann
ja berkasnya di meja," ucap Arya memberi titah
diri di samping Arya. Namun, dia menahan dirinya untuk bertanya,
i lagi, Arya dan Anara melanjutkan langkahnya menu
kalau sampai si Arya berani selingkuh dari Shanum,' batin Feri menggerutu send
an Arya. Ia mengetuk pintu, dan seseorang terdenga
ekati meja kerja Arya yang kini
saja di situ. Biar nanti Mas Arya yang ker
m bisa bersikap tenang seperti itu. Ia pun menurut, langsung menaruh berkas itu di atas
lami oleh Shanum, juga bagaimana rumah tangganya dengan Arya. Shanum melihat gelagat aneh itu,
awab pertanyaan Shanum, "Hmm... kamu ben
ada, Fer," jawab Shanum den
ng menutupi sesuatu darinya. "Tadi .
hanum memotong ucapan Feri sambil mengulum
" tanya Feri berdecak ketika Shanum tak menunjukkan rea
h. "Mending kamu keluar deh, aku masih ada banyak yang harus dipelajari di si
reaksimu yang biasa saja kayak gitu," ucap Feri menyerah.
num melirik ke arah pint
umah tanggaku, Fer," gumamnya lagi. Shanum kembali men
dan angka itu, Shanum tak menyerah untuk mempelajari semua berkas itu. De
stirahat sejenak, menikmati secangkir teh hangat rasanya sangat tepat untukny
embali terbuka. Ternyata Arya yang baru saja mengantar Anara ke lobi. Lelaki itu melangk
sempat terjingkat kaget saat Arya tiba-tiba saja bergerak melingkarkan le
uami dan istri dan aku pasti sangat menyukainya, tapi kenyataannya apa? Kamu sudah memba
telinga Shanum. Perempuan itu bergeming sejenak, beru
tanyanya pur
dan semua itu karena permintaan ibuku," ujarnya lagi, yang malah membenam
n tangan Arya, dan mendorong tubuhnya hingga jatuh. Tapi, w
lagi dengan nada merayi. Suaranya
tukas Shanum memanfaatkan kesempatan untuk melepaskan pelukan
a pasti mengerti," sahutnya enten
nggak akan malu. Iya kan, Mas. Jangan samakan
ara sih, Sha." Arya mengg
dan sangat tahu kalau bicara dengan Arya sama sekali tak ada gunan
sekarang aku akan ikut memimpin kantor ini," pungkas Shanum tegas hingga m