Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya
Arya ketika baru sa
terusan merongrong untuk memberinya cucu," ucapnya lagi
nya. Wanita itu masih asyik den
ghampiri istrinya, lalu berusaha meren
?" tanyanya
pa beban. Hatinya sudah mati rasa. Suasana kini berubah sunyi.
an kau melakukannya, Mas.' Sh
saja aku perlu meyakinkan diri jika kau memang pan
u selama ini. Dirimu tak pantas untuk dipertahankan, M
i. Ia selalu menggunakan kontrasepsi untuk men
an sang anak jika seandainya badai rumah tangga
melepaskan diri dari pelukan Arya tanpa sepatah katapun. Tak ada kemarahan,
kannya itu sudah benar atau sa
*
ok Arya di sisinya. Mungkin sedang mandi atau memang semalam ia
apur. Shanum mendapati Bi Nena yang tengah sib
um ramah pada Bi Nena yang
oreng ati, ayam goreng, telur balado, sama tumis kangkung untuk
untuk menu sar
anya masih ada nggak?" tanya Shanum seraya melirik
u pagi baginya jika harus
mata sapi dan keju saja, ya. Minumnya teh hija
ja," jawab Bi Nena. Wanita paruh baya itu lantas mulai
nunya cuma roti sama telur. Nggak ada gizinya!" cerocos ibu mertua
nya, selama ini, dia sudah cukup bersikap baik padanya. Setiap bulan, dialah yang sel
nya di mata sang mertu
a menceritakan tentang dirinya p
eja. Sementara, Bu Desi terlihat sibuk memasak di dapu
ang menurutnya jauh lebih penting daripad
uk pergi. Tujuannya adalah ke kantor almarhum papany
nama Shanum. Dhanu sudah mengubah semua kepemilikan asetnya menjadi
gubah semuanya menjadi milik Shanum. Wanita
tu turun dari lantai atas. Benar, rupanya semalam mereka men
ia menyandarkan kepalanya di bahu kekar suami sah Shanum
gadis itu masih belum bangun dari tidurnya saking
erasa jijik dan muak melihatny
ni?" tanya Arya yang sudah samp
n penting," ja
k mencebikkan bibirnya merasa kesal, melihat
ngkah keluar dari rumah mengendarai mobilnya. Arya menatap punggung Shanum yang kian menjauh dengan tata
bah, Sha,' guma
h ada aku dan ibu yang nemenin kamu sarapan." Anara menggerutu kesal, ketika
anum," ucap Arya yang langsung mengek
uhnya mendadak, dan Ar
aku nggak apa-apa kok!" ucap Shanum tegas sambil b
ap
jelas. Namun, tak urung juga kakinya melangkah
Shanum dan kembali foku
uk menaiki kendaraan roda empat itu untuk pergi
hanum lirih. Mengingat bagaimana keukeuhnya sang ayah menjodohk
etelah tahu segala keburukannya," gumamnya lagi. Shanum mulai menekan pedal gas, dan m
anum," lirihnya mengu
*