My Rental Woman
nyentak Alana dan Yudha, bahkan keduanya juga menengok ke arah su
Aku hanya memberimu waktu 15 menit," pungkas Be
sinya. "Iya, Pak. Ini saya suda
sudah mau pulang. Apalagi ini juga sudah
it dulu ya. Kalau ada apa-apa kabari aku lagi ya,"
uar ruang perawatan, meninggalkan Alana y
sepi, Bernando Thomas duduk di kursi tepat di samping
karang lalu kamu istirahat
Kemudian dia lihat Bernando tengah membukakan obat untuknya,
h memang segini besarn
segera pulih," timpal Bernando yang seket
adang harus menumbuk obatku dulu, karena aku tidak bisa menelan obat,"
ak bisa menelan obat pil?
ya. "Jadi, lebih baik, obatnya ini dihalusin saja dulu, M
t sudah tutup. Aku tidak bisa menghaluskan obatnya," ujar Bernando Thomas yang sek
a, Mas? Aku tidak bisa kalau tidak dih
esok pagi saja?"
"Kamu tidak akan cepat sembuh kalau
t," ujar Bernando Thomas yang seket
cukup besar itu. Dia juga meneguk air mineral kemudian dengan cepat
rtamanya inilah Alana merasakan bibir laki-laki menempel di bibirnya. Sungguh, jantng Alana berpacu cukup cepat. Wanita itu
Alana. Laki-laki itu menjaga jarak dari wanita yang dia jadikan sebagai istr
r kamu segera minum obat,"
aya menunduk, karena dia benar-benar malu dengan apa yan
atlah dulu!" pint
li lagi ke sini," ujar Bernando Thomas kemudian mel
debaran kuat dalam dadanya. Dia benar-benar dibuat tak tenang setelah mencium bibir Alana secara tida
eperti itu? Kamu harusnya menghaluskan obat itu dengan air hangat, tidak perlu memb
ekesalannya itu, kemudian melenggang dengan
Bernando menyentuhnya. Ada rasa mengelitik dalam dadanya. Ada rasa tak bisa dia bahasakan. Tetapi satu hal yang pasti, Alana menyuk
rkan? Please jangan memikirkan ha
Kamu hanya wanita sewaannya," tegas Alana menyadarkan di
, dan dia pun segera mengambil duduk di samping Alana kembali. Dia menghela napasnya panjang me
ainya jika kamu adalah Calista. Aku pasti a
do yang masih terheran-heran dengan wajah Calista dan Alan
ya, menemani Alana yang tengah terlelap di ranjang rumah sakit. Sesekali, laki-laki itu juga
k legamnya, dia tatap Bernando yang tengah lelap di kursi tepat di sampingnya. Baru kali ini dia mendapatkan perhatia
"Kamu selalu membuat kejutan-kejutan seperti ini, sikapmu selalu membuatku luluh dan tanpa aku sadari aku jatuh hati kepadamu, Mas. Bagaimana dan apa
sa itu jauh-jauh. Sedangkan Bernando sendiri yang sudah terbangun dari tidurnya dan tak sengaja menden