Suami Tampan Tetapi Pengangguran
lang?!" be
s diberi pelajaran, agar mulutnya berhenti berucap. Azlan melontarka
bukkk
merendahkan gue kayak gitu?! Hah?!"
" ajak Nauma. Nauma menarik tangan Azlan
dia Neng?" tanya Azl
n di sini, aku takut malah Akang yang dikeroyok oleh orang pa
uruan pergi, kenapa kamu n
lajar saja hanya sebentar, sebelum almarhum bapakanya meninggal. Setelah mengetahui kebenarannya, Az
ayak Bapak, itu nggak bagus loh Kang, aku l
kalau aku cemburu, cembu
embuat kita berpisah. Meskipun Akang tidak menunjukkan kecemburuan, aku yakin
enar apa yang dikatakan Nauma, kecemburuan yang berlebihan akan membawa
emburu karena aku tidak bisa meliha
ari pria manapun kalau begitu
i kamu bisa diban
ang, lagi pula barang be
ke pasar juga kalau kamu ke pasar, kalau bisa ja
Azlan berpura-pura menjadi pemberani di hadapan Nauma, dia hanya ingi
para preman tadi, iy
g menjadi korban kekerasan mereka saja, makanya a
ala preman pasarnya kan Bapak, pasti kena tampol
pak kamu kepala preman
uat apa Ne
aku hajar saja si Aldo, Al
ak sepertinya tidak suka sekali dengan Akang, Neng juga nggak
orang seperti Aldo itu harus diberi pelajaran Neng, kalau perlu masukin ke sekolah TK
ang baik dan tidak kasar, kalau Akang kasar, apa bed
sar, tapi kalau kasarnya nan
Neng?" jawab Nauma dengan wajah memelas, Azlan bisa
at lain, apa mau langsung pulang
Kang, aku tak
ada pembicaraan lagi di antara mereka, sepanjang perjalanan pulang, Nauma hanya m
il menyodorkan tangannya kepada Naum
ng Azla
ue,' batin Azlan sa
kening gitu?! Mana be
si Azlan sampai lupa mengambil keranjang yang di letakkan sembarangan, bahkan dia ti
bu kesal saja dari tadi!" ucap Ibu dengan
i aku kelupaan," balasnya sambil berus
nggak ada yang benar, bagus
yang lupa membawanya," bela Nauma. Dia juga m
rumah ini! Bapak tidak sudi melihatnya di rumah ini lagi! Percuma memiliki menantu tampan te
? Kang Azlan saja belum memiliki pek
sih mau tinggal di sini, kamu cerai
ega melihat kami menjadi gelandangan?"
lebih baik kamu ceraikan saja dia! T
ali saja, aku yakin tidak lama lagi pasti dia ak
njur malu dengan tetangga, kamu lihat, Yanti saja bisa mendapatkan sua
tanah, tega banget nyuruh anaknya n
kalau pria tidak punya otak! Orangtua dilawan terus!" bent
bentak Bapak sambil melempa
aja isinya, rupanya Bapak Nauma tidak ragu mengusir mereka dari rumahnya. Azlan menerima pengusiran itu dengan be
mana Kang?" tanya N
kalau ada tempat pemberhentian kita istirahat di
ng, aku tidak yakin bisa tinggal di sana, kita tidak memili
pat yang bisa kita kunjungi, siapa tahu kita b
sisa penjualan rumah Akang sudah aku berikan kepada
dah mendapatkan perlakuan buruk seperti ini. Orangtua Nauma mengusirnya tanpa ada rasa iba sama sekali. Azlan sadar diri kalau dia hanya menumpang di rumah mereka, Azlan menyalahkan dirinya sendiri karena sudah
rsamaku meskipun kamu tahu keadaan aku sekarang bagaimana? Kalau kamu tidak yakin, maka