Gadis Kesayangan Tuan Muda
a teman sebangku Qila. Juga, teman pertama
SPP saja membuat Qila
. Maafkan aku ya?" balas Qi
i pasti Aditya sudah mengurus segalanya. Jadi tua
urannya keman
ia menyerahkan buku pr Matematika miliknya pada Qi
ia mendapat kesempat
gadakan rapat pagi ini. Jadi kamu santai s
man tadi tak terhitung dalam list hari bahagianya. Kare
inganya dengan earphone milik Aditya. Haish, mengapa harus Aditya, A
ua OSIS kita akan berulang tahun." De
angnya kenapa kalau besok ketua OSIS itu ulang tahun? Di sekolahnya yang lama
awab Qila
undang?" Deswita menampi
ng untu
ga besok. Lagipula orang tua Arga satu dari sekian donatur sekolah ini. Mangkanya ula
mer
untuk membahasa ulang tahun ketua OSIS? Hahaha, bahkan
tahun akan dirayakan?" tanya Qila sam
uki usia 17 dan hanya untuk mereka yang menging
sianya 17 tahun. Kata orang sweet seventeen itu adalah masa remaja yang p
iadakan di sekolah, meng
siswi yang tidak diundan
ah impian. Jelas saja Qila ingin masuk
ar tidak diundang," ucap Q
aja bisa bermalas-malasan selama seharian penuh. Membayangkannya saja sudah mem
embuat mereka jejeritan tak berguna itu. Qila melihat seorang cowok yang sedang tersenyum di
di sekolah ini ada cowok setampan itu?
rhenti tepat di depan ban
n?" tanya cowok itu sambil membaca se
seperti undangan. Semoga Qila ta
angan berlapis emas. Wahh, lagi-lagi Qila dibuat kagum dengan segala hal yan
a menyerahkan undangan lantas pam
di tangannya. Lalu dia tersenyum miring. Ji
Kamu sanga
bisa Arga memberimu l
u iri sekal
merebut Ar
alau cowok tadi itu Arga," kata Deswita m
tu?" tanya
ga?" tanya balik Qila d
ga. Kan tadi dia baru saja memba
ka menyebal
*
ntin sekolah. Keduanya saat ini sedang duduk menikmati segelas thai tea. Ya walau han
g nggak tau kapan gedenya
tanya Deswita saat minuma
inum thai tea sebenarnya," jawab
ika dia tetap ingin hidup normal di sekolah. Jadi ya, saat mereka memamerkan harta orang
arusan mengakui bahwa Adi
ja lah. Karena fakt
jian akhir semester satu ada liburan se
ana meman
ertahankan si
ppa-oppa ku. Wah membayangkannya saja membuat pipiku panas
h saing. Ke korea sih tak memakan banyak uang tapi me
ila lantas berkata, "Wahh sayang sekali. Padahal aku ingin ikut bertemu dengan para oppa. Namun, k
sialan! Qila
s satu sama lain. Dalam hati keduanya juga sali
ak ingin berkuliah di sana. Bukankah Oxford jauh lebih baik dari Harvard? Ey, bukan perkara baikn
Deswita memerah selama beberapa saat. Nam
, Qila," jawab Deswita tetap tenang. Dia itu ibarat
u mungkin kam
tu s
*
di rumah, sat
G KAU LA
Tapi bukan seperti ini. Qila tak terlalu terbiasa dibentak karena
idak ta
ditya menjeda
kini beralih menatap para pelayan yang menundukri berganti," titah Aditya membuat Qila ya
ia tidak boleh makan sebelum hari berganti? Bagaim
Tuan, dim
n pergi!" teria
ah mendengar itu. Mereka bahkan
g. Aditya mendengus lantas dia pergi meninggalkan Qila tanpa
la hanya sekedar mengabaik
mbuat kesalahan fatal. Adit
ditya tak akan membenci gadis itu apal
kan Qila itu susah lalu bagaimana dia b
ambun