Gairah Tersembunyi Kakakku
*
Perawakannya tegap, dia berdiri diambang pintu sebelum kemudian kakinya melangkah masuk. Langkah kakinya berhent
lu matanya yang lentik, menyembunyikan permata indah di dalamnya. Lalu bagian bibir gadis itu terlihat sedikit terbuka, membuat
t itu. Bibir kecil ini juga yang seringkali mendesak sisi lain dari seorang pria untuk merasakannya. Namun naluri lain berteriak-teriak, ber
enarik tangannya dari bibir ranum itu. Pria itu menarik napas, lalu sontak berdiri. Karena canggung, dia ber
ik dengan kamar milik dirinya. Kamar gadis ini dipenuhi dengan tumpukan kaset game di lantai, buku-buku dan komik-
r dibawah jam sepuluh. Pasti semalam sempat bermain game online dulu di komputer, kem
hari ini!" panggil pria itu denga
balik badan sambil menarik selimutnya sampai menu
k kaki Emily. Sontak saja gadis itu menggeliat terbangun. Sensasi gelinya membuat kaki mulus Emily menendang-nendang uda
an, disambut bibir cemberut Emily. "Aku mas
terduduk. "Semalam kau tidur jam berapa, huh?" tanyanya duduk di tepi kasur
akak tahu kau semalam baru tidur dini hari. A
nti uang jajanku dik
ndi. Kakak tunggu di meja ma
ah basah menatap pintu kamar mandi dengan tajam. "Dasar kakak menyebalkan! Padah
bawa tas punggung di pundak. Dia menghampiri kakaknya yang terlihat d
i samping. Mereka makan tanpa obrolan. Sesekali manik Evan
" pangg
ongak dari
mbil menunjuk-nunjuk rambut Emily. Rambut gadis itu diikat ekor kuda. Bagi Emi
?" prot
adi jelek,
ekarang musim panas, aku mudah gerah
saku celananya. Pria itu menyodorkan
n oleh tangan Evan dari hadapan. Karenanya, E
cuali hari libur," ucap Evan. Jumlah uang jaj
engan senyum lebar. Lima ratus dolar, lumayan cukup untuk membeli kebutuhan hobin
akak!" riang Emi
bahkan jatah uang jajan? Emily mendadak curi
Kakak sedang tumben apa
ngat, aku maupun ayah dan ibu tidak mengajarimu untuk menghamburkan
, kak
erukir di bibi
murid-murid, sebelum melangkah turun ke luar, Emily mencium pipi Evan dengan sangat cepat. Sampai-sampai Evan terdiam beku
erjalan bersama menuju gedung sekolah. "Apa tadi diantar kakakmu lagi?" ta
ntap. "Ya. Kenapa?"
bahaya kalau anak sesekolahan tahu." Sherin namanya. Dia adalah sahabat dekat Emily sejak tahun pertama high school
asti sering mereka lihat di internet sebagai aktor ataupun idol,
si yang sempurna yang mustahil hidup di dunia ini." Sherin sudah pernah melihat rupa kakak Emily sewaktu pertama kali ke rumahnya untuk
a membuat dia merasa kian sebal. "Jangan tertipu pada ketampa
" goda Sherin dengan senyum menyeringai. Emily melirik d
a, akan tetapi sebagai adik, Emily sering dibuat kesal oleh Evan selaku kakak yang terkadang ber
*