Gairah Tersembunyi Kakakku
tengah gang belakang sekolah. Sedangka
a berpapasan dengan mereka berdua, kemudian pot di tangan pria itu tersenggol sampa
a. Dia berkacak pinggang. "Kata maaf saja tidak cuk
akut, sambil memainkan tangannya sendiri.
kata pria kedua. "Saking berharganya, tanaman ini sangat l
akan menggantiny
?" Pria gemuk itu memicingkan matanya, menilai penampilan
nnya hari ini. Tapi mau bagaimana lagi. Emily tadi tak
orang berteriak tiba-t
ragam sama dengannya, berjalan mendekat. Lalu p
awan kesiangan, anak muda?"
hkan pot bunga itu agar dia memberikan uangnya! Apakah
a itu nam
u akan menelepon polisi," ancamnya. "
in-main dengan kami!"
lkan ponselnya ke telinga. "Halo pak polisi. Kami bertemu
r suara sirine. Sontak membuat
kasih sudah menolongku tadi," ucap Emily. Pemuda itu mel
mengenalku?" tanya Emily. Seke
ak tahu aku?
eleng denga
anak-anak perempuan di sekolah ini! Kau
ujar Emily sambil meringis. Jawa
namamu?" ta
nyata masih ada siswi yang tidak mengetahui siapa dia. Kejadian ini memb
mendengar nama
id
br
al kita sekelas, loh!" Louis jadi gemas sendiri. Betapa cueknya gadis ini t
u." Emily hanya bisa
*
Sesekali pemuda itu mencuri pandang ke meja Emily yang di seberang sana. Jaraknya terpisa
at puluh murid. Meskipun tahu teman-teman sekelas, nyatanya dia hampir
lau tidak bisa disebut pertemuan pertama--karena mereka sudah sekelas hampir setahun lamanya
jutkan Louis. "Sebutkan faktor apa
Sekarang dia malah disuruh menjawab kuis dadakan. Namun, otak Louis dapa
an alat tulis mereka ke dalam tas, seperti yang dilakukan Emily. Setelah memasukkan semua b
embuat Emily berhenti sebelum mencapai
Sekarang Emily sudah inga
kut organisasi?"
kan pemuda itu dengan pergi begitu saja. Louis berbalik badan dan menyu
Dapatkah kita berteman?" Lo
ly. Tanggapan yang acuh. Louis baru menem
justru terkesan sangat narsis. "Ah, maksudku, in
embuat percakapan mereka tidak terbangun dengan akrab. Sehingga Louis ja
ntuk membangun obrolan dengan orang pendiam. Satu-satunya yang terpikirkan di otaknya adalah membahasa to
a kesuka
rkan ponsel dari saku rok, Louis juga memperhatikan itu. Ketika Emily memosisikan ponselnya sea
main game online
us saat gadis ini melempar tanya kepadanya. Wajah Louis jadi be
line sampai tengah malam. A
dan menatap Louis dengan sedikit ketertarikan atas topik ini. "Aku baru sampai level dua
angat. Mata Emily langsung berbinar dan mulutny
i level dua puluh sejak seminggu lal
as Louis. Lalu dia menje
dua. Emily dapat melihat kakaknya dari kaca mobil. "Aku sudah dijemput," pamit
ya menatapnya dari belakang sampai
*