Abang Duda Kesayangan
menyanyi, tiba tiba dia berhenti melihat beberapa
. " makinya berlari
ma nenek nenek. " ejek Dilara. Para pemuda itu
u
u
ambil mengumpat. Tak lama menghampiri nenek yang dia tolong.
k pergi dulu ya. " Dilara mengangguk, menata
ganggu pemuda pemuda tengil tadi. " gumam Dilara lirih. Gadis itu melangka
u
lara menoleh dan melongo melihat pahatan sempurna
gga menabrak saya nona. " suara ketus
uan. " ceplosnya. Pria itu mengerutkan kening, melihat tingka
bermata sipit itu hanya bisa merutuki kebodohannya, bagaimana bisa dia lupa menanya
lara membuat gadis itu terkadang manja sekaligus mandiri jika dia tengah dalam keadaan waras. Kehidupan keluarganya memang cukup hangat dan ramai, mengingat
teriaknya keras, suaranya yang menggel
geram Ethan pada adiknya yang dibalas cengiran oleh Dilara. Gadis itu segera m
ila, senyum
ya Ethan m
jalan aku ketemu pangeran. " gumam D
Ethan yang merasa a
ommy dan Daddy saling melempar pandangan su
ah kesekian kalinya ibu permaisurinya itu terus menasehati hal yang sama.
an. " elak Dilara dengan senyum polosnya. Lagi lagi terdengar suara helaan nafas berat, Ethan
laknat
dengan wajah tanpa dosanya. Ethan melirik adiknya malas, mengerti siapa yang di sebut ne
putus. " jaw
lampir yang super matre itu. " dumel Dilara meledek kakaknya. Ethan
karena jan
wanya, melihat keluarganya yang b
diri. Tawa Daddy meledak mendengar pernyataan putrinya, Ethan hanya mencibir kelakuan adiknya. M
in bicara serius kali i
ra sa
dah memutuskan akan
endiri. Asal mommy tahu ya, Dila sudah punya pangeran Dila sendiri. " serunya percaya diri. Momm
yak Cinderella yang ninggalin sepatu kacanya di pesta. " cerocosnya. Daddy tertawa ker
mpat menyenggol lengan kakaknya. Ethan mengumpat pelan, mengambil ponse
ingat kejadian tadi, terbayang wajah pria yang menjadi calon suaminya di masa depan. Selama ini Dilara hanya memiliki sedikit teman, gadis itu mencari te
dia tak lagi di siksa ibu tirinya. " gumam Dilara li
ku datan
enya, gadis itu kembali berbaring di ranjangnya bermain ponsel. Diapun melotot membaca
n nada manis di depan kakaknya. Ethan meliriknya sekil
t, hampir saja melempar ponselnya. Dilara benar benar k
pa
n mengikuti dari belakang sang adik. Selama perjalanan Ethan hanya diam mendengar ocehan adiknya. Meski terkadang m
ergesa gesa Dilara turun dari mobi
o
o
erapa kali di ketuk, Ethan memilih mendobraknya. Keduanya terkejut melihat keadaan rumah
Dilara mengusap punggungnya yang bergetar hebat. Meskipun bingung Dilara teta
napa kamu begini? " tany
Rinka mengatakan semuanya pada Dilara, membuat gadis itu tercengang. Ethan hany