icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Abang Duda Kesayangan

Bab 6 Ingatan Masa Lalu

Jumlah Kata:1145    |    Dirilis Pada: 02/02/2023

tan. Dia sangat benci rumah sakit, mengingatkan dirinya di mana ibunya meninggal

ir

ah selesai pria itu mengembalikan gelasnya ke atas meja. Dia meno

kenapa kak? " ta

! Marinka mengatupkan bibirnya mendengar penjelasan dari Damian. Melihat respon dari gadis di depan

an wajah pucatnya. "Kak aku ingin p

u masih le

inta izin, setelah itu kembali dan menemui Marinka. Mengingat kondisi Marinka yang tak memungkinkan jalan, membuatnya menggendong g

orang tuanya, tatapannya tampak di penuhi kebencian di dalamnya. Dia menekan dadanya yang kembal

adis itu baru tersadar dan terkejut dengan rumah mewah di depannya. Diapun memekik kala Damian kembali men

rbuat nekat jika berada di

lebih tepatnya di kamar sebelahnya. Dia membaringkannya perlahan di atas kasur king size, Marinka merasa kikuk d

kak, kamu sudah

karang, kamu akan tinggal di sini bersamaku Rinka! Marinka terkejut

berbicara sesuatu. " Kak Damian em bisakah aku meminjam ponsel

Damian menyerahkan ponselnya pada Marinka, setelah itu pria itu ke

preng Dilarang men

u memakai nomor kak Damia

ku cemas tahu sama keadaan

ya yang sebenarnya. Setelah berbicara panjang lebar dengan Dilara, Marinka segera m

ang. Marinka menutup menutup wajahnya dengan telapak tangannya, terdengar s

ini dirinya berjuang sendiri demi kehidupannya layak. Dia merasa beruntung ibu pant

kamu bisa menghadapi

ta pelayan menyiapkan segala keperluan Marinka ke dalam lemari. Setelah selesai dia m

engah tertidur itu, pria itu mengerutkan ke

a hadapi bukan hal sepele. " gumam pria itu. Damianpun

am menunjukkan waktu sudah sore. Suara pintu di

u saya permisi. " pelayan itu pergi, Marinka lagi lagi menghela nafas panjang. Gad

membersihkan diri di bawah guyuran shower., selesai mandi Marinka pergi keluar dan m

u

nya mengagu

ngan motif bunga, lalu memakainya. Rinka juga menyisir rambutnya

ampak canggung kala Damian memanggilnya. Marinka berjalan kearah Damian yang

e agar Marinka duduk, gadis itu menurut tanpa membantah. "Bagaimana keadaan kamu sekarang Ri

Damian mengangguk paham, lagi lagi pria itu kembali mengajak Marinka bicara. Teringat perilaku orang tuany

idak kedua orang tua kamu. Kamu tak memberi

gkit dan hendak pergi. Tubuhnya limbung, Dia bangkit dan bergegas menahannya. Damian menghela nafas gusar, khawa

memgerutkan kening, tak mengerti dengan sikap aneh Marinka yang seolah menghinda

kapnya dia memiliki alasan kuat, didunia ini tak ada siapapun yang dia percaya kecuali Dilara sahabatnya. "Ma

kan keadaanya. Marinka kembali membuka matanya, menggeleng di depan Damian tanpa berkata apapun. Damia

pi

di bantah. Marinka mengangguk, memejamkan matanya dalam dekapan Damian. Tak l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka