Kabar Buruk Kehamilanku
rt
deb
alam perjalanan menuju ke rumah Ibu. Membutuhkan waktu sekitar s
i apa nggak ya, Yah?" tanyaku m
lalu dipikirkan. Nanti Bunda bisa stres, nggak baik buat kehamilan kamu," jawab Mas Ferd
kut, Yah," u
ak perlu khawatir, semua pati akan baik-baik saj
, lalu mengehembuskannya perl
," ucapku dengan
ing, mas Ferdi fokus menyetir, dan aku
Ibu sepi, tak ada orang di depan dan pintunya pun tertutup. Biasanya jika ada B
pintu. Tapi tak terdengar sahutan Ibu dari dalam. Kembal
ike datang," ucapku sedikit
ngar, ada sahuta
," jawab Ibu sa
tak suka aku datang ke rumah. Karena biasanya beliau aka
laman dengan Ibu, dan tak lupa
an masuk ke selama rumah lebih dul
uatkan kalian minuman," ucap
Mas Ferdi sebelum Ibu me
k mengambil minuman. Kini Ibu pun duduk di ku
sawah ya, Bu?" t
kat, terlihat jelas j
Bapak dan Ibu dis
terdiam, dan melihat inte
karang katakan pada Ibu kehamilan kamu itu t
il sekarang, Bu," jawab
n terlarang dengan suamimu itu, sebelum kalian menikah 'kan?" Kini Ibu
llah, Rike sudah hamil walau memang pernikahan kami masih seumur jagung. Dan kami pun
g itu, kamu tak akan mungkin hamil secepat ini! Kamu
mi." Belum sempat aku melanjutkan
mengusap punggungku dan mental ke arahku, tak lup
kata Bapak yang kini sedang be
apak. Lalu kami kembali duduk, begitu pun den
to?" Tanya Bapak sambil
ni ganti Mas Ferdi yang
alu beliau menatap ke arah Ibu dan be
wab Ibu cuek, dan tak
a Ibu akan sangat senang. Tapi kenapa sekarang Ib
anakmu itu!" j
duk?" Kini Bapak gan
Pak," jawab
l?" ucap B
ngangguk,
marah? Justru seharusnya dia senang denga
Aku pun langsung terdiam dan menutup mulutku. Aku melirik ke arah Mas Ferdi, d
aja menikah kok sudah hamil, bajakan pernikahan merek
a akan mempunyai cucu, bahkan kita akan menjadi
a karena tak mungkin bisa Rike hamil secepat ini, pasti mereka sudah mela
udah lirih begitu saja. Untung saja masih ada Mas F
itu?" Ucap Bapak yang sepertinya
gat kecewa pada mereka!" kata Ibu sambil teru
Itu tak benar, Bu. Tolong percaya pada
rang, bagaiman bisa Rike hamil secepat in
uami istri, dan saat itu pula Rike sedang dalam masa subur. Jadi Rike bisa
Bu. Kamu jangan emosi dulu dong," kata
ukan apa yang Ibu katakan tadi." Ibu masih tetap tak ter
kayak gitu lagi!" ucap Bapak yan
ucapanku? Iya?" Ibu pun kini su
iucapkan Feri itu benar!" Bapak pun ikut b
ucapkan itu han