Kabar Buruk Kehamilanku
rt
asil testpac
!!" Kataku girang p
sebentar lagi aku jadi Ayah nih," kata su
arang kita ganti panggilan jadi Ayah dan Bunda aja ya, biar tersbiasa
menikah, kamu sudah hamil Bun. Dijaga baik baik ya kandungannya ya, kalau bisa sih Bunda berhenti saja bekerja, biar aku saja yang cari nafkah. Insyaallah ga
ggak bakal kecapekan. Pliss ya, nanti kalau ma
Bunda banyak istirahat, Bunda juga harus janji bakal langsung resign dari k
bil menaruh tangan kanan di
kemarin sepulang kerja, aku berinisiatif membeli tespeck, siapa tahu aku hamil, karena memang aku dan suami sangat ingin segera memiliki momongan setelah
beliau sangat senang karena akan segera memiliki seorang cucu. Dan juga langsung me
n didalam kandungan sehat selalu hingga hari
k sulung dan adiknya Fabian, baru kelas tiga sekolah menengah atas. Sejak meninggalnya Papa Mertua, dua tahun yang lalu, beliau terus saja meminta suamiku, Mas Febry, untuk segera m
kat dari pada rumah orang tuaku. Dari rumahku ke rumah Mama, hanya sekitar tiga puluh menit perjalanan, dan memang lebih
. Karena memang dia tak memiliki anak perempuan. Beliau sering mengundangku makan malam di rumah, dan saat hari minggu aku pun ka
nya sih, Mama ingin memberiku kado sebuah mobil, namun karena beliau tau aku sungguh tak berani mengemudikannya maka beliau pun membelikan ku motor matic saja, tapi jangan salah harganyapun tak jauh dari harga sat
kemudian menelepon orang tuaku di kampung. Dan seperti biasa teleponku di
ar Bapak dan Ibu dirumah?" Ucapku
i baik baik saja. Kamu dan Febry juga baik bai
ik saja Bu. Bapak dan adik-adi
sehat yang diadakan di lapangan tadi pagi. Ada apa sih mem
, padahal aku ingin menyampaikan kabar b
juga ada disini, dia juga pingin tahu ini kabar baik apa? Apa kami baru saja diberi hadiah oleh suami
dan Mas Ferdi sudah di beri hadiah oleh Allah Bu, a
elum genap sebulan kok sudah
kandungku tersebut, kenapa sepertinya m
i kan rejeki dari Allah Bu, masak aku harus menolaknya. Bukankah banyak diluar sana para wanita yang kurang
ta telepon dari tangan Ibu, dia ing
juga. Susah payah mereka membesarkanmu dan menyekolahkan mu, hingga Bapakmu mau melakukan semua pekerjaan kasar agar kami bisa kuliah di kota,
mengapa malah dibilang mempermalukan orang tua? Bude lupa ya kalau aku ini sudah menikah, jadi
, Bude hitung hitung kamu itu baru nikah selama dua puluh jari loh. Pasti kamu sudah nyicil duluan kan!! Dan juga sebagai anak sulung perempuan harusnya kamu itu jad
xt