Problematic Daddy
n yang senyatanya anak kedua. Masih sangat asing untuk Damian, apalagi sejak t
esai makan. Lambat begitu," gerutu Abin yang telah bersiap den
etakan sendok, menyudahi sarapa
masih menunduk menatap piring nya. Belaian lembut diberik
? Ada m
tara Damian coba abai, tak mau ambil p
baikan, sampai semua kembali seperti dulu!" Pemuda
ikut membanting ransel mereka. Yona menghempaskan jemari si sulun
mau seko
a Ju
endiri. Namun, langkah terhenti saat Naela memegang pund
-apa. Kamu fokus saja dengan study kamu,
uda dan kebebasan untuk menyenangkan nya, untuk membesarkan anak-anak dalam rumah tangga ini. Namun, Dam
tidak seharusnya cemburu hanya karna acara r
suami memeluk tubuh mungilnya. Ia membalas pelukan lebih erat, lalu
elum bisa jadi istr
a itu terbaik, aku tau. Semua yang kamu berikan untuk kita sem
nis itu hingga amat takut kehilangan. Namun, di sisi lain, ada rasa curiga y
maaf dalam hati, sadar, diriny
*
ng. Siang hari anak-anak menjauh saat Damian sengaja pulang, malam hari pun mak
dak untuk Sein-pemuda yang baru memasuki jenjang SMP itu enggan ba
anjang. Malam mulai larut kala pria itu bisa menapakkan kaki di rumah. Waj
kujelaskan, tapi di
yang bicara." Dami
rinya yang biasa hanya dengan kaos putih dan celana hitam pendek, juga rambut
ti melangkah. Terdiam. Putra keduanya begitu pendiam, hingga mereka jarang bic
ng memperhatikan
ur dengan posisi duduk di depan meja belajar, kepala tergeletak berbantalkan t
a aku dulu." Damian tersenyum, perlahan
tetap belajar meski mogok sekolah. Damian memutuskan untuk
a, penasaran. "Bagai
nya ke ranjang. Dan astaga, sejak kapan dia jadi seberat it
tahun yang lalu, Mas. Sekarang Sein sudah
*
Hana!" Hana menjulurkan lida
kembar yang terlahir beberapa menit sebelum dirin
u
wa. Tak sengaja lemparan Yona mengenai kepala Damian yang
dengan Ddy dan ad
, sejujurnya Damian dan Sein tidak mengerti kemana arah permainan itu, han
r
ngkat satu kaki, tak sengaja menginj
rak! Tuh, sudah disiapkan ruangan unt
seharian ini. Benar, karena menaruh harapan besar pada putra sulungnya itu, Damian me
an rambut pendek yang di kuncir dua itu menatap t
pada Damian yang tengah menggendong Hana di pundak. "Ddy,
lah makan malam kita
ahnya, Damian datang bersama anak-anak. Seperti biasa,
ikan nasi yon
enatap sang suami yang bingung,
kamu masak nasi
sar, jantung berdegup kencang. "Pikirku itu cukup untuk porsi makan
ilang, kan. Lebih baik kita memba
... a
emuda yang paling pendiam itu kini bersuara saat jatah makann
nya nasi Yona!" Rengek Yona de
perut Hana!" ejek
ari menarik rambut Hana. Bocah jahil itu berteriak heboh,
rr
rr
ar di atas meja. Mendengar dengan s
Aku akan ke sana sekarang,
erikan jatah porsi makan malam nya, lalu menepuk pun
uluan aja ya sama anak-anak, jangan tunggu aku." Pria itu melangkah keluar d
akan membantu," lirih Ab
l keraguan dalam jiwa, apakah Naela selalu jujur padanya selama ini? Ataukah benar apa yang dikatak
tra sulungnya. "Mmy takut. Apa Ddy