Problematic Daddy
Masih terlalu pagi, di saat menyiapkan sarapan keduanya justru asik menikmati wak
boleh terlambat, kan?" Abin duduk di
dan memakai seragam, membantu mereka mempersiapkan apa saja yang aka
temenin Mmy
i aku tidak bisa. Ada kelas tambahan. Aku juga tidak bi
tu muak. Abin jelas tak memiliki kelas tambahan, tetapi tidak mau iku
an Hana tinggal sama Ddy di kantor, ok?" Dua b
agaimana sejak dini ia ingin rambutnya dipotong pendek seperti Abin, tetapi Naela tak pernah
au beli mainan-mainan, sa
belikan buah dan mainan yang banyak. Tapi b
acungkan jari kelingking, dan Damian
n mengabaikannya. Namun, sekeras apapun usahanya, tidak akan pernah menyamai hasil yang
iasa Mmy beli aja, nanti kita bedain catatannya d
a,
mbawa Yona dan Hana untuk berangkat bersamanya. Dalam ru
eee
h sejak tadi perempuan itu merasakan mual dalam
kamu k
my
Naela, bantu perempuan itu menuju toilet dapur untuk
an," sindir Sein. "Sein gak bakal
gaimana pun, ada sifat kekanakan yang memang hidup
asa tersindir. Memangnya
dy dapat setelah menyekolah
masih anak-anak,
Naela bisa merasakan perasaan terluka Damian sebagai seorang
kan berarti Sein tak bisa memimpin. Namun, Damian seolah
menepati janji untuk pergi berbel
ng, Mmy pilih aja apa yang m
ekolah dengan segudang kegiatan extra,
ke
tah lagi. Perempuan itu memegangi perut sembari memilih baha
mungkin saja perempuan itu menahan diri untuk tidak muntah dan menyinggung
ekat, lalu dengan lancang memegang
hamil
takut pada Sein dan pemuda itu jela
pi Naela masih membisu. Ia berbalik, lalu me
i? Pantas saja Mmy seiring mual akhir-akhir ini, lalu
pi tak bisa menutupi fakta yang selama ini disembunyikannya
ermaksud hamil, Mmy sudah meminum obat, d
dak, Mmy tetap Mmy. Masih cantik, masih baik seper
masih menggeleng. Ia tak yakin Damian akan menerim
. Lagipula, ini untuk menguji apakah Ddy ben
a yang harus dikatakan agar sang Mmy mengikuti instruksi n
tinya kembali berdenyut sakit, saat tangan mengeluarkan
fkan
n bahwa Naela sedang mengandung adik mereka, si sulung dengan posesif men
menghibur Sang Mommy yang tengah cemas setengah mati.
k sebaiknya Mmy gugurka
uga. Abin akan lindungi dia, Abin tidak mau dia
n saja, Mmy akan ke kantor un
entang kehamilan ini?"
berpisah dari kedua putranya yang pulang deng
eolah ingin meloncat keluar. Menghirup nafas dalam, Naela mengeluarkan te
ng saling bersahutan. Syukurlah keduanya akur, te
ia
bermain dengan kedua putrinya, sementara Damian terlihat men
il mau?" Naela meremas tes pack dalam gengg
rang pemuda. Spontan Naela mengusap air mata, karyawan tak b
bukan
n Damian dan Nona Lia, kan? Itu sudah