icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Minta Izin Menikah Lagi

Minta Izin Menikah Lagi

Penulis: leeana
icon

Bab 1 Keluarga Cemara Hanya Harapan

Jumlah Kata:1422    |    Dirilis Pada: 19/12/2022

A

erbagai macam makanan untuk sarapan orang-orang yang ada di rumah. Terlihat

asak makanan favorit suaminya tersebut. Setelah di rasa semua makanan yang ia masak matang. Ia

ambil tersenyum melihat semua masakannya. Kemudi

edikit berkeringat." Akhirnya, Yuni melangkahka

as menit untuk mandi dan bersiap-siap. Kemudia

yang melihat itu terlihat sangat kesal. Pasalnya, ia pagi-pagi sudah berperang di dapur

elihat kelakuan Ayunda yang terkada

." Yuni pun akhirnya duduk di samping kiri Ilham, karena di

Sayang. Yaudah kit

endokkan nasi dan lauk untuk diberikan kepada Ilham. Yun

a!" Ayunda sedang mencar

pun memberikan seny

ndokkan nasi dan lauknya dengan sangat berisik. Sesekali terdengar suara sen

. Pasalnya, tadi Yuni terlihat baik-baik saja saat datang. Na

at singkat, padahal hati dan otakny

" Ilham mencoba menasihati dan

ari Yuni hanya tersenyum kecut dan menggele

an melahap begitu saja tanpa dosa. Yuni lagi-lagi terlihat sangat geram da

'kan, Mas?" tanya

m memuji masakan Yuni. Yuni terlihat se

ernah masak dan bisanya hanya makan saja," ucap Yuni menyind

g kali." Yuni terus menyindir Ayunda, Ay

an itu kepada Ilham, membuat Yuni semakin kesal. Akhrinya, ia me

ng sesusah apa, sih? Sebelum ke Rumah S

ja sekarang." Ayunda beralasan kar

n aja, selama ini aku yang selalu membersihkan rumah dan memasak sendi

mencoba membela Ayunda. Karena Ilham pikir, Ayunda pasti le

i kamu, Mas. Kenapa kamu tidak memperlakukanku dengan Ayunda sama? Apakah karena dia seorang

anja seperti Ayunda. Namun, di mata Yuni, Ilham selalu saja tidak

elah mengerjakan semua

a berpikir kembali apa yang harusnya ia katak

mangnya oernah Ayunda memasak? Enggak! Ayunda juga tidak pernah memgasuh anak

ya tiga anak mas yang masih kecil. Aku sibuk mengurus anak-anakku, lantas k

tegur Ayunda pada putrinya untuk segera meninggalkan meja makan. Adiba menarik kursinya de

an uang. Apa itu terlalu sulit untukmu. Yang bersih-bersih ada mbak. Yang rawat anakmu susun paku itu ada baby sister. Hanya

arkan mulut ist

stri kedua tahu diri sed

kamu menikahi wanita seperti ini?! Untuk menghabiskan uang kita! Ta

" hardi

sini! Tidak usah p

tiap bulan uang bulananku dipotong untuk bayar art dan baby sister anak-anakmu. Aku tidak butuh itu aku bisa cari uang sendiri, tetapi jika semua ini berpen

arnya kamu terlalu memanjakan dia, Mas. Dia jadi bers

unda yang pergi begitu saja. Ia menarik lengan Ayunda.

Ayunda yang terli

kamu ikut membersihkan rumah. Kalau rumah bersih. Kamu juga jad

mah Sakit, dan saat sudah sampai rumah aku lelah. Apalagi aku juga harus berangkat pagi-pagi jika mendapat panggilan da

ah worth it aku mengizinkanmu menikah lagi?!" Ayunda

un

gkuhannya. Sibuk bikin anak, sibuk di

ang baik-baik sama Yuni. Tetapi kalau kamu

gi, Yuni

lham 'pun menghela napasnya. Ia bingung karena ked

a kedua istrinya bisa akur, teta

di depan Ilham. Pernyataan itu seakan Ayunda telah berdamai dengan keadaan dan menerima jalan takdirnya salah memilih pendamping hidup. Hal ya

ib

daan di meja makan. Ayunda membuka pintu mobilnya. Kini ia duduk di de

fkan bunda

Bunda mi

ir mata menetes begitu saja dari kedua bola mata Ayunda. Adiba langsung memeluk Ibunya. "Maafkan Bunda! Kamu harus memiliki seorang Ayah seperti itu. Ini semua kesalahan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka