Minta Izin Menikah Lagi
a
dak pernah menyangka bahwa pada akhirnya Yuni harus dilarikan ke rumah sakit. Tentunya dia tidak bisa menghabiskan
i sejenak di kamar mandi umum. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Sudah terlalu frustasi rasanya apabila dia harus bertahan terus dalam keadaan s
ubungan dengan perempuan tidak lain dan tidak bukan hanyalah sebuah urusan di atas ranjang. Hanya mementingkan diri sendiri. Memikirkan
mengering. Dia hanya bisa terdiam melampiaskan semua perasaannya. Tidak berteriak a
enghela napas ketika menyadari bahwa ternyata itu hanya dar
Adiba, bukan?" Seseorang
aya ibunya,"
rbang. Kami takut terjadi sesuatu padanya.
idak ingat dengan anaknya sendiri. Semua ma
akan langsung ke sana
ju sekolah Adiba. Dalam perjalanan dia tidak bisa tenang sama sekali, bah
asuk ke mobil. Dia tidak banyak bicara hari ini. Terlalu malas dan juga terlalu l
bahwa ada sesuatu yang membuat ibunya sedih hari ini. Kar
tru muncul. Ayunda mendengar rengekan dari anak-anak Yuni.
mpak begitu kerepotan meladeni ketiga anak yang merengek itu. Li
sejak tadi, dan saya berusaha untuk memberitahu
diantara ketiga anak Yuni, sedangkan saat ini dia sendiri juga merasa sangat pusing. Untuk sekarang biarlah dia fokus p
. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Yuni dan dia juga penasaran
t ibunya duduk di tepi ranjang dan tidak mengatakan apapun. Dari
iba dengan polosnya. Dia berdiri di depan c
k akan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga tidak yakin bahwa anaknya itu akan
n Papa? Di mana
ng suaminya. Orang yang sudah menghancurkan seluruh hidupnya. Untuk satu hari ini s
Kau tidak perlu menanyak
li dengan ayahnya. Dia tidak tahu masalah apa yang sedang terjadi di sini. Bahkan kalaupun dia mengetahuinya, belum tentu ju
i sekali dengan Papa? Apakah Bunda
sekali tidak marah karena pertanyaan itu, semua hal yang ada dalam kepalanya hanya membuatnya ingin melampiaska
perlu lagi menanyakan semuanya! Kau membuat Bunda sem
ng hidupnya dia sama sekali tidak pernah melihat ibunya seperti itu.
nyakan keadaan Bunda dan keberadaan Papa! Tetapi kena
u diam!" tegas Ayunda memegang kepalanya menahan rasa sak
da sakit? Biar Adi
in kamu diam!" Dengus
da marah-marah Mul
h kamu apa?!" Wajah
un
i Anak Papamu.
Hatinya sangat teriris mendengar ucapan Ibundanya.
ri kamar itu dan tidak
? Itu sang
ya melampiaskan semua kemarahan itu padanya. Selalu saja seperti itu. Apakah semua ibu di dunia ini juga seperti itu? Ketika memiliki m
punya waktu untuk memikirkan perasaan orang lain. Selagi kemarahan mereka terlampiaskan, maka t