Minta Izin Menikah Lagi
a
rkali-kali lipat. Bukan hanya harus mengurus karirnya dan juga anaknya, namun sekarang dia juga harus
juan hidup sama sekali selain makan hati karena kelakuan lelaki. Selama ini dia sudah berusaha menjaga ego
logika, namun suaminya tidak pernah mengerti prioritas Ayunda adalah perasaan. Dia berusaha menjaga apapun yang
toritas dalam rumah ini. Sekali saja dia berusaha untuk melawan, masalahnya memang akan semakin runyam. Tidak ada gunanya dia berteriak dan marah-marah. Jelas suaminya sedang menghabiskan waktu d
ketika dia memarahi Adiba, membuat anaknya itu sampai sedikit trauma untuk berbicara. Mungk
kemudian mencium tangan ibunya lantas berjalan memasuki gerbang sekolahnya. Ayunda menatap anaknya dari kejauhan. Merasa sangat bersalah karen
anak-anak lain. Beberapa saat setelah itu dia kemudian melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Yuni
aan Yuni saat ini karena dia sendiri juga sudah pernah merasakannya ketika suaminya berselingkuh dengan Yuni
Aku membawakan m
dak tersenyum. Dia berjalan mendekat ke arah Yuni dengan wajah datar kemudian menaruh makanan
merasakan apa yang dahulu kurasakan setelah kau berselingkuh dengan suamiku. Kurasa itu hanya akan membuang waktu dan tenaga. L
idak melirik makanan yang ada di sampingnya.
karena aku juga akan membantu Mbak Linda untuk mengurus mereka
k balas dendam. Ayunda meninggalkan kamarnya begitu
anjang. Mereka sama-sama lelah k
annya. Sikapnya hari ini tentu saja dipertanyakan oleh teman-temannya. Mereka terlalu peka atau terasa sakit yang dirasakan o
hal yang sama bahkan mungkin terkesan memaksa Ayunda untuk bercerita apa yang terjadi pada dirinya. Namun biar bagaimanapun, dia t
an kepada teman-temannya. Ayunda sangat yakin bahwa walaupun banyak dari temannya yang memberi solusi atau mungkin menenangkannya, itu mungkin tidak akan cuku
terlalu banyak melamun. Awalnya dia mengira bahwa semuanya akan baik-baik saja setelah dia menyelesaikan pekerjaann
lepon dari sekolah justru masuk. Awalnya dia mengira bahwa Adiba dan yang lainnya dipulangkan denga
ngan seramah mungkin. Itu telepon dari orang yang
tapi kami di sini membutuhkan kehadiran Ib
ndengar hal tersebut. "Maaf,
lah satu murid. Jadi kami memerlukan kehadiran Ibu untuk membicarakan tentang
ing yang masuk ke hidupnya. Namun sekarang malah anaknya sendiri yang membuatnya semakin pusing. Kapan semua ini akan berakhir? Dia s